Pemprov Jabar Tanda Tangani Rencana Kerja Tahunan dengan 3 NGO, Terkait Kesehatan Sampai Perikanan
Hari ini Pemprov Jabar menandatangani rencana kerja tahunan dengan 3 NGO.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: taufik ismail
Melalui kolaborasi dengan tiga NGO ini, Setiawan berharap agar program-program yang ditawarkan bisa dimanfaatkan untuk kemajuan masing-masing daerah.
Perwakilan EDF, MK Jali, mengatakan bahwa dengan sekitar 19.500 nelayan rajungan, yang 67 persennya atau sekitar 13 ribu merupakan nelayan kecil, pengelolaan rajungan menjadi sangat penting di Jabar dalam konteks nasional. Apalagi, terdapat sekitar 6 ribu orang yang turut terlibat dalam pengolahan rajungan.
Hans Antlov, Chief of Party USAID Madani, menjelaskan bahwa fokus USAID Madani yang pertama adalah penguatan kapasitas OMS. OMS di kabupaten/kota dinilai masih kurang mendapatkan perhatian oleh mitra pembangunan sehingga belum memiliki legitimasi, keberlanjutan, dan kapasitas.
"Kedua, kami akan mendukung forum lintas pelaku di masing-masing kabupaten/kota dalam rangka mencari solusi satu tematik isu. Terkait Dana Desa atau kesehatan ibu dan anak, pengelolaan sampah, lingkungan dan lainnya," kata Hans Antlov.
Ketiga, lanjutnya, membangun kemitraan sehingga OMS lokal bisa aktif dalam pembangunan yang ada di daerah.
Adapun menurut Country Director Jhpiego, Herrio Hattu, kerja sama ini terjalin karena adanya relevansi kebutuhan di Jabar dengan program yang akan dilakukan. Pihaknya pun mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota, serta lingkungan masyarakat.
"Dan kami berharap kerja sama dengan Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bogor, dan Kota Bandung dapat terus terjalin dengan baik. Dan momen penandatanganan MoU hari ini menjadi momen penting untuk menghasilkan pencapaian-pencapaian yang baik," tuturnya.