Juwita Bahar Sempat Alami Hal Memilukan, Koma 15 Hari, Penyakit Serius karena 2 Tahun Tak Makan Nasi

Artis Juwita Bahar harus mengalami pengalaman memilukan dalam hidupnya. Ia lolos dari maut setelah mengalami koma selama 15 hari.

Editor: Widia Lestari
Instagram
Juwita Bahar koma karena tidak makan nasi selama dua tahun 

TRIBUNJABAR.ID - Artis Juwita Bahar harus mengalami pengalaman memilukan dalam hidupnya. Ia lolos dari maut setelah mengalami koma selama 15 hari.

Anak biduan Annisa Bahar itu mengaku memiliki penyakit otak serius.

Penyakit tersebut diperparah karena pola makan Juwita Bahar yang tidak seimbang.

Juwita Bahar melakukan diet dengan cara tidak makan nasi selama dua tahun.

Akibatnya gizi yang diterima tidak seimbang dan membuat penyakit otak Juwita Bahar kambuh.

Juwita berakhir di rumah sakit dalam keadaan sudah tidak sadar.

Ia mengalami koma selama 15 hari.

Baca juga: Tak Makan Nasi 2 Tahun, Penyakit Otak Juwita Bahar Kambuh, Koma 15 Hari, Kesempatan Hidup 50 Persen

Juwita, dikutip dari Kompas.com, mengatakan kesempatan hidupnya hanya 50 persen.

Meski nantinya sadar, Juwita Bahar akan lumpuh.

Juwita Bahar koma karena tidak makan nasi selama dua tahun
Juwita Bahar koma karena tidak makan nasi selama dua tahun (Instagram)

"Enggak tahu sih, kata dokter aku kanker otak atau virus otak, apalah soal otak. Tapi aku kurang tahu pasti meningitis atau apa. Kata dokter kesempatan hidup 50:50, kalau hidup akan lumpuh kayak Gugun Gondrong," ucap Juwita di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (5/1/2020).

Setelah tersadar dari koma selama 15 hari, pemilik nama lengkap Juwita Tofhany Sanjaya itu merasakan yang berbeda dari tubuhnya.

Dia berujar, semua urat saraf yang ada tak lagi berfungsi dengan baik.

"Jadi bangun tidur (koma) tuh biasa aja, tapi semua anggota badan kayak enggak aktif gitu, kayak belajar duduk dan gerakin kepala," ungkap Juwita.

"Aku enggak bisa gerakin badan sama sekali kayak anak bayi lagi. Bangun mesti diangkatin, musti dibantu, belajar jalan, belajar tulis," ucap Juwita melanjutkan.

Menurut pengakuan anak Anisa Bahar itu tidak ada pemulihan khusus untuk kembali seperti semula.

Namun, bersyukur sekarang Juwita telah merasakan seperti sediakala.

Diet, Demam, hingga Dibawa Ayah ke Rumah Sakit

Demi mendapat berat badan ideal, Juwita Bahar diet dengan cara mengurangi karbohidrat.

Ia tidak memakan nasi selama dua tahun.

Namun, anak pedangdut Annisa Bahar itu justru jatuh sakit.

Sakit otak yang dideritanya dipicu karena tidak makan nasi.

Penyakit otak yang dideritanya itu sebenarnya sudah ia idap sejak berusia 10 tahun.

Dikutip dari Tribunstyle, Juwita Bahar sempat mengalami koma selama 15 hari.

Baca juga: Gertakan Anisa Bahar Soal Hapus Nama Juwita dari KK Tak Berhasil, Justru Bikin Anaknya Makin Berani

Baca juga: Terkena Infeksi Selaput Otak, 8 Bulan Bayi Juwita Tidak Sadar, Bahkan Tak Bisa Menangis

Bahkan nyawanya terancam karena penyakitnya itu.

Juwita Bahar yang dikabarkan sudah bersuami itu awalnya hanya merasa demam.

Ia mengalami keadaan tak sadarkan diri.

Juwita Bahar dan kekasihnya
Juwita Bahar dan kekasihnya (instagram)

Di sisi lain, penyakit tersebut bisa kembali menyerang Juwita lantaran pola diet yang diterapkan oleh sang artis.

Ternyata Juwita melakukan program diet yang akhirnya membuat tak mengkonsumsi nasi selama dua tahun.

"Aku kurangi nasi, kayak enggak makan nasi selama dua tahun. Jadi kayak protein dan karbohidratnya enggak seimbang."

"(Gara-gara itu) aku sakit maag, terus panas dan demam," ucap Juwita saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (5/1/2020).

Kala berada di posisi tersebut, Juwita juga dikabarkan hanya memiliki kesempatan hidup hanya 50 persen.

Awalnya keluarga belum menyadari keadaan Juwita namun lantaran keadaan yang semakin memburuk dan membuat Juwita dalam keadaan setengah sadar, ia pun dilarikan oleh sang ayah ke rumah sakit.

"Enggak tahu sih, kata dokter aku kanker otak atau virus otak, apalah soal otak." 

"Tapi aku kurang tahu pasti meningitis atau apa. Kata dokter kesempatan hidup 50:50, kalau hidup akan lumpuh kayak Gugun Gondrong," ucap Juwita.

Setelah 15 hari lamanya tak sadarkan diri, Juwita pun sempat mengalami kelumpuhan di sekujur anggota badannya.

Anisa Bahar dan Juwita Tofhany
Anisa Bahar dan Juwita Tofhany (Kolase Tribun Jabar/YouTube)

"Jadi bangun tidur (koma) tuh biasa aja, tapi semua anggota badan kayak enggak aktif gitu, kayak belajar duduk dan gerakin kepala," ungkap Juwita.

"Aku enggak bisa gerakin badan sama sekali kayak anak bayi lagi. Bangun mesti diangkatin, mesti dibantu, belajar jalan, belajar tulis," ucap Juwita melanjutkan.

Ia mengakui saat menjalani proses pemulihan dari kelumpuhan, Juwita seperti seorang bayi yang belajar bergerak.

Lantaran apa yang pernah ia alami tersebut membuat Juwita kini menjaga pola makannya.

Meski sempat berada di amabang kematian, kini Juwita mengaku keadaannya semakin membaik dan kembali normal.

"Enggak (diet lagi). Sekarang badan (aku) subur," kata Juwita sambil tertawa dan tersenyum lebar.

(Tribun Jabar)

Efek Pola Makan Rendah Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber utama energi bagi tubuh.

Dilansir Science Daily, penulis sebuah studi besar yang dipresentasikan di ESC Congress 2018, Professor Maciej Banach, of the Medical University of Lodz mengungkapkan, pola makan rendah karbohidrat sangat tidak aman dan harus dihindari.

Meski dalam jangka pendek dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah dan mengontrol gula darah, namun studi yang dilakukannya menemukan bahwa pola makan tersebut dapat berdampak buruk untuk jangka panjang.

"Kami menemukan bahwa orang-orang yang menerapkan pola makan rendah karbohidrat memilki risiko kematian dini lebih tinggi."

"Peningkatan risiko lainnya termasuk kematian karena penyakit jantung koroner, stroke dan kanker. Pola makan ini harus dihindari," ungkapnya.

(Kompas)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved