Keluarga Pramugari Berharap Jenazah Teridentifikasi, Terbang untuk Gantikan Temannya
Keluarga korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu berharap jasadnya ditemukan.
TRIBUNJABAR.ID, TANGERANG SELATAN - Keluarga korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu berharap jasadnya ditemukan. Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu jatu setelah terbang empat menit pada Sabtu (9/1/2021) siang.
Satu di antara keluarga korban adalah Irfan Defrizon (37). Dia dan keluarga berharap dan berdoa agar jenazah adiknya bisa ditemukan tim SAR gabungan yang kini bertugas di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Irfan mengemukakan itu saat menceritakan adik perempuannya, Isti Yudha Prastika (35), menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu (9/1/2021).
"Kami hanya berharap jasadnya, bisa nyekar, bisa ngeliat kuburannya... kalau suatu waktu bisa ziarah. Jangan sampai enggak ditemukan jasadnya," kata Irfan di Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Minggu (10/1/2021) sore.
Isti merupakan pramugari NAM Air.
Ia menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak tersebut.
Baca juga: Kisah Asrizal Nur Tak Jadi Naik Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh, Gara-gara Biaya Tes Swab Mahal
Baca juga: Ramalan Zodiak Senin 11 Januari 2021, Aquarius Harus Mementingkan Meski Itu Hal Sepele
Menurut Irfan, Isti ke Pontianak untuk akan bertugas di pesawat NAM Air rute Pontianak-Jakarta.
"Jadi Isti menggantikan sif temannya. Dia di bangku penumpang, bukan sebagai kru pesawat. Kalau dia di NAM Air, Jakarta-Pontianak," ungkap Irfan.
Irfan menceritakan, dia mengetahui kabar pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengalami kecelakaan pada Sabtu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat mengetahui kejadian tersebut, Irfan langsung teringat adiknya yang baru saja bertandang ke Pontianak.
"Ngeliat berita Sriwijaya Air hilang dan lepas kontak saya langsung kepikiran adik saya saja. Mudah-mudahan bukan adik saya yang di dalam," katanya.
Dengan kondisi cemas, Irfan berusaha mencari tahu keberadaan dan kondisi Isti kepada keluarganya.
Tak lama kemudian, dia mendapatkan kabar bahwa adik perempuannya itu merupakan salah satu penumpang pesawat tersebut.
"Sekitar jam lima lewat, saya dapat kabar dari kakak saya bahwa adik ada di dalam situ, sudah enggak ada. Saya tanya, enggak ada gimana, katanya, ya itu ada di dalam Sriwijaya yang jatuh. Dia tahu dari suaminya (Isti)," ucapnya.
Baca juga: AJAIB, Ukar Selamat Meski Tertimbun Longsor di Cimanggung Sumedang 5 Jam, 27 Orang Masih Dicari
Saat ini, kata Irfan, pihak keluarga hanya pasrah sambil terus mencari informasi dan menunggu kabar lebih lanjut mengenai keberadaan Isti.