Atap Rumah Warga Hilang, Tersapu Angin Puting Beliung, Warga Sebut Kejadian Aneh
Ada kejadian langka dalam musibah puting beliung yang melanda Kampung Golempang, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Ada kejadian langka dalam musibah puting beliung yang melanda Kampung Golempang, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jumat (22/1) sore.
Sebuah atap rumah porak-poranda diterjang puting beliung.
Anehnya, tak ada material yang ambruk menimpa ruangan rumah di bawahnya.
Baca juga: 4,7 Dosis Vaksin Covid-19 Disiapkan untuk Vaksinasi Februari Mendatang, Bio Farma Siap Produksi
Rumah milik Sandi Irawan, warga setempat, ini lantai keramiknya tampak bersih.
Hanya beberapa serpihan kecil yang terlihat jatuh.
Seluruh bagian atap, mulai kuda-kuda, usuk dan reng serta genting, tersapu dan seperti diangkat oleh puting beliung.
Belum diketahui di mana jatuhnya serpihan atap rumah milik Sandi ini.
Baca juga: Pendaftaran CPNS 2021 Dibuka pada April? Ini Update Jadwal, Pendaftaran, dan Dokumen yang DIbutuhkan
"Atap itu tercabut dari dudukannya dan terbawa puting beliung yang melanda Kampung Golempang Jumat sore," kata Manajer Operasi Penanggulangan BPBD Kota Tasikmalaya, Harisman, Sabtu (23/1).
Sejak Sabtu pagi petugas BPBD dibantu TNI, Polri dan relawan masih menginventarisasi kerusakan akibat puting beliung.
Baca juga: Hati-hati Daerah Rawan Longsor, Ini Jalan Alternatif Menuju Kuningan Lewat Cikijing Majalengka
"Dugaan sementara jumlahnya puluhan rumah yang rusak. Hari ini kami lanjutkan proses inventarisasi," ujar Harisman.
Harisman mengungkapkan, kejadian atap terbawa puting beliung yang menimpa rumah Sandi merupakan fenomena langka kali kedua di Kampung Golempang.
Baca juga: BREAKING NEWS Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Positif Covid-19 Pagi Ini
"Beberapa tahun lalu, sebuah kandang ayam juga tercabut atapnya terbawa terbang oleh puting beliung dan akhirnya jatuh di persawahan," ujar Harisman.
Menurut Harisman seperti ada alur angin khas di kampung itu dalam periode tertentu.
"Yang jelas kejadian yang menimpa rumah Sandi merupakan kali kedua di kampung itu," katanya.