Saat Pengusaha Besar Mem-PHK Karyawan, Pengusaha Kecil di Bandung Ini Justru Nambah Karyawan
Selama pandemi Covid-19 banyak perusahaan besar yang terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ichsan
"Pada dasarnya kami memberikan apresiasi dan memberikan semangat bagi masyarakat yang tetap optimistis dan terus berinovasi di tengah pandemi,” katanya.
Baca juga: Jirayut Ke Mana? Lama Tak Muncul di Indosiar, Kini Ia Posting Penampilan Barunya, Netizen Kangen

Berawal dari PHK, Pasutri di Purwakarta Olah Kulit Pisang, Kini Mereka Raup Puluhan Juta per Bulan
Seorang pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari Purwakarta membuat terobosan dengan memproduksi camilan kerupuk kulit yang diberi merek Kulpis.
Namun, kerupuk kulit ini bukan dari kulit hewan melainkan kulit pisang.
Pasangan suami istri yang tinggal di Komplek Griya Asri, Kecamatan Purwakarta, Putri Aprilia (29) dan Ari Hidayat (30) memulai usaha pembuatan kerupuk kulit pisang ini sejak 2 tahun lalu.
Baca juga: Masalah Baru Andin dan Al Bikin Penasaran, Ini Sinopsis Ikatan Cinta Episode Hari Ini 24 Januari
Produksi kerupuk kulit pisang ini, menurut Putri Aprilia berawal saat suaminya di-PHK dari pekerjaannya di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif.
"Awalnya itu suami diberhentikan di pekerjaannya dan kami bingung mau melakukan apa, hingga akhirnya kami terpikirkan untuk mengolah limbah kulit pisang yang saat itu ramai penjual pisang tanduk," ujarnya saat ditemui di tempat produksi, Senin (16/11/2020).
Berawal dari modal Rp 250 ribu, Putri mengatakan mereka memulai usaha pengolahan kerupuk kulit pisang ini.
Dia memilih untuk mengolah kulit pisang lantaran memang kulit pisang bisa dikonsumsi.
"Saya sih, pertama mencari usaha yang enggak banyak mengeluarkan modal dan saya ingin menjadi pionir. Akhirnya, karena banyak lihat UKM pisang hampir 85 persen di Purwakarta berbahan dasar pisang, seperti bolu, keripik, hingga lainnya, saya memilih mengolah kerupuk pisang," ujarnya.
Saat ini, kata Putri, pemasaran kerupuk kulit pisang ini telah menyebar di hampir 60 persen wilayah Jawa Barat, mulai penitipan ke outlet dan swalayan hingga pada sistem penyaluran.
Baca juga: Link Streaming Sinetron Ikatan Cinta RCTI Malam Ini, 24 Januari, Sosok Ini Ungkap Rahasia Aldebaran
Tahun depan pun, Putri berencana memasukan produksi kerupuk kulit pisang ini ke minimarket, seperti Indomaret dan Borma.
"Kerupuk kulit pisang kami ini punya tiga varian rasa, di antaranya original, jagung manis, dan balado," katanya.
Ketika disinggung terkait pembuatan kerupuk kulit pisang ini, Putri menjelaskan kulit-kulit pisang yang telah dia kumpulkan semuanya dihancurkan dan dicampurkan bahan adonan lainnya hingga menjadi berbentuk seperti dodol.
"Ya, waktu pembuatannya termasuk penjemuran memakan waktu sekitar 5 jam. Best seller kerupuk kulit pisang kami itu ialah yang varian balado hingga meraup Rp 30 juta bulan ini," ujarnya.