Pesan Dokter ke Mereka yang Bandel dan Gak Percaya Covid-19, Sudah 17.479 Orang Indonesia Tewas
Eka mengingatkan kepada warga yang menganggap Covid-19 merupakan hoaks atau hasil konspirasi
TRIBUNJABAR.ID - Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Eka Mulyana memberikan pesan khusus kepada warga yang tidak percaya akan pandemi Covid-19.
Eka mengingatkan kepada warga yang menganggap Covid-19 merupakan hoaks atau hasil konspirasi, kenyataannya Covid-19 ada dan memakan banyak nyawa orang dalam waktu cepat.
"Kami berharap apabila Anda termasuk orang yang tidak memercayai adanya Covid ini, namun janganlah mengorbankan keselamatan orang lain dengan ketidakpercayaan tersebut," kata Eka dalam keterangan rilis, Sabtu (5/12/2020).
Tim Mitigasi PB IDI dalam keterangan rilis melaporkan, sepanjang Maret hingga Desember total ada 342 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Dalam Semalam, Tiga Pasien Covid-19 di Ruang Isolasi RSU Kota Tasik Meninggal Dunia
Ia menyebut, tingginya lonjakan pasien Covid-19 serta angka kematian tenaga medis dan kesehatan menjadi peringatan kepada semua pihak untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M).
Sebab, lanjutnya, dengan mengabaikan protokol kesehatan, maka orang tidak hanya mengorbankan keselamatan diri sendiri, tetapi juga keluarga dan orang terdekat di sekitarnya.
"Pandemi ini akan berlalu dengan kerja sama seluruh pihak, termasuk Anda," ujarnya.
Eka selaku bagian tim mitigasi PB IDI juga menyampaikan pesan kepada para tenaga medis dan kesehatan untuk waspada dan tetap menjalankan standar operasional prosedur (SOP).
Menurut dia, hal ini sama seperti dalam pedoman standar perlindungan dokter ketika melayani dan berada di keluarga atau komunitas.
Sementara itu, anggota Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi PB IDI Weny Rinawati menambahkan, para tenaga kesehatan agar tidak menurunkan kualitas alat pelindung diri (APD) yang dikenakan.
"Saat ini standar level APD yang wajib dikenakan oleh para tenaga kesehatan adalah level tertinggi, sesuai dengan risiko tempat melakukan pelayanan," terangnya.
Baca juga: FAKTA BARU BIKIN GEGER, Perempuan Dikubur di Fondasi Rumah, Dibunuh Selingkuhan, Lagi Hamil 7 Bulan
Weny juga berharap, agar pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan juga menyediakan APD yang layak bagi para tenakes.
Sementara itu, di sisi lain, bagi para tenaga kesehatan yang berpraktik secara pribadi sebaiknya tetap menggunakan APD level sesuai potensi risiko dalam menangani pasien.
Sementara itu, berdasarkan laporan Satgas Penanganan Covid-19, angka kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia hingga Jumat (4/12/2020) merenggut 17.479 orang.
Adapun penambahan kasus kematian 124 pasien positif selama 3-4 Desember 2020.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Pesan IDI Buat Anda yang Masih Tak Percaya Covid-19"