Bupati Bandung Persilakan Sekolah Gelar Belajar Secara Tatap Muka, Bisa Sambil Berjemur

Sekolah di Kabupaten Bandung kini diperbolehkan menggelar belajar secara tatap muka di tengah pandemi Covid 19

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ichsan
tribunjabar/lutfi ahmad mauludin
Bupati Bandung Persilakan Sekolah Gelar Belajar Secara Tatap Muka, Bisa Sambil Berjemur 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sekolah di Kabupaten Bandung kini diperbolehkan menggelar belajar secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19 ini, namun terdapat aturan tertentu.

Bupati Bandung, Dadang M Nasser, mengaku sudah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala sekolah baik dari perwakilan SD, MI, SMP, MTS, SMA, MA, SMA, SMK.

"Bagaimana hasil kajian dari tim survei, terkait pelaksanaan virtual sekolah yang berbasis daring luring di Kabupaten Bandung. Ternyata dari hasil kajian itu yang mengikuti daring atau luring hanya 50 persen, yang lainnya belum efektif," ujar Dadang, saat melakukan sidak ke SMPN 1 Soreang, Selasa (24/11/2020).

Dadang mengatakan,  kita harus membedakan Kabupaten Bandung dengan Kota Bandung. 

Baca juga: Sudah Murah, Ini Daftar Harga Mobil Bekas Nissan X-Trail, Cukup Bayar Rp 70 Juta Bisa Dapat SUV Ini

"Makanya saya kemarin membuat kebijakan, silakan sekolah lakukan tatap muka," kata Dadang.

Menurut Dadang,  pola belajar mengajar tatap muka dipersilakan dengan catatan protokol kesehatan Covid-19 disiapkan.

"Sebetulnya sekarang sudah ada (sekolah) yang mulai. Tidak perlu terkomando atau serentak," ucap dia.

Itu kata Dadang, ada izin lokal dan izin kabupaten tengah dipersiapkan, nanti Januari (izin Kabupaten) sebagaimana yang sudah diintruksikan oleh menteri pendidikan. 

"Per januari kegiatan belajar mengajar berjalan dengan protokol kesehatan karena covid masih berlanjut, dikhawatirkan ada klaster sekolah," tuturnya.

Dadang memaparkan, untuk yang sekolah tatap muka ia minta 50 persen (dari jumlah siswa) paling banyak. Jadi kata dia, bisa 10, 20, 30 dahulu dijadwal, atau shift.

"Berikut ada belajar di ruang terbuka saat pagi hari, bisa belajar dengan game supaya anak berjemur. Silakan inovasi dan kreativitas dilakukan oleh para guru, di masing masing mata pelajaran," katanya.

Jadi kata Dadang, tidak harus sekolah  berjalan seperti di hari normal yang semua mata pelajaran ada di kelas.

"Jelas, zona wilayah diperhatikan, zona wilayah di daerah merah tertentu boleh tatap muka? Boleh, daerah manapun boleh, asal bukan di sekolah zona merah," katanya.

Baca juga: Vaksin Covid Produk Biologis, Wajar Jika Menyebabkan Nyeri, Berbahayakah?

Dadang mempersilahkan, semua tingkatan belajar baik SD, SMP, SMA, untuk menggelar ujicoba sekolah tatap muka, untuk sekolah yang sudah siap.

Menurutnya, sekolah yang sudah siap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari pengadaan tempat cuci tangan, handsanitizer, thermogun untuk cek susu setiap orang yang masuk, itu semua harus disipakan.

"Harus ada satgas di sekolah, kalau ada korban gimana menanganinya. Kalau suhu panas dibawa ke mana, itu harus ada protapnya," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved