Pemain Jebolan Diklat Persib Kuasai Timnas, Ini Rahasia Sang Pelatih yang Merintis Diklat Persib

TRIBUNJABAR.ID - Diklat Persib menjadi penghasil pemain-pemain berkualitas.

Jebolah Diklat Persib kini menjadi andalan di sejumlah klub kontestan Liga 1 termasuk tentunya Persib Bandung.

Mereka juga rutin menghuni Timnas.

Baca juga: Jadi Salah Satu Bomber Lokal Tersubur, Ini Kiat Eks Pemain Persib Bandung, Ternyata Simpel

Baca juga: Sosok Pelatih yang Paling Berjasa Dalam Karier Henhen, Pemain Persib Ini Sebut Pria Asal Brasil

Bisa dibilang, Timnas sekarang menjadi miniatur Diklat Persib beberapa tahun lalu.

Adalah sosok Jaino Matos yang menjadi otak dari Diklat Persib di masa awal didirikan.

Ia pun berbagi rahasia kesuksesan saat merintis Diklat Persib yang menjadi Kawah Candradimuka pemain berkualitas nasional.

Dia mengatakan pembentukan karakter para pemain menjadi kunci utama metodanya.

Pelatih berusia 41 tahun tersebut merintis Diklat Persib bersama General Manager Yoyo S. Adireja pada 2013.

Pertama kali dibentuk, Diklat Persib hanya sekedar nama.

Baca juga: Ini Postingan Terakhir Millen Cyrus alias Millendaru, Kini Keponakan Ashansty Ini Ditangkap Polisi

Baca juga: Lesty Kejora Diperingatkan Inul Daratista soal Rizky Billar, Serius atau Settingan soal Cinta?

Tidak ada lapangan, apalagi mess pemain.

Namun, nama besar Persib Bandung menarik animo pemain-pemain muda yang akhirnya menjadi pemain berkualitas seperti Henhen Herdiana, Gian Zola, Febri Haryadi, Sutanto Tan, Hanif Sjahbandi, Asnawi Bahar, Ryuji Utomo, Alfath Fathier, dan Agil Munawar.

Meski sekejap, Yanto Basna juga pernah ada di Diklat Persib.

Para pemain itu yang pada akhirnya menjadi bukti nyata eksistensi Diklat Persib di kancah sepak bola nasional.

Persib Bandung tidak pernah kekurangan talenta.

Justru karena itu Jaino Matos benar-benar memperkencang aspek pendidikan karakter pemainnya.

“Dari hari pertama kami tegaskan dedikasi dan sikap, bagaimana pemain itu membawa dirinya sendiri agar suatu saat jadi pemain profesional,” kata pelatih asal Brasil tersebut kepada Kompas.com.

Jaino Matos pun memperlakukan anak didiknya seperti pemain profesional.

Pemain harus sangat disiplin termasuk masalah kelengkapan atribut saat latihan seperti seragam, sepatu, hingga kaus kaki.

Kurang satu saja, dia tak segan memulangkan pemain ke mess.

“Sebagai filosofi utama selain membangun pemain berkualitas kami utamakan membangun manusia yang pantas dan jujur,” ujar mantan pelatih Persiba Balikpapan.

Baca juga: Masyarakat yang Ikuti Acara Rizieq Shihab Diimbau Isolasi Mandiri, Sudah 100an yang Positif Corona

Baca juga: Tragis, Baru Sebulan Nikah, Istri Usia 14 Tahun Meninggal, Ternyata Begini Perlakuan Suaminya

“Kami percaya jika karakter dibangun secara baik, pasti kemampuan sepak bola akan berbuah manis,” ucapnya.

Dari segi teknis, Jaino Matos juga selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada anak didiknya.

Dia memberikan program pembelajaran paling mutakhir yang diperdalam dengan ilmu sport science.

Paling penting, Jaino secara rutin memberikan pertandingan kepada para pemain, entah itu uji coba, kompetisi, maupun turnamen.

Bagaimana pun, marwah pesepak bola tetap di dalam lapangan.

“Salah satu faktor yang sangat krusial adalah kami mengajarkan anak muda punya motivasi diri dan rasa tanggung jawab. Faktor motivasi tidak boleh tergantung pihak ketiga,”

“Saya anggap diri saya sebagai mediator bukan motivator. Motivasi tentang impian mereka sendiri dan tentu harus siap berdarah setiap hari,” ujarnya.

Jaino Matos mengakui semua tidak bisa didapatkan secara instan.

Ada proses panjang dan pengorbanan yang tidak sedikit.

Butuh dua tahun penuh kerja keras hingga hasilnya mulai terlihat.

Kini, dia bisa berbangga diri membuat fondasi bagi Diklat Persib hingga sukses seperti sekarang ini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rahasia Kesuksesan Jaino Matos Jadikan Diklat Persib Pabrik Pemain Bintang".