Pesawat Sriwijaya Air Hilang
Memahami Black Box atau Kotak Hitam yang Dicari di Setiap Kecelakaan Pesawat, Mengapa di Ekor?
Black box atau kotak hitam pada pesawat terbang merupakan salah satu komponen yang harus ditemukan apabila terjadi kecelakaan pesawat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Black Box Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu akhirnya ditemukan.
Kotak hitam tersebut ditemukan tertutup puing-puing pesawat yang hancur.
Seperti diketahui, Sriwijaya SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu hanya empat menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021) lalu.
Black box atau kotak hitam pada pesawat terbang merupakan salah satu komponen yang harus ditemukan apabila terjadi kecelakaan pesawat.
Lalu apa itu black box atau kotak hitam.
Black box merujuk pada sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi terutama penerbangan yang biasanya berisi Flight Data Recorder (FDR) atau perekam data penerbangan dan cockpit voice recorder (CVR) atau perekam suara kokpit.
Dikutip dari Wikipedia, fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.

Meski disebut kotak hitam, namun black box sebenarnya berwarna oranye dengan maksud gampang terlihat jika terjadi kecelakaan.
Black box diletakkan di bagian ekor pesawat, bagian yang biasanya menjadi bagian yang tidak terlalu parah kerusakannya saat terjadi kecelakaan.
Menurut Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), black box menjadi kunci untuk melakukan penyelidikan terkait kecelakaan pesawat.
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, investigasi terkait kecelakaan pesawat sangat mengacu pada black box.
"Black box harus ditemukan, karena sangat penting untuk melakukan investigasi apa yang terjadi terhadap pesawat yang mengalami kecelakaan," ujar Soerjanto.
Hal serupa juga diungkapkan pengamat penerbangan Arista Atmadjati, yang menyebut bahwa black box merupakan hal penting untuk melanjutkan penyelidikan lebih lanjut terhadap pesawat yang mengalami kecelakaan.
Ia mengungkapkan, black box terdiri dari dua komponen yaitu Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang sangat berguna untuk melihat kondisi pesawat sebelum kecelakaan.