Postingan Terakhir Menteri KKP Edhy Prabowo, Bahas Kunjungan di Amerika, Kini Dia Ditangkap KPK

Menteri KKP Edhy Prabowo sempat membuat postingan sebelum mengalami penangkapan oleh KPK

Penulis: Widia Lestari | Editor: taufik ismail
Instagram/edhy.prabowo
Postingan Menteri KKP Edhy Prabowo sebelum ditangkap KPK. 

TRIBUNJABAR.ID - Menteri Kelautan dan Perikanan atau Menteri KKP Edhy Prabowo sempat membuat postingan sebelum mengalami penangkapan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).

Pada akun Instagram, ada postingan terakhir dari Edhy Prabowo yang mencuri perhatian.

Menteri KKP ini mengunggah foto-foto aktivitasnya saat kunjungan di Amerika Serikat.

Ternyata foto tersebut adalah aktivitas terakhir Edhy Prabowo selama kunjungan di Amerika.

Ia bertemu dengan ABK Indonesia yang tinggal dan bekerja di negara tersebut.

Menteri KKP Edhy Prabowo mengunggah foto-foto tersebut pada dua hari lalu, 23 November 2020.

Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Langsung Jalani Ini di Gedung KPK, Usai Kena OTT terkait Ekspor Benur,

Baca juga: Fakta-fakta Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo, Ada Istri Edhy, Dipimpin Novel dan Menteri Pertama

"Menutup kunjungan kerja di Amerika Serikat, saya bertemu ABK asal Indonesia yang selama ini bekerja di sana.

Banyak hal yang mereka sampaikan tentang dinamika kerja di luar negeri, termasuk kerinduan terhadap keluarga di Indonesia.

Meski mencari nafkah di Negeri Paman Sam, para ABK ini tetaplah nelayan Indonesia.

Sehingga kami di KKP akan selalu berkomunikasi dengan pihak KJRI untuk mengetahui kabar teman-teman di sini.

Tetap semangat, saya yakin pengalaman kerja teman-teman akan bermanfaat untuk kemajuan sektor kelautan dan perikanan Indonesia," tulis Menteri KKP Edhy Prabowo.

Kini, menteri Jokowi ini sudah tiba di Indonesia. Namun, nasib buruk justru menerpanya.

Sepulang dari Amerika, Edhy Prabowo ditangkap KPK di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (25/11/2020) dini hari.

Berita penangkapan Menteri KKP ini kini sudah tersiar di media massa dan media sosial.

Nama Edhy Prabowo bahkan masuk dalam jajaran trending Google hari ini, Rabu pagi.

(Tribunjabar.id)

Baca juga: Keluarga Edhy Prabowo dan Pegawai KKP Juga Diamankan KPK dalam OTT di Bandara Soekarno-Hatta

Baca juga: Harta Edhy Prabowo Melonjak Setelah Jadi Anggota DPR

Penyebab Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) akhirnya buka suara mengenai penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Edhy ditangkap Rabu (25/11/2020) dini hari.

Penangkapan Edhy Prabowo dilakukan di Bandara Soekarno Hatta.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, Edhy Prabowo ditangkap terkait dengan adanya dugaan korupsi dalam ekspor benur.

"Benar KPK menangkap berkait ekspor benur," kata Ghufron, saat dikonfirmasi, Rabu.

Menurut Ghufron, Edhy Prabowo ditangkap bersama sejumlah pihak dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta anggota keluarganya.

"Tadi pagi (ditangkap) jam 01.23 di Soetta (Bandara Soekarno-Hatta). Ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan," ujar Ghufron.

Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango juga membenarkan informasi penangkapan Edhy Prabowo.

"Benar, kami telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango saat dikonfirmasi, Rabu pagi.

Baca juga: Wakil Ketua Umumnya Terkena OTT KPK, Ini Tanggapan Partai Gerindra soal Penangkapan Edhy Prabowo

Baca juga: Rekam Jejak Edhy Prabowo Menteri KKP yang Ditangkap KPK Dini Hari Tadi, Orang Dekat Prabowo Subianto

Nawawi mengaku belum dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait penangkapan Edhy tersebut.

"Maaf selebihnya nanti aja, saya masih dalam perjalanan ke kantor," ujar Nawawi.

Ternyata, tim satuan tugas yang mencokok Eddy, istri, beserta pegawai KKP lainnya di Bandara Soekarno-Hatta pukul 01.23 WIB ialah penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyatakan, saat ini Novel berserta tim masih bekerja.

"Teman-teman masih bekerja, kalau penangkapan kami timnya tidak banyak," kata Ghufron saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020).

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kaus putih) dan Bupati Bandung Dadang M Naser di Pasar Ikan Modern di Soreang, Kabupaten Bandung.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kaus putih) dan Bupati Bandung Dadang M Naser di Pasar Ikan Modern di Soreang, Kabupaten Bandung. (tribunjabar/mumu mujahidin)

Sebagaimana diketahui, tim KPK mencokok Eddy Prabowo usai ia pulang dari Amerika Serikat. Eddy ditengarai terlibat dalam transaksi suap terkait ekspor benur.

KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan dalam OTT ini. Belum diketahui kapan KPK akan menggelar konferensi pers terkait OTT ini.

Anggota Komisi IV DPR Bambang Purwanto menanggapi tentang ekspor benur yang berkaitan dengan Menteri KKP.

Ia mengatakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sudah diingatkan tidak melakukan ekspor benur. 

"Dari awal saya, tidak sepakat. Benur kan banyak di sini, kenapa tidak dibudidayakan dan melibatkan para nelayan," papar Bambang saat dihubungi, Jakarta, Rabu (25/11/2020).

Menurut Bambang, budidaya benih lobster di dalam negeri lebih menguntungkan, karena ketika sudah besar dan diekspor nilainya akan bertambah. 

"Kalau alasannya budidaya benur itu sulit, ya kenapa Vietnam itu beli benur ke kita, terus beli bahan pakannya dari kita dan mereka bisa budidaya," papar politikus Demokrat itu. 

"Kemudian akhirnya nanti kan produsen lobster ke mereka, padahal benihnya dari kita," ucap Bambang. 

Terkait penangkapan Edhy Prabowo karena dugaan korupsi ekspor benur, Bambang enggan menanggapinya dan menyerahkan kepada pihak KPK. 

"Saya tidak bisa ngomong, saya juga belum tahu kabarnya," ucap Bambang.

Sebagai informasi, Edhy Prabowo merupakan kader Partai Gerindra yang juga bagian dari lingkaran orang terdekat Prabowo Subianto.

Namanya masuk sebagai Menteri KKP di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 setelah Prabowo memututuskan berkoalisi dengan pemerintah.

Edhy yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional ini, menggantikan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri KKP periode 2014-2019.

Perjalanan politik Edhy terbilang panjang, dia pernah menjadi anggota dewan tiga periode berturut-turut mewakili kampung halamannya, Dapil I Sumatera Selatan.

Di periode terakhirnya di Senayan, Edhy duduk sebagai Ketua Komisi IV yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan, termasuk di dalam KKP.

Meski kini dikenal sebagai politikus ulung, latar belakangnya sebenarnya berasal dari prajurit TNI.

Edhy yang sempat masuk Akabri angkatan tahun 1991, belakangan dia tak bisa melanjutkan karirnya di militer.

Setelah keluar dari Akabri, Edhy merantau ke Jakarta. Di sinilah kesuksesannya bermula.

Secara tak sengaja dirinya bertemu dengan Prabowo yang saat itu masih berdinas di TNI AD dengan pangkat Letkol.

Seiring waktu berjalan, Edhy menjadi orang kepercayaan Prabowo.

Sembari bekerja, dia juga melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo.

Edhy jadi orang pertama yang bergabung di Gerindra saat partai itu baru didirikan Prabowo.

(Kompas.com)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved