Doa Ridwan Kamil untuk Kepala Daerah di Jabar yang Terpapar Covid, Keterisian RS di Titik Kritis
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendoakan sejumlah kepala daerah di Jawa Barat yang terpapar Covid-19 agar segera sembuh.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendoakan sejumlah kepala daerah di Jawa Barat yang terpapar Covid-19 agar segera sembuh dan kembali beraktivitas di tengah masyarakat.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan, saat ini yang tengah menjalani perawatan dan isolasi mandiri adalah Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, dan Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
"Turut prihatin dan mendoakan para sahabat, Bapak Nasrudin Azis Wali Kota Cirebon, dan Bapak Mohammad Idris, Wali Kota Depok yang sekarang sebagai kandidat pilkada yang sedang karantina mandiri karena keterpaparan Covid-19," katanya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (27/11).
Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin dilaporkan positif Covid-19.
Kemudian yang telah pulih dari Covid-19 adalah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Baca juga: Wujud Jenazah Kiai Achmad Baidowi, Makamnya Ambruk, saat Kain Kafan Dibuka, Mayat Masih Utuh
"Semoga lekas sembuh dan pulih untuk bisa beraktivitas dan berkegiatan di masyarakat lagi. Amin," katanya.
Gubernur pun menyatakan berduka cita atas meninggalnya Ketua Komisi IV DPRD Jabar Nur Supriyanto.
Sebelumnya diberitakan, almarhum dikabarkan positif Covid-19 dan sempat dirawat di Bekasi.
"Turut berduka cita atas berpulangnya sahabat dalam membangun Jawa Barat, H Nur Supriyanto, anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS. Semoga husnulkhatimah dan diterima iman islamnya. Amin," katanya.
Gubernur meminta semua kepala daerah di Jabar untuk selalu siaga dan tidak kendor dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.
Ridwan Kamil mengingatkan keterisian ruang isolasi dan perawatan pasien positif Covid-19 di berbagai rumah sakit di Jawa mencapai 65 persen. Angka tersebut sudah mencapai batas kritis yang ditetapkan WHO.
"Rumah sakit masih memadai, walaupun memang dalam teori WHO, sudah mencapai titik kritis. Titik kritis itu ada di 65 persen, kita sudah berada di titik itu," katanya.
Jika angka keterisian rumah sakit di setiap kabupaten dan kota telah mencapai 65 persen bahkan lebih, katanya, itulah saatnya pemerintah daerah menyediakan tempat perawatan alternatif lainnya.
Baca juga: Nama Tengku Zulkarnain Tak Masuk MUI Pusat, Ini Susunan Pengurus Baru, Diketuai Miftachul Akhyar
"Artinya kita akan cari cara di Jawa Barat. Kalau persentasenya sudah di 65 persen, itulah momen para kepala daerah menambahi ruang-ruang isolasi, sehingga prosentasenya turun," katanya.