Kampung Japara di Cisompet Kabupaten Garut Kini Kembali Terhubung oleh Jembatan Gantung
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meresmikan Jembatan Simpay Asih Cikaso di Kampung Japara
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meresmikan Jembatan Simpay Asih Cikaso di Kampung Japara, Desa Depok, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Rabu (6/1/2021).
Adapun jembatan gantung yang menghubungkan Desa Depok di Cisompet dan Desa Paas di Pameungpeuk terputus akibat bencana banjir bandang pada 12 Oktober 2020 lalu.
Satu-satunya akses transportasi warga di dua kampung itu terputus. Aktivitas pelaku usaha mulai dari petani, buruh, dan pelaku usaha menengah ke bawah lainnya lumpuh. Akibatnya, ratusan kepala keluarga terisolasi dan perekonomian pun terhenti.
Lewat bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Bandung bekerja sama dengan Vertical Rescue Indonesia dan Kodim 0611/Garut, Jembatan Simpay Asih pun kini berdiri kokoh sejak peletakan batu pertama pada 11 November 2020.
Baca juga: Mau Beli Mobil Seharga Motor? Bisa Kok, Nih Daftar Harga Mobil Bekas Kisaran Rp 20 Jutaan Saja
Kang Uu berharap pembangunan jembatan sepanjang 62 meter yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Jabar dan Pemda Kabupaten Garut ini bisa dimanfaatkan dan dijaga dengan baik oleh warga kedua desa.
"Atas nama Pemda Provinsi Jabar, saya ucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah menyiapkan sarana dan prasarana. Jembatan sangat vital dalam pembangunan Jabar. Yang penting setelah dimanfaatkan, mari dijaga karena membangun susah dan merawat lebih susah lagi. Masyarakat juga harus bisa menjaga fasilitas umum," katanya melalui ponsel, Kamis (7/1).
Kang Uu pun menjelaskan, pembangunan jembatan senilai Rp 500 juta lewat kumpulan donasi di Yayasan Buddha Tzu Chi sesuai visi Jabar Juara Lahir dan Batin melalui inovasi dan kolaborasi Pentahelix bersama akademisi, pebisnis/swasta, komunitas/masyarakat, pemerintah, dan media (ABCGM).
"Pada prinsipnya, tugas pemerintah membangun sarana prasarana, tapi ada keterbatasan. Maka Jabar visinya juara lahir dan batin dengan inovasi dan kolaborasi Pentahelix. Artinya, pemerintah dan pihak swasta bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," ucap Kang Uu.
Baca juga: Setelah Dibubarkan, Kini Ada Deklarasi FPI di Bandung dan Ciamis, Begini Sikap Polisi
Sosok yang juga Panglima Santri Jabar ini pun menjelaskan bahwa warga tidak perlu meragukan kebermanfaatan pembangunan jembatan atau bantuan dari kelompok agama lain. Dalam Islam, menjaga hubungan sebagai makhluk sosial perlu dilakukan.
"Namanya muamalah dengan siapa pun tidak ada masalah, yang dilarang adalah persamaan akidah. Artinya, apa yang dikerjakan Yayasan Buddha Tzu Chi selain bermanfaat dan bentuk sumbangsih membangun Jabar, juga tidak melanggar agama yang kita anut," ujarnya.
Di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan pemulihan ekonomi, Kang Uu pun terus mengimbau masyarakat untuk beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Terakhir, mari berdoa agar Jabar aman dan damai juga pandemi yang menjadi permasalahan segera sirna di muka Jabar dan di Indonesia serta dunia," harapnya.
Dalam agenda ini, Kang Uu juga menyerahkan bantuan bagi warga berupa Al-Qur'an dan seperangkat alat salat.
Sementara itu, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto mengatakan, keberadaan jembatan gantung ini bagi warga Desa Depok dan Paas sangat penting sebagai sarana akses penghubung antarwilayah.