Kisah Asrizal Nur Tak Jadi Naik Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh, Gara-gara Biaya Tes Swab Mahal

Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1/2020), meninggalkan cetita kesedihan bagi keluarga.

Editor: Giri
Jadwal pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ182 dilaporkan hilang kontak Sabtu (9/1/2021). (Flightradar24) 

Asrizal menyebut, bila 24 jam maka biayanya bisa sejuta per orang. Bila 2x24 jam, biayanya Rp 800 ribu.

“Kami pun berunding, Putri mengusulkan kita ambil yg 2x 24 jam saja, berangkat tanggal 9 Januari naik Sriwijaya. Karena Swap PCR itu selesai pukul 11.00 atau 12.00 WIB kita naik pesawat yg pukul 13.00 WIb. Saya langsung mengiyakan, anak perempuan bernama hoki tetap ingin ke Pontianak, sedang istri saya sudah kehilangan semangat,” lanjutnya.

Setelah berpikir sejenak, Asrizal memutuskan untuk membatalkan keberangkatan ke Pontianak.

”Alasanya pertama biayanya mahal karena harus tidur di hotel sekitar bandara. biaya lagi, dan bagaimana pula kalau hasilnya tak sesuai di harapkan. Bisa-bisa kita gagal lagi ke Pontianak. saya bilang, ‘sudahlah kita batalkan saja ya Pasti ada hikmah dari ini semua."

"Misal kalau dipaksakan berangkat juga, akan terjadi sesuatu yg tak tak baik bagi kita sekeluarga,” katanya.

Akhirnya setelah terdampar 4 jam di bandara, mereka pun pulang.

“Dan hari ini kami dengar kabar, pesawat Sriwijaya yang tadinya akan kami tumpangi mengalami musibah, hilang tak ditemukan. Sujud syukur kepadaMu ya Allah yang telah menyelamatkan kami, aamin. Kisah nyata Asrizal Nur dan sekeluarga,” kisahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul "Kisah Asrizal dan Keluarga Batal Naik Pesawat Sriwijaya Air Karena Tak Kantongi Surat Hasil Swab PCR"

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved