Aktifitas Kegempaan Meningkat, Masyarakat Diminta Tidak Panik, Tetap Waspada

Hasil monitoring BMKG terkini terhadap aktivitas kegempaan di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan sejak awal Januari 2021 mengalami peningkatan

Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
Istimewa via Warta Kota
ilustrasi gempa- Hasil monitoring BMKG terkini terhadap aktivitas kegempaan di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan bahwa sejak awal Januari 2021 sedang mengalami peningkatan aktivitas gempa 

Sementara untuk wilayah seismic gap di zona sumber gempa Sesar Aktif adalah Sesar Lembang (Jabar) dan Sesar Matano (Sulteng), Sesar Sorong (Papua Barat) dan Sesar Segmen Aceh.

Namun demikian sebaiknya selalu patut waspada untuk setiap sumber gempa yang ada karena gempa dapat terjadi kapan saja dan dapat terjadi tidak hanya di zona seismic gap saja.

Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas BMKG merekomendasikan agar masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan kekuatan signifikan seperti lazimnya pasca terjadi gempa kuat.

Baca juga: EKSKLUSIF Ada Bisnis Angkut Peti Jenazah Korban Covid-19 di Cikadut, Namanya Tim Jasa Pikul Covid-19

Berdasarkan data gempa susulan dan analisis energi peluruhan maka diperkirakan kejadian gempa susulan akan berlangsung kurang lebih 3-4 minggu sejak kejadian gempa yang pertama.

"BMKG akan tetap memonitor dan mengupdate perkembangan gempabumi tersebut.

Masyarakat yang tempat tinggalnya sudah rusak atau rusak sebagian, dihimbau untuk tidak menempati lagi karena jika terjadi gempa susulan signifikan dapat mengalami kerusakan yang lebih berat bahkan dapat roboh," tambah Sadly.

Masyarakat perlu waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan runtuhan batu.

Baca juga: Ironis, Seorang Istri Bantu Suaminya Rudapaksa Rekan Kerja, Menurut Karena Takut Dicerai

Apalagi saat ini musim hujan yang dapat memudahkan terjadinya proses longsoran karena kondisi tanah lereng perbukitan basah dan labil, Mengingat pesisir Majene pernah terjadi tsunami pada tahun 1969, masyarakat yang bermukim di wilayah Pesisir Majene perlu waspada jika merasakan gempa kuat agar segera menjauh dari pantai tanpa menunggu peringatan dini tsunami dari BMKG.

Masyarakat juga diminta tidak percaya berita bohong (hoax) untuk meninggalkan Mamuju atau kembali ke rumah masing-masing.

Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang tetapi waspada, serta mengikuti informasi yang bersumber dari lembaga resmi sepeti BMKG dan arahan dari BNBP/BPBD.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved