Bisnis Pikul Peti Jenazah Covid 19
EKSKLUSIF: Bisnis Pikul Peti Jenazah Covid-19 di Cikadut Bandung, Segini Tarifnya
Fajar Ifana (40), koordinator tim jasa pikul jenazah di TPU Cikadut mengatakan tak pernah mematok biaya untuk jasa pikul jenazah Covid-19 ini.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ada bisnis jasa pikul peti jenazah Covid-19 di Cikadut.
Puluhan pemuda di sekitar Tempat Permakaman Umum (TPU) Cikadut, Kota Bandung, menjadi tukang pikul peti berisi jasad pasien yang meninggal karena terpapar atau diduga terpapar Covid-19.
Lalu berapa tarif pikul peti jenazah Covid-19 di TPU Cikadut?
Fajar Ifana (40), koordinator Tim Jasa Pikul Covid-19 di TPU Cikadut mengatakan tak pernah mematok biaya untuk jasa pikul jenazah Covid-19 ini.
Jika ada ahli waris dari yang meninggal datang dan minta bantuan angkut peti, kata Fajar, ia akan tanya dari rumah sakit mana, alamat di mana.
"Mereka biasanya lalu tanya berapa imbalannya, kami jawab silakan saja berapa, tidak kami tarif. Mereka nanya lagi, biasanya dikasih berapa, kami jawab kadang ada yang kasih Rp 2 juta kadang Rp 1,5 juta. Bahkan kurang dari segitu juga pernah," kata Fajar.
"Sering juga kalau ada dari keluarga tidak mampu, tidak ngasih juga enggak apa-apa. Kami ikhlas."
Baca juga: Ada Bisnis Angkut Peti Jenazah Korban Covid-19 di Cikadut, Namanya Tim Jasa Pikul Covid-19
Baca juga: Permintaan Terakhir Pratu Roy Vebrianto untuk Mama-nya, Sang Mama pun Bangga
Baca juga: TRAGIS, Calon Pengantin Tewas Dibunuh Karena Malas-malasan, yang Lain Sudah Beraktivitas Dia Tidur
Uang yang mereka terima, kata Fajar, tidak mereka gunakan sepenuhnya untuk keperluan pribadi.
Sebagian disimpan untuk pembelian APD.
"Kami juga menggunakannya untuk layanan swab tes anggota kami setiap dua bulan sekali, meski tidak semua. Lalu kami belikan APD hingga berdonasi ke warga di sekitar TPU Cikadut yang terdampak Covid 19. Sisanya untuk anak dan istri. Semuanya tercatat," ucapnya.
Fajar juga menolak jika apa yang mereka lakukan ini adalah pungutan liar.
Apa yang mereka lakukan, kata Fajar, adalah jawaban atas tidak adanya pihak yang bertanggung jawab dalam memikul peti jenazah dari ambulans ke liang lahat.
"Ya siapa yang mau memikul memindahkan peti jenazah Covid 19 ke liang lahat? Soal biaya, kami tidak pernah mematok. Silakan saja," ujar Fajar.
Dicatat
Setiap kali terdengar sirene ambulans datang, para pemikul jenazah bergegas ke lokasi kuburan menggunakan sepeda motor dari posko mereka di pintu masuk TPU Cikadut. Jumlah mereka bisa 10 orang.
Usai mengenakan baju hazmat, mereka bergegas menurunkan peti dari ambulans dan membawanya ke liang lahat.