Penanganan Virus Corona

Kemenkes Lakukan Ini untuk Antisipasi Kenaikan Kasus dan Klaster Pasca Kerumunan Massa

Masyarakat diminta agar terbuka dan mendukung para relawan pelacak kontak sebagai kontribusi memotong rantai penularaan

Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
Tribunnews/Jeprima
Massa pendukung Front Pembela Islam (FPI) saat menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq Syihab di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020). Pantauan Tribunnews.com di lapangan prosesi pembacaan ijab kabul menggunakan bahasa Arab dan berlangsung dengan hikmat. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dalam 2 minggu terakhir, Satgas Penanganan COVID-19 mencatat ada beberapa kerumunan massa di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat yang berisiko memunculkan klaster penularan baru COVID-19 di Indonesia.

Untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien akibat dari kegiatan tersebut, saat ini Kementerian Kesehatan tengah melakukan pemantauan serta contact tracing di ketiga wilayah tersebut yakni Provinsi DKI Jakarta (Kecamatan Petamburan, Kecamatan Tebet), Provinsi Jawa Barat (Kecamatan Megamendung, Kab. Bogor).

Baca juga: 156 Santri Reaktif, Ketahuan Saat Ikuti Kegiatan Ini, Awalnya Hanya Demam, Lalu Muncul Gejala Ini

Hasilnya, berdasarkan data yang dihimpun dari hasil pemeriksaan PCR di Labkesda per tanggal 21 November 2020, ditemukan total 50 orang terkonfirmasi positif di Tebet, Petamburan 30 kasus positif dan Mega Mendung sebanyak 15 orang (menunggu hasil pemeriksaan).

Tak hanya di tiga daerah tersebut, tracing juga akan terus dilakukan secara masif dengan cakupan yang lebih luas.

Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit M. Budi Hidayat dalam keterangannya di Graha BNPB pada Minggu sore (22/11) mengatakan bahwa untuk mempercepat tracing, saat ini Kemenkes dan satgas telah menurunkan lebih dari 5.000 pelacak kontak di 10 provinsi prioritas untuk menelusuri penularan dan kontak erat.

Baca juga: Eco Adventure, Menikmati AlamTerbuka, Pilihan Wisata ditengah Pandemi Covid-19

Masyarakat diminta agar terbuka dan mendukung para relawan pelacak kontak sebagai kontribusi memotong rantai penularaan.

''Kemenkes bersama fasyankes terus melakukan pelacakan di tingkat kecamatan/puskesmas, percepatan pemeriksaan spesimen dan merujuk kasus konfirmasi tanpa gejala ke wisma/hotel tempat isolasi,'' katanya dikutip Tribun dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Senin (23/11/2020).

Mengingat massa yang terlibat sangatlah besar, Kemenkes bersama pihak terkait, terus melakukan upaya penanganan dengan memperkuat tracing.

Baca juga: Habib Rizieq Positif covid-19?, Tunggu Itikad untuk Lakukan Test, Besok Dealine Swab Test

Pelacakan dilakukan secara agresif di tingkat kecamatan, terutama yang memiliki kerumunan dengan jumlah massa besar.

Selain itu juga dilakukan pemantauan yang lebih intensif terjadinya penularan dalam 14 hari ke depan.

Pihaknya juga mengimbau untuk semua orang yang hadir dalam kegiatan dengan jumlah massa besar, serta orang lain yang tidak ikut kerumunan namun kontak erat dengan yang hadir dan seterusnya untuk melakukan karantina rumah selama 14 hari.

Baca juga: Puluhan Karyawan Puskesmas Terpapar Covid-19, 11 Puskesmas di Majalengka Ditutup

Bila di antaranya mengalami gejala demam, nyeri otot, lemas, sesak, batuk, sakit menelan, hilang indra perasa, dan penciuman segera mendatangi Puskesmas terdekat untuk dilakukan test swab PCR.

''Masyarakat bisa menjadi pahlawan kesehatan dengan kesediaan mereka untuk diperiksa serta menginformasikan siapa saja telah kontak erat dengannya jika ditemukan yang bersangkutan positif COVID-19,'' imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Abdul Kadir menuturkan bahwa terkait dengan kapasitas ruang perawatan pasien COVID-19 di RS dan ketersediaan obat masih mencukupi.

Baca juga: Baru Buka Seminggu, Hotel Amaris Tasik Langsung Ikut Cegah Penularan Covid-19 dengan Bagikan Masker

Dirinya berharap seluruh masyarakat termasuk para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemimpin daerah agar memberikan teladan kepada masyarakat luas dalam penerapan protokol kesehatan dengan 3M yakni memakai masker, (3 lapis) di tempat umum dan di tempat kerja, menjaga jarak minimal satu meter dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved