Dentuman Misterius
Dentuman Misterius di Bali Terdengar Warga dan Tertangkap Sensor BMKG, Berasal dari Meteor?
Hasil pemantauan BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercatat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 Wita atau 9.27 WIB
TRIBUNJABAR.ID - Suara dentuman yang kuat terdengar warga di Bali dan tertangkap sensor BMKG. BMKG pun segera memeriksa sinyal seismik, khususnya terhadap sinyal seismik dari sensor di wilayah Bali.
Hasil pemantauan BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercatat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 Wita atau 9.27 WIB.
Rekaman seismik ini memiliki durasi sekitar 20 detik.
Baca juga: Pengusaha Kafe dan Restoran Diminta Patuhi Jam Malam, Kapolres : Jangan Tunggu Diobrak-abrik
Baca juga: Detik-detik Runtuhnya Plafon Masjid Islamic Center Indramayu, Ada Suara Kretak saat Jemaah Wirid
"Melihat anatomi seismogramnya tampak bahwa sinyal seismik tersebut bukanlah merupakan sinyal gempa bumi tektonik," kata Daryono, Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, dalam keterangan resminya.
Daryono menjelaskan, jika sinyal seismik tersebut kita coba tentukan magnitudonya menggunakan formulasi penentuan mangnitudo gelombang gempa, akan dihasilkan kekuatan 1,1 magnitudo lokal.
Namun sebagai tambahan informasi, sejak pukul 08.00 hingga 12.00 Wita tidak ada aktivitas gempa di wilayah Bali.
"Jadi, dipastikan anomali gelombang seismik tersebut bukan aktivitas gempa tektonik," imbuh Daryono.
Beberapa warga di Kintamani dan Besakih dilaporkan ada yang melihat semacam meteor yang melintas ke arah barat daya.
Warga Buleleng yang sedang melakukan upacara adat juga mengaku melihat benda melintas di langit.
Ada juga warga nelayan di pantai Buleleng menjadi saksi mata fenomena yang sama.
"Terkait bunyi dentuman yang terdengar di wilayah Buleleng, BMKG belum dapat mengonfirmasi penyebab sesungguhnya," kata dia.
Namun, BMKG sudah berhasil memonitor fenomena tersebut dengan baik dan merekamnya.
Jika laporan warga itu benar melihat meteor yang melintas di atas Bali, maka fenomena shockwave yang terjadi telah berubah menjadi gelombang seismik yang akhirnya dapat direkam oleh sensor gempa BMKG.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Made Rentin, mengatakan, sejumlah warga di Buleleng memang mendengar suara dentuman yang cukup keras.
Setelah ditelusuri, tidak ditemukan ledakan di daratan. "Masih ditelusuri kemungkinan di laut," kata dia, melalui pesan WhatsApp, Minggu (24/1/2021).
Hingga saat ini, petugas terkait masih mencari info dari mana dentuman tersebut. (*)