STIKep PPNI Jawa Barat Luncurkan Berbagai Inovasi Bidang Keperawatan di Tengah Pandemi Covid-19

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIKep) PPNI Jawa Barat terus berkembang dan menciptakan berbagai inovasi.

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Giri
Tangkapan Layar/Kemal Setia Permana
Bincang khusus STIKep PPNI Jawa Barat tentang inovasi di tengah masa pandemi Covid-19, Kamis (3/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIKep) PPNI Jawa Barat terus berkembang dan menciptakan berbagai inovasi. Hal itu untuk meningkatkan persaingan agar mampu mencetak lulusan perawat yang andal dan mampu menjawab tuntutan dunia medis, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Itu diungkapkan Masdum Ibrahim SKep Ners MKep selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Alumni STIKep PPNI Jawa Barat dalam Bincang Khusus bersama Tribun Jabar melalui kanal Facebook, YouTube, Twitter, dan Zoom, Kamis (3/12/2020).

Masdum menyebutkan, STIKep PPNI merupakan perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Perawat Nasional Indonesia Jawa Barat dan Organisasi Profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI ) Jawa Barat

"Oleh kerena itu, STIKep PPNI hanya memiliki program studi keperawatan, baik diploma, sarjana, dan profesi ners," tutur Masdum.

Masdum menjelaskan, STIKep PPNI Jawa Barat bertransformasi dari SPK PPNI yang berdiri pada tahun 1983, Akper PPNI Jawa Barat tahun 1984, dan mendapatkan izin operasional Mendiknas RI pada tahun 2009. 

Dosen yang dimiliki STIKep PPNI Jawa Barat sudah 100 persen menempuh pendidikan S2 dan S3, serta dua dosen sedang menempuh S3 di Malaysia.

"Begitu halnya dengan tenaga kependidikan, seluruhnya sudah sesuai dengan kriteria dan syarat tenaga kependidikan," katanya.

Dalam bincang khusus bertemakan "Inovasi STIKep PPNI Jawa Barat dalam Bidang Keperawatan Wujudkan Perawat Cerdas, Tangguh, Profesional, di Tengah Pandemi Covid-19", Masdum menerangkan, STIKep PPNI Jawa Barat memiliki beberapa kampus yang terletak di kompleks Jalan Muhammad, Pamoyanan, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.

Kampus juga dilengkapi berbagai fasilitas lengkap seperti laboratorium lengkap bidang keparawatan dan perpustakaan dengan koleksi bahan bacaan yang lengkap dalam dan luar negeri.

"STIKep PPNI Jawa Barat menyadari peluang dan tantangan era Revolusi Industri 4.0, sehingga beberapa kegiatan baik di akademik maupun kemahasiswaan, disesuaikan dan mengarah pada inovasi mahasiswa, dosen maupun tenaga kependidikan," kata Masdum. 

Oleh karena inovasi-inovasi tersebut, alumni STIKep PPNI telah menunjukkan kesiapan bersaing di berbagai tempat bertugas di masa pandemi ini, baik di Jabar maupun di luar Jabar, bahkan di luar negeri seperti Kuwait dan Arab Saudi. 

"Mereka siap bertugas di garda terdepan untuk membantu menangani Covid-19 di sana," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Astri Mutiar MSN selaku Sekretaris BP3M STIKep PPNI Jawa Barat, menerangkan bahwa Badan Penelitian Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (BP3M) juga terus berupaya melakukan berbagai terobosan melalui peningkatan penelitian dan pengabdian masyarakat melalui para dosen STIKep PPNI Jawa Barat

"Seyogyanya dosen memiliki Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain mengajar, dosen juga wajib melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari itu BP3M memiliki tugas bagaimana meningkatkan kapasitas penelitian, pengabdian, dan juga pencapaian hak-hak intelektual setiap dosen di STIKep PPNI Jawa Barat," kata Astri.

Sebelum pandemi, kata Astri, para dosen dan mahasiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan dan penyuluhan seperti ke puskesmas-puskesmas dan lain sebagainya dengan trun langsung ke lapangan. 

Namun di masa pandemi, kegiatan tetap dilakukan dengan cara berbeda yakni secara daring. 

"Contoh melakukan kerjasama dengan puskesmas dengan cara memberikan edukasi dan kader kesehatan secara tatap maya," katanya. 

Tri Antika MKep Sp KMB dari Bagian Kerja Sama dan Marketing (BKM), menerangkan bahwa BKM fokus kepada melakukan kerja sama dengan berbagai instansi baik pelayanan medis maupun instansi nonmedis. 

"Setelah adanya pandemi memang semua berubah, kami kini membuka kerja sama secara daring, namun juga tetap menggelar berbagai kegiatan lain seperti job fair yang merupakan hasil kerja sama kami dengan berbagai instansi," ujarnya. 

Hal ini, kata Tri Antika, sudah dilakukan sejak pandemi hadir di Indonesia. Proses yang dikakukan serba daring ini, juga dilakukan pada saat proses penerimaan mahasiswa baru.

"Memang ada yang hilang, biasanya kami melakukan proses penerimaan mahasiswa baru secara langsung, namun kini harus dilakukan secara daring. Namun begitu hal ini tak mengurangi antusiasme calon mahasiswa untuk mendaftar ke STIKep PPNI Jawa Barat," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved