Detik-detik Insiden yang Menewaskan 6 Anggota Laskar FPI Diungkap Warga, Ada Berapa Tembakan?

Lokasi kejadian memang tak jauh dari Rest Area KM 50 di sisi kiri jalan arah Cikampek

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Muhammad Nandri
Suasana di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Penembakan anggota Front Pembela Islam ( FPI) di sekitar KM 50 Tol Jakarta Cikampek, Desa Paseurjaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, masih terus bergulir.

Peristiwa ini menjadi perhatian dan diselidiki oleh sejumlah pihak.

Baca juga: 6 Jenazah Anggota Laskar FPI Dibawa ke Petamburan Menggunakan Ambulans FPI

Baca juga: FPI Sebut Pengikut MRS Tak Bawa Senjata, Polisi Tegaskan Penyebar Berita Bohong Bisa Dipidana

Seorang warga sekitar sempat mendengar detik-detik kejadian itu.

Agus mengatakan mendengar suara tembakan itu.

Namun tak mengetahui pastinya berada di mana.

"Enggak tahu berapa banyaknya. Hanya mendengar suara tembakan saat itu," katanya, Selasa (8/12/2020) di Rest Area KM 50.

Lokasi kejadian memang tak jauh dari Rest Area KM 50 di sisi kiri jalan arah Cikampek serta sekitar 4 kilometer dari gerbang Tol Karawang Timur.

Sejumlah polisi, kata Agus, memang tampak berjaga di sekitar rest area.

Hal senada dikatakan Arul (27) juru parkir rest area.

Ia mengisahkan saat kejadian itu dia tak tahu tepat pukul berapa.

Hanya, yang jelas telah lewat tengah malam.

Dia melihat banyak polisi serta mendengar suara tembakan.

"Ada dua yang meninggal, isunya teroris, begitu saja," katanya seraya mengaku memang tak sedang berjaga sebagai juru parkir.

Saat itu dia sedang bermain bersama rekannya di rest area.

Baca juga: Simpang Siur Kasus Penembakan Pemuda FPI, Aa Gym Ingin Lembaga Independen Ungkap Fakta Kebenaran

Baca juga: Jamie Carragher tentang Paul Pogba: Ya Tuhan, Dia Pemain Paling Overrated yang Pernah Saya Lihat

6 Jenazah Akan Dibawa ke Petamburan

Enam jenazah anggota Laskar FPI terduga pelaku penyerangan anggota Polri di Tol Jakarta-Cikampek bakal dibawa ke Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (8/12/2020).

Diketahui, enam jenazah Laskar FPI tersebut bakal diangkut dari RS Polri Kramat Jati dengan menggunakan ambulans milik FPI.

Kuasa hukum FPI Rinaldi Putra mengatakan saat ini pihaknya sedang mengurus administrasi di RS Polri Kramat Jati.

"InsyaAllah ambulans dari kita, enam-enamnya. Sekarang kita tinggal menunggu administrasi dari mereka (Polri) dan menunggu keluarga juga," kata Rinaldi di RS Polri Kramat Jati, Selasa (8/12/2020).

Hanya saja pihaknya belum mendapat kepastian dari Polda Metro Jaya apa pengambilan jenazah dilakukan bertahap atau seluruhnya secara langsung.

Dia hanya memastikan pihak keluarga bakal lebih dulu memastikan identitas jenazah karena hingga Selasa sore belum bisa melihat jenazah secara langsung.

"Kita pasti cek dulu (memastikan jenazah), cuman nanti bagaimana arahan mereka (anggota Polri). Kita belum dapat izin untuk melihat korban-korbannya," ujarnya.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, hingga Selasa sore puluhan personel TNI-Polri yang berjaga sejak kemarin masih berjaga di sekitar RS Polri Kramat Jati.

Rinaldi menuturkan pihaknya masih terus menunggu informasi resmi terkait waktu pengambilan keenam jenazah dari Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

"Kita sudah berkomunikasi dengan pimpinannya (Polri) untuk disegerakan jenazahnya ini untuk dikeluarkan. Sebab orang tuanya sampai saat ini masih menanyakan kabar dari anak-anaknya apabila ada disini mohon dipulangkan," katanya.

Kronologi kejadian

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan kronologi penyerangan kepada polisi yang dilakukan sepuluh orang yang diidentifikasi sebagai pengikut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (MRS).

"Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta - Cikampek KM 50 telah terjadi penyerangan kepada anggota polri yang melaksanakan tugas lidik terkait pemeriksa MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," ujar Fadil, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020).

Dia menjelaskan bahwa polisi yang diserang tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi pengerahan massa akibat adanya agenda pemeriksaan kepada Muhammad Rizieq Shihab (MRS) yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Senin (7/12/2020) pukul 10.00 WIB.

"Berawal dari informasi bahwa akan terjadi pengerahan massa pada saat MRS diperiksa di Polda Metro Jaya dari berbagi sumber. Termasuk rekan-rekan media mendapat berita akan ada pengerahan kelompok massa," kata dia.

Setelahnya, Fadil menceritakan bahwa satu unit polisi yang beranggotakan enam orang dari Polda Metro Jaya melakukan lidik.

Saat itu, anggota kepolisian disebut mengikuti kendaraan yang diduga pengikut Habib Rizieq.

Namun ternyata kendaraan polisi justru dipepet dan diserang.

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS (Muhammad Rizieq Shihab), kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," jelasnya.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur. Sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang itu meninggal dunia 6 orang," tandasnya.

Lebih lanjut, Fadil mengatakan empat diantara penyerang polisi itu diketahui melarikan diri. "Empat orang lainnya melarikan diri," katanya.

Sementara itu, DPP FPI , membenarkan adanya insiden bentrok antara anggota Polri dengan 10 Laskar Pengawal Imam Besar Habib Rizieq Shihab (IB HRS) di Tol Jakarta-Cikampek Km 50 Senin (7/12/2020) dini hari. 

Berbeda dari keterangan polisi yang menyebut diserang Laskar Pengawal IB HRS, FPI justru menyebut rombongannya adalah pihak yang diserang. 

Atas insiden bentrok tersebut, FPI mengklaim enam orang Laskar Pengawal Imam Besar Habib Rizieq Shihab diculik.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI Ahmad Shabri Lubis dalam keterangannya, Senin (7/12/2020).

"Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB," ucap dia.

Shabri Lubis mengatakan, insiden bentrok itu terjadi di pintu Tol Karawang Timur. 

Kejadian berawal saat rombongan Rizieq Shihab sedang dalam perjalanan menuju ke tempat acara pengajian subuh keluarga sambil memulihkan kondisi.

Acara subuh keluarga tersebut merupakan acara internal. 

Barang bukti yang diamankan atas penyerangan kepada polisi yang dilakukan sepuluh orang yang diduga sebagai pengikut pemimpin FPI Muhammad Rizieq Shihab (MRS) di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020).
Barang bukti yang diamankan atas penyerangan kepada polisi yang dilakukan sepuluh orang yang diduga sebagai pengikut pemimpin FPI Muhammad Rizieq Shihab (MRS) di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). (Tribunnews/Istimewa)

"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan dihadang oleh preman OTK (Orang tak dikenal) yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB," ucap dia.

Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut, kata Shabri, menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada Laskar Pengawal keluarga Rizieq Shihab.

"Hingga saat ini para penghadang berhasil melakukan penembakan dan 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas operasi," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul FPI Gunakan Ambulans Sendiri Bawa Enam Jenazah Anggota Laskar dari RS Polri Kramat Jati

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved