Wabah Virus Corona
Vaksin Covid-19 Sinovac Ada Efek Sampingnya, Apa Saja? Simak Penjelasan Kepala BPOM
Selanjutnya pemerintah akan melakukan vaksinasi menggunakan vaksin Covid-19 Sinovac tersebut.
Amannya vaksin Covid-19 yang akan dipergunakan di Indonesia, sebelumnya juga ditegaskan Presiden Joko Widodo.
Presiden menjamin vaksin yang akan digunakan aman lantaran telah melalui serangkai proses pengujian.
Jokowi mengatakan, sejauh ini Indonesia sudah memiliki 3 juta dosis vaksin yang siap pakai. Vaksin tersebut sudah didistribusi ke semua provinsi di Indonesia.
Untuk tahap pertama, vaksinasi akan dilakukan terhadap 1,6 juta tenaga medis. Setelahnya, vaksinasi dilanjutkan terhadap TNI, polri, guru hingga masyarakat umum.
Presiden akan menjadi orang pertama yang diruntik vaksin.
Rencananya Presiden akan menjalaninya, 13 Januari nanti.
Presiden menyebutkan, ada 182 juta atau 70 persen penduduk Indonesia yang akan divaksin Covid-19.
Dengan jumlah tersebut, dibutuhkan sekitar 426 juta dosis vaksin.
Jumat (8/1) lalu, Komisi Fatwa MUI Pusat menetapkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac halal dan suci digunakan.
Namun, saat itu, fatwa yang dikeluarkan MUI tersebut belum final karena masih menunggu izin keamanan dari BPOM.
Dapat Ijin Penggunaan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Covid-19 Sinovac atau coronovac, Senin (11/1/2020).
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena meminta, pelaksanaan vaksinasi tetap harus diiringi dengan penerapan disiplin protokol kesehatan (prokes).

Menurutnya, disiplin masyarakat melaksanakan protokol kesehatan digalakkan, dan dilakukan bersamaan dengan Operasi Yustisi oleh Polri, TNI dan aparat pemda, Satpol PP disertai sanksi secara terukur di lapangan.
"Vaksinasi harus dibarengi kesadaran rakyat untuk menjalankan 3 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) plus 2 M yakni menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas," kata Melki melalui keterangannya, Selasa (12/1/2021).