Virus Corona

Hati-hati Saat Memeriksakan Diri di Fasyankes

Hati-hati saat mengunjungi fasyankes untuk memeriksakan diri. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya soal bersin

Penulis: Arief Permadi | Editor: Arief Permadi
Istimewa/Humas Jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar meninjau fasyankes di Labkesda Kota Depok dan Rumah Sakit (RS) Citra Medika Depok, Jumat (2/10/2020). 

TRIBUNJABAR.ID - Meski demam dan peningkatan suhu tubuh tak serta merta menunjukkan bahwa seseorang telah terpapar Covid-19, memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) menjadi hal yang harus dilakukan jika kondisi tersebut telah berlangsung selama sepekan dan tak kunjung membaik.

Periksakan juga diri ke fasyankes jika demam disertai keluhan lain seperti batuk, pilek, nyeri tenggorokan, ataupun gangguan pernapasan. Sebab, boleh jadi itu menjadi pertanda ada kondisi kesehatan yang lebih serius yang secepatnya harus ditangani.

Namun, situs Prixa, yang dapat diakses secara muda melalui laman Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat atau Pikobar mengingatkan agar berhati-hati saat menuju fasyankes untuk memeriksakan diri.

Prixa menyebut sejumlah hal yang harus diperhatikan ketika mengunjungi fasyankes. Pertama, sebaiknya hindari penggunaan transportasi umum. Upaya ini dilakukan guna meminimalisasi kontak dengan orang lain. Sehingga seandainya hasil pemeriksaan menyatakan positif Covid-19, tak banyak yang menjadi kontak erat yang berpotensi ikut terpapar.

Untuk mencegah penularan, gunakan masker dengan benar dan jaga jarak aman setidaknya dua meter dengan orang di sekitar. Perhatikan juga etika batuk dan bersin, yaitu dengan menutup mulut dan hidung dengan lengan baju atau tisu. Upayakan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin atau memakai handsanitizer untuk merusak virus yang mungkin menempel di tangan.

Hal lain yang juga harus dilakukan dengan disiplin adalah membatasi kontak dengan siapa pun hingga hasil pemeriksaan menyatakan negatif corona.

Bagai mana pun, virus ini memiliki kemampuan menyebar dengan sangat cepat. Virus dapat berpindah dari orang ke orang bahkan sebelum orang tersebut menunjukkan gejala.

Hingga Kamis (31/12/2020) Pikobar mencatat, sebanyak 735.124 orang di Indonesia sejak kasus pertama di Depok terjadi pada Maret lalu. Sebanyak 82.555 terpapar terjadi di Jawa Barat. (*)

Catatan Redaksi:

Bersama-kita lawan virus corona.
Tribunjabar.co.id (Tribunnetwork) mengajak seluruh pembaca untuk selalu
menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved