Jepang Temukan Varian Baru Virus Corona, Dari Pelancong Asal Barzil, WHO Peringatkan Bahaya Ini
National Institute of Infectious Disease (NIID) Jepang melaporkan telah menemukan varian baru virus corona pada empat orang pelancong asal Brazil
Tedros menyebut, kabar baiknya adalah vaksin yang ada saat ini tampaknya tidak berkurang efektivitasnya ketika menghadapi mutasi baru, meskipun mungkin perlu disesuaikan di masa depan.
Baca juga: Mulai Beroperasi, Rumah Sakit Darurat Covid-19 Ini Bisa Rawat Pasien Dari Luar Bandung
Virus Corona dari Brazil
Sementara itu, Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan WHO, mengibaratkan virus yang bermutasi seperti sebuah tim yang memasuki paruh kedua pertandingan sepak bola.
Ryan menyebut, meskipun tidak mengubah aturan main, mutasi memberikan "energi baru bagi virus".
"Itu menambah tantangan yang Anda hadapi, karena lawan Anda membawa beberapa pemain baru ke lapangan," kata Ryan.
"Itu tidak mengubah apa yang perlu kita lakukan untuk menang. Itu hanya mengubah kekuatan lawan, dan dalam pengertian itu, artinya kita harus melipatgandakan upaya untuk melawannya," imbuhnya.
Varian Baru Virus Corona Bisa Sebabkan Hasil Negatif Palsu
Baca juga: HOAKS Vaksin Covid-19 Haram dan Banyak Mudaratnya, Sang Pengunggah Langsung Ditangkap
Ditemukan pada pelancong asal Brasil Melansir CNBC, Senin (11/1/2021) pada Rabu (6/1/2021), NIID Jepang mendeteksi strain baru virus corona pada empat penumpang yang tiba dari negara bagian Amazonas, Brasil pada Sabtu (2/1/2021).
Empat orang pelancong tersebut adalah: Seorang pria berusia 40-an, yang ditemukan tidak menunjukkan gejala setibanya di Jepang, namun dirawat di rumah sakit karena kondisi pernapasannya memburuk.
Seorang wanita berusia 30-an, yang melaporkan sakit tenggorokan dan sakit kepala.
Satu remaja pria berusia antara 10-19 tahun yang mengalami demam.
Satu remaja perempuan berusia di atas usia 10 tahun yang tidak menunjukkan gejala.
NIID mengatakan, varian virus yang ditemukan di Jepang termasuk dalam jenis B.1.1.248 dan memiliki 12 mutasi pada protein berbentuk paku di sisi luar virus.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Bisa Dipakai, Sudah Dapat Ijin Penggunaan dari BPOM
Berdasarkan laporan Reuters dari seorang sumber Kementerian Kesehatan Jepang yang tidak disebut namanya, Kemenkes Jepang sedang melakukan penelitian untuk mengetahui keefektifan vaksin virus corona terhadap varian baru.
Beda dengan varian baru di Inggris dan Afrika Selatan