Penuh Pasien, Warga Terindikasi Covid-19 di Bandung Antre Ruang Isolasi, Gunakan Lorong UGD

Para pasien terindikasi Covid-19 ini harus antre dan terpaksa mendapat penanganan di lorong-lorong UGD bahkan ada yang menempati tempat pendaftaran

Editor: Siti Fatimah
ISTIMEWA
ilustrasi covid- Para pasien terindikasi Covid-19 ini harus antre dan membuat mereka juga terpaksa mendapat penanganan di lorong-lorong UGD bahkan ada yang menempati tempat pendaftaran UGD. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus Covid-19 meningkat termasuk di Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Penambahan kasus terlihat dari banyaknya pasien yang terindikasi Coron virus yang datang ke rumah sakit.

Cukup banyaknya pasien yang terindikasi Covid-19 membuat penanganan di rumah sakit juga cukup kewalahan.

Kondisi ini terlihat dari banyaknya pasien yang mendapat penanganan di luar ruang isolasi, karena ruangan tersebut sudah penuh terisi.

Baca juga: BREAKING News, Wabup Subang Umumkan Positif Covid-19, Sempat Pimpin Gelar Pasukan PPKM Tadi Pagi

Para pasien terindikasi Covid-19 ini harus antre dan membuat mereka juga terpaksa mendapat penanganan di lorong-lorong UGD bahkan ada yang menempati tempat pendaftaran UGD.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di RS Al-Islam Bandung, pasien yang mengantre untuk mendapatkan perawatan dan sekadar menjalankan tes swab sudah mengantre sejak pukul 09.00 WIB.

Pasien dengan mengenakan kursi roda tampak duduk di bagian luar dan menanti giliran dipanggil

Begitu masuk ke lorong UGD menuju tempat pendaftaran, pasien lengkap dengan alat bantu pernapasan terlihat di sejumlah titik.

Ada yang di dekat pintu gerbang, bawah tangga, dan depan tempat pendaftaran.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Jabar Dimulai Besok, Ini Kata Para Ahli dan Epidemiolog

Mereka terlihat ditemani keluarga pasien.

"Kata perawatnya ruang isolasi penuh. Itu juga yang di lorong menunggu masuk ke ruang isolasi," ujar salah satu penunggu pasien, Novia, kepada Kompas.com, Selasa (12/1/2021).

Novia mengaku mengantarkan sang ibu yang memiliki gejala Covid-19.

Tadinya, ibunya akan diisolasi di RS Al-Islam.

Namun, kata dokter, ibunya masuk kategori sedang.

Adapun ruang isolasi diutamakan untuk kategori berat.

Jadi, hari ini ibunya hanya tes swab dan isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: Sama Seperti Jokowi, Raffi Ahmad Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac di Istana Negara, Ini Fotonya

"Tadi ada pasien Covid-19 yang dirawat di lorong meninggal. Almarhum lagi menunggu masuk ke ruang isolasi," ungkap dia.

Sebenarnya, yang penuh bukan cuma RS Al-Islam. Sebelumnya Novia juga sempat mengontak RS AMC dan kondisinya penuh juga.

"Di AMC hanya ada 30-an bed, penuh semua. Saya disarankan ke RSAI," ucap dia.

Ketersediaan ruangan yang terus menipis juga terjadi di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Data RSHS per 12 Januari 2021 menunjukkan, keterisian ICU Covid-19 mencapai 93 persen.

Dari kapasitas 11 ruang, terisi 10 ruang. Kemudian, ruang perawatan isolasi Covid-19 terisi 79 persen.

Baca juga: Sama Seperti Jokowi, Raffi Ahmad Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac di Istana Negara, Ini Fotonya

Dari kapasitas 144 ruang, terisi 111 ruang.

Sementara itu, data Pemerintah Provinsi Jabar menyebutkan, per 10 Januari 2021, tingkat keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 di Jabar mencapai 77,87 persen.

Rinciannya, Ruang Isolasi Hijau terisi 74,75 persen, Ruang Isolasi Kuning terisi 86,58 persen, Ruang Isolasi Merah terisi 78,82 persen, IGD terisi 39,78 persen, dan ICU terisi 74,15 persen.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved