Jepang Temukan Varian Baru Virus Corona, Dari Pelancong Asal Barzil, WHO Peringatkan Bahaya Ini

National Institute of Infectious Disease (NIID) Jepang melaporkan telah menemukan varian baru virus corona pada empat orang pelancong asal Brazil

Editor: Siti Fatimah
AFP PHOTO/CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION/ALISSA ECKERT/HANDOUT
Ilustrasi Covid-19- National Institute of Infectious Disease (NIID) Jepang melaporkan bahwa mereka telah menemukan varian baru virus corona pada empat orang pelancong asal Brasil. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Negara-negara di dunia masih berjibaku melawan pandemi Covid-19. Meski sudah ada vaksin Corona Virus, namun pandemi belum bisa dipastikan akan berakhir.

Terlebih sudah dikabarkan adanya sejumlah temuan varian baru virus corona di beberapa negara.

Meski perlu penelitian lebih lanjut, namun adanya temuan varian baru virus corona ini perlun diwaspadai.

Baca juga: Tolak Vaksin Covid-19, Politikus PDIP Ini Bilang Warga Sukabumi Lumpuh Setelah Divaksin Antipolio

Apalagi WHO sebagai organisasi kesehatan dunia juga sudah menerima laporan terkait temuan baru tersebut.

Salah satunya adalah laporan temuan varian baru virus corona di Jepang yang disebut-sebut sifatnya lebih menular daripada Covid-19.

Dengan temuan ini, masyarakat agar lebih hati-hati dan waspada serta benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Untuk tahu lebih banyak terkait varian baru virus tersebut, berikut penjelasannya.

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) telah menerima laporan tentang adanya temuan varian baru virus corona penyebab Covid-19 di Jepang.

Baca juga: Jokowi Besok Divaksin Covid-19, Politikus PDIP Terang-terangan Menolak, Mending Jual Mobil Tuk Denda

Pada Minggu (10/1/2021), National Institute of Infectious Disease (NIID) Jepang melaporkan bahwa mereka telah menemukan varian baru virus corona pada empat orang pelancong asal Brasil.

Masalah bagi rumah sakit Melansir NBC Philadelphia, Senin (11/1/2021) Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, temuan varian baru yang lebih menular akan menjadi masalah besar bagi rumah sakit.

"Semakin luas virus menyebar, semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya perubahan pada virus," kata Tedros dalam konferensi pers di markas WHO di Jenewa, Swiss.

Tedros menyebut, varian baru ini tampaknya lebih menular dari strain sebelumnya.

Baca juga: Pendukung Jokowi Ini Tolak Vaksin Covid-19, Jangan Main-main, Keamanannya Belum Terjamin

"Hal ini dapat mendorong lonjakan kasus dan rawat inap, yang sangat bermasalah bagi petugas kesehatan dan rumah sakit yang sudah hampir mencapai titik puncaknya," kata Tedros.

Seperti babak kedua Tedros mengatakan, membatasi penularan virus corona akan mencegah mutasi meningkat.

Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti memakai masker, menjaga jarak secara fisik, dan mencuci tangan.

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved