Waspada Akhir Tahun Ular Masuk Rumah, Ikuti Tips Berguna yang Pernah Diberikan Panji Petualang

Setiap akhir tahun, salah satu fenomena yang kerap menghantui masyarakat adalah soal ular masuk rumah.

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Instagram/panjipetualang_real
Waspada Akhir Tahun Ular Masuk Rumah, Ikuti Tips Berguna yang Pernah Diberikan Panji Petualang 

TRIBUNJABAR.ID - Setiap akhir tahun, salah satu fenomena yang kerap menghantui masyarakat adalah soal ular masuk rumah.

Pada akhir tahun 2019 lalu misalnya, kejadian sering ditemukannya ular kobra di daerah permukan warga sempat jadi berita yang bikin heboh.

Ketika itu, warga kerap menemukan bayi ular kobra di sekitar perumahan warga, bahan sampai masuk ke dalam rumah.

Kini, di akhir 2020, beberapa kejadian yang berkaitan dengan ular juga sering dilaporkan terjadi.

Baca juga: Sempat Terancam Diamputasi Tangannya, Ini Kondisi Terkini Bocah 2 Tahun yang Digigit Ular Berbisa

Baca juga: Tangannya Terancam Diamputasi Setelah Digigit Ular Berbisa, Begini Kondisi Bocah Dua Tahun Sekarang

Baca juga: Bocah Dua Tahun di Cipatat KBB Digigit Ular Berbisa, Orangtua Kesulitan untuk Biaya Pengobatan

Di Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, pada Senin (23/11/2020) misalnya, warga resah lantaran kemunculan kulit ular di dalam rumah.

Tak hanya sekali, kemunculan kulit ular di dalam rumah tersebut sudah terjadi lebih dari dua kali.

Akibat penemuan kulit ular itu, warga sampai melaporkan ke petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Indramayu, Sutara mengatakan, belum diketahui secara pasti dari mana kulit ular tersebut berasal karena harus dilakukan assesment lebih lanjut.

"Tapi bisa juga ini dibawa oleh tikus, kalau sekarang kulit ularnya sudah dibersihkan," ujar dia.

Selain kulitnya, warga di Indramayu juga menemukan ular kobra di sebuah sumur milik warga di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan.

Ular kobra dengan panjang 1 meter lebih itu terpaksa dilumpuhkan dengan menggunakan senapan angin karena dikhawatirkan menyerang warga.

"Lumayan ularnya besar, ditemukan di dalam sumur," kata Sutara.

Selain di Indramayu, ular berbisa juga ditemukan di Bandung Barat. 

Sementara itu, Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi, Pemadaman dan penyelamatan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana ( Diskar PB) Kota Bandung, M Yusuf Hidayat juga mengimbau agar masyarakat waspada dengan ular yang bisa masuk rumah karena banjir.

Dia mengatakan, selama tahun ini, sudah ada 200-an kasus ular masuk rumah.

"Selama 2020 ada 200 kasus ular masuk rumah karena banjir," ujarnya saat Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Rabu (11/11/2020).

Lebih lanjut, Yusuf memberi saran, agar masyarakat rajin membersihkan rumah.

Pasalnya, jika rumah rajin dibersihkan, hewan juga tidak akan betah lama-lama tinggal di sana. 

Yusuf juga meminta masyarakat memperhatikan beberapa hal di rumah agar hewan tidak mudah masuk, di antaranya adalah menutup sela-sela pintu hingga menutup paralon keluar masuk air pembuangan dengan menggunakan klep.

"Lebih praktik menutup paralon menggunakan ban dalam motor akan menghambat hewan masuk, tapi saat air masuk, ban akan mengembang" ujarnya.

Imbauan Panji Petualang

Momen ular king kobra joget disentuh Panji Petualang.
Momen ular king kobra joget disentuh Panji Petualang. (Instagram/panjipetualang_real)

Sementara itu, saat dihubungi wartawan TribunJabar.id, ahli ular terkenal, Panji Petualang sudah mewanti-wanti soal musim ular menetas pada akhir tahun.

Dia meminta masyarakat untuk tetap tenang, jangan panik, dan tetap waspada.

Bukan tidak mungkin, ular kecil yang mulai keluar sarang di akhir tahun ini ditemukan di daerah permukiman warga.

Pasalnya, dalam sekali bertelur, ular kobra bisa mengeluarkan 12 sampai 20 butir telur.

"Iya sudah masuk musim netes (ular) nih," kata Panji, Rabu (18/11/2020) melalui pesan singkat.

Tak lupa, Panji juga memberikan tips untuk mencegah ular masuk rumah dan tips jika seseorang menemukan ular berbisa.

Pria yang juga terkenal merawat ular king kobra Garaga ini mengatakan, anak ular yang baru menetas prilakunya cenderung pasif.

Namun, Panji tetap meminta warga agar jangan menangkap ular tanpa alat.

Baca juga: HATI-hati, Ular Sudah Memasuki Musim Menetas, Ini Saran dari Panji Petualang Agar Tak Masuk Rumah

Panji meminta warga bisa menangkap ular gunakan alat seadanya, semisal sapu atau pengki sampah. 

"Hindari menangkap ular pakai tangan (tanpa alat). Jangan panik intinya. Kalau menggigit anak ular itu, efeknya sama dengan ular dewasa," katanya.

Lebih lanjut Panji mengatakan, warga bisa menutup lubang sanitasi dan celah-celah pintu agar ular tidak masuk ke dalam rumah.

Ia juga meminta rumah untuk senantiasa bersih, sebab rumah yang bersih menjadi faktor ular tak mau masuk ke rumah.

Untuk orang awam terkait ular, Panji menyarankan agar menganggap semua ular berbahaya.

"Hindari tidur di teras rumah. Untuk ular berbisa meskipun anaknya itu tetap berbahaya. Memang sulit sekali membedakan ular berbisa dengan yang tidak berbisa. Jadi, harus mengenal jenisnya dahulu, sebab tak ada ciri visual atau prilakunya," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved