Bandung Dilanda Banjir

UPDATE Data Banjir di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, Ada 24 RW Diterjang Banjir Termasuk Pasteur

Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung sejak Kamis (24/12/2020) siang, berdampak pada sejumlah titik di beberapa kecamatan tergenang banjir

Penulis: Cipta Permana | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Kemacetan di Jalan Paster akibat banjir di depan BTC. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung sejak Kamis (24/12/2020) siang, berdampak pada sejumlah titik di beberapa kecamatan tergenang banjir dan terjadi kepadatan arus lalu lintas selama beberapa jam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jabar dari beberapa sumber, dari sejumlah wilayah Bandung dilanda banjir, ada dua kecematan yang paling parah yakni, Kecamatan Astanaanyar dan Kecamatan Sukajadi.

Camat Sukajadi, TB. Agus Mulyadi mengatakan, terdapat 24 RW di lima kelurahan di Kecamatan Sukajadi yang terdampak banjir yaitu, di Kelurahan Cipedes, Sukagalih, Sukabungah, Pasteur, dan Sukawarna. Menurutnya penyebab dan ketinggian permukaan air  pun bervariatif di setiap kelurahan yang terdampak.

Baca juga: Jalan Kopo Bihbul Terendam Banjir, Banyak Pengendara Memutar Arah, Permukiman Pun Terendam Banjir

Baca juga: Puluhan Percetakan di Cibadak Kota Bandung Ikut Terendam Banjir, Ros Rugi Puluhan Juta Rupiah

Baca juga: Cibaduyut Perbatasan Kota dan Kabupaten Bandung Juga Banjir, Hingga Malam Ini Motor Tak Bisa Lewat

"Di Kelurahan Cipedes yang terendam banjir meliputi Jalan Sukagalih RT. 05 RW 09, penyebabnya karena luapan saluran air dari Sungai Cianting. Lokasi berikutnya di Gang H. Gojali RT 04 RW 07, akibat meluapnya debit air di saluran Sungai Cianting, menyebabkan pemukiman warga terendam setinggi satu meter," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (24/12/2020).

Lokasi banjir lainnya di Kelurahan Cipedes akibat meluapnya Sungai Cianting, terjadi di Gang Pa Elas di RW 08, kemudian di Jalan Karang Layung RT 05 RW 10, dan Jalan Sukajadi RW 09.

Untuk di Kelurahan Sukagalih, banjir menggenangi Jalan Sukamulya Indah di RW 002, 003, 004, 005, dan 006, penyebabnya dari saluran drainase yang sedang diperbaiki oleh DPU Kota Bandung, debit air besar meluber ke jalan.

Berikutnya, di Jalan Babakan Jeruk III RW 006, Jalan Sukadamai RW 005, debit air yang besar tidak tertampung dan meluap dari saluran air di bawah Hotel Grand Aquila.

"Banjir juga terjadi di depan Kantor Kecamatan Sukajadi, akibat dari saluran air yang menyempit dan di beton oleh warga atau pemilik rumah mengakibatkan luapan air meluber dari Sungai Cianting ke Jalan Sukamulya dan Jalan Pasteur (Dr. Djundjunan) depan mal BTC. Kondisi di depan dan seberang mal BTC terjadi karena curah hujan tinggi tidak tertampung oleh tali-tali air walaupun itu sudah berfungsi dengan baik," ucapnya.

Berikutnya di Kelurahan Sukabungah, menurutnya, debit air yang deras di sepanjang Sungai Cilimus menyebabkan retakan pada bibir kirmir yang terdapat di RW 05, 06, 07, 09 dan 10. 

Besarnya debit air di Sungai Cilimus juga berdampak pada terjadinya penutupan anak Sungai Cilimus akibat longsoran tanah dan sampah, sehingga seluruh RT 10 RW 06, dan sebagian RW 03 tergenang banjir setinggi  satu meter.

Debit air yang terlalu besar juga menggenangi rumah-rumah warga di setiap gang yang ada di RW 01, 02, dan 03 setinggi kurang lebih 50 cm.

"Dampak genangan air juga telah mengganggu arus lalu lintas kendaraan di Jalan Dr. Djunjunan, Jalan Sukajadi, dan Jalan Sukagalih di Kelurahan Sukabungah," ujar Agus.

Agus menambahkan, wilayah lainnya yang terdampak banjir adalah di Kelurahan Pasteur, dimana genangan air setinggi betis orang dewasa telah masuk ke pemukiman warga di Jalan Cemara RW 01 dan di Jalan Bijaksana 3 di RW 10 akibat meluapnya debit air dari Sungai Cikalintu, anak Sungai Citepus.

Kemudian di Kelurahan Sukawarna, akibat debit air di tinggi dan tidak tertampung oleh saluran drainase, mengakibatkan Jalan Cibogo Rancaherang RT 02 RW 04 digenangi oleh genangan air.

"Kondisi saat ini di  beberapa titik wilayah  tersebut, genangan air mulai berangsur surut, dan seluruh akses jalan bisa dilalui oleh kendaraan. Hingga kini, kami aparat kewilayahan bersama tim URC (unit reaksi cepat) DPU (Dinas Pekerjaan Umum), linmas dan masyarakat setempat terus melakukan penanganan dan recovery pasca banjir," katanya. (Cipta Permana).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved