Sentra Tahu Cibuntu, Bertahan Berkat Resep Leluhur, Pakai Kedelai Impor Berkualitas

Kota Bandung memiliki sentra tahu. Sentra ini sudah ada puluhan tahun lalu. Namanya sentra tahu Cibuntu.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Cipta Permana
Perajin di sentar tahu Cibuntu, Supardi (56) dan istrinya Lilis Sudiarti. 

Kota Bandung memiliki sentra tahu. Sentra ini sudah ada puluhan tahun lalu. Namanya sentra tahu Cibuntu.

Sentra Tahu Cibuntu berada di Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung.

Para perajin di sentra tahu Cibuntu ini sudah menekuni usaha ini turun temurun.

Mereka mempertahankan resep leluhur dan bahan baku alami yang berkualitas sejak 1960-an.

Perajin tahu, Supardi (56), mengaku, menekuni usaha membuat tahu sudah 40 tahun.

Dia menyebut usahanya ini merupakan warisan turun temurun dari sesepuh dan orang tuanya.

Bersama sang istri, Lilis Sudiarti (47) dan lebih dari sepuluh orang pegawainya, dia mempertahankan rumah produksi tahu yang berdiri pada 1980-an.

Menurutnya, selama ini, dia menggunakan resep dan bahan, termasuk proses pengolahannya, warisan dari leluhurnya.

Dia tetap menggunakan bahan baku kedelai impor berkualitas, air bersih dari artesis yang diendapkan semalam.

Dia mengaku untuk rasa dan warna hanya menggunakan kunyit sebagai pewarna alami, serta garam sebagai rasa gurih.

"Secara keseluruhan proses yang dilakukan saya masih sama seperti yang diajarkan orang tua, yaitu, semua bahannya alami," kata Supardi saat ditemui di rumahnya di Jalan Cibuntu Selatan RT 03 RW 07, Kelurahan Warung Muncang, Sabtu (16/1/2021).

Supardi pun tak merasa keder dengan bemunculannya berbagai jenis tahu, seperti tahu Susu, tahu Keju, dan lain-lain.

Meurutnya hal tersebut tidak mempengaruhi permintaan pembeli terhadap tahu cibuntu. Sebab, katanya, produk tahu tersebut berasal dari beberapa perajin tahu di Cibuntu.

Resep Sentra Tahu Cibuntu

Supardi memilih mempertahankan keaslian tahu cibuntu untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Bahkan untuk pemasaran, dirinya mengaku hanya mengandalkan pedagang keliling.

Pedagang tersebut setiap hari datang mengambil tahu dari pabriknya.

Dia pun mengaku tidak tertarik berjualan online.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved