Kompetisi Tidak Jelas, Pemain Persib Bandung Depresi, Keuangan Menipis
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengungkapkan kondisi para pemainnya setelah menjalani latihan mandiri sejak PSSI
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengungkapkan kondisi para pemainnya setelah menjalani latihan mandiri sejak PSSI memutuskan untuk menunda Liga 1, Oktober lalu.
Robert mengatakan pemainnya sudah kehilangan motivasi berlatih terlebih tidak jelasnya kompetisi paling bergengsi di Tanah Air itu.
"Pemain tidak termotivasi, para pemain depresi, banyak juga dari mereka mengalami masalah finansial. Dan bukan hanya pemain, kami juga berbicara dengan banyak staf dan juga tim pelatih," ujar Robert saat ditemui di Graha Persib, Jl Sulanjana No 17, Selasa (5/1/2021).
Saat ini, pemain menjadi pihak yang sangat menderita karena ketidakjelasan kompetisi Liga 1.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Investasi di Purwakarta Stabil Bahkan Cenderung Naik, Ini Faktanya
Selain karena tidak bertanding dalam level kompetitif selama kurang lebih satu tahun, pemain dan pelatih harus merasakan pemotongan gaji
Pemain hanya dibayar sebesar 25 persen dari gaji sehingga pendapatan yang harus mereka terima selama kompetisi berhenti menurun drastis.
Robert mengatakan, pelatih dan pemain adalah korban dari kebijakan yang tidak memihak sehingga harus mengalami penderitaan.
"Seperti yang pernah saya katakan, kami adalah korban dari kebijakan pihak otoritas di Indonesia, pihak otoritas sepak bola," katanya.
Baca juga: Pantas Saja Chacha Sherly Luka Parah, Mobil Honda HR-V yang Ditumpanginya Ringsek Tinggal Separuh