Hoaks Diprediksi Naik di Masa Pilkada, Ini Langkah Antisipasi yang Dilakukan Diskominfo Jawa Barat

Diskominfo Provinsi Jawa Barat bersinergi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyukseskan Pilkada Serentak 2020 di delapan daerah di Jawa Barat.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Tribun Jabar
Ilustrasi Berarti Hoaks 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat bersinergi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyukseskan Pilkada Serentak 2020 di delapan daerah di Jawa Barat.

Hal ini terutama dalam memerangi berita hoaks dan menyediakan jaringan internet untuk menunjang penghitungan cepat hasil pemungutan suara.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat, Setiaji, mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan KPU sebagai lembaga negara yang menyelengarakan pemilihan umum.

"Kita sudah diskusi terkait meminta bantuan ke kami khususnya menangkal dan mengklarifikasi berita hoaks," ujar Setiaji, Minggu (22/11/2020).

Setiaji mengatakan, peningkatan pengguna internet yang terjadi di masyarkat dewasa ini memiliki sejumlah tantangan yang mesti diantisipasi. Satu di antaranya mengenai maraknya informasi hoaks, sesuai dengan momentum pilkada. 

Baca juga: Aksi Penolakan Rizieq Shihab di Banten Dapat Tandingan, Ada Ormas Minta Maaf, Ngaku Dijebak

"Pertama, hoaks yang mengikuti isu yang berkembang. Kalau sedang ramai Covid-19, maka hoaks soal Covid-19 yang naik. Sekarang Covid-19 sudah agak menurun, mungkin hoaks di pilkada ini kan banyak sekali," katanya.

Tantangan lainnya, yaitu terkait pemahaman masyarakat terhadap literasi digital. Pihaknya merasa perlu mendorong literasi digital ini agar masyarkat tidak mudah percaya kepada informasi yang tak dapat dipertanggung jawabkan.

"Kalau orang yang paham banyak baca yang literasinya cukup bagus kan tidak langsung percaya dengan hoaks tadi," ucapnya. 

Di Jabar,  terdapat Jabar Saber Hoaks yang mengklarifikasi berbagai kabar hoaks melalui penelusuran fakta. Selama ini, Jabar Saber Hoaks telah mengklarifikasi banyak berita mengenai Covid-19.

Pada Pilkada Serentak 2020 ada delapan daerah yang menyelenggarakan pilkada, yakni Kota Depok, Kabupaten Bandung, Sukabumi, Cianjur, Indramayu, Karawang, Tasikmalaya, dan Pangandaran.

Selanjutnya, pihaknya juga memiliki tantangan dalam penyebaran informasi pemerintah atau berita positif kepada masyarakat. Terlebih, setiap orang cenderung lebih memperhatikan informasi yang dibuat oleh publik figur.

Setiaji mencontohkan, tayangan video yang dbuat oleh para vloger dalam YouTube lebih banyak disaksikan oleh masyarakat disandingkan video di akun pemerintah.

"Nah itu jadi tantangan dari sisi konten dan sisi banyaknya hoaks dan penyebarluasan," katanya.

Baca juga: Tanpa Anda Sadari, 10 Barang di Rumah Anda Ini Sangat Berpotensi Jadi Tempat Kuman dan Bakteri

Setiaji menambahkan, untuk menyukseskan Pilkada ini pihaknya pun diminta batuan untuk memfasilitasi daerah-daerah yang tidak memiliki jaringan internet. Hal itu agar mengoptimalkan penghitungan cepat.

"Meminta bantuan kami untuk memfasilitasi daerah-daerah yang tidak ada internet supaya pada saat hitung cepat bisa difasilitasi internet," katanya.

Diskominfo Jabar pun sedang berupaya mengurai daerah blankspot internet dengan menggagas Program Internet Desa Mandiri pada 2021. Melalui program ini, jangkauan jaringan internet akan lebih luas tidak hanya di satu titik.

Pada pelaksanaannya, Setiaji menjelaskan, pihaknya akan menyediakan jaringan internet di satu lokasi, kemudian masyarkat bisa bergabung dalam pemanfaatannya. Misalnya, jaringan tersebut dapat dipasang di satu titik seperti kantor desa.

Dengan program ini, maka jaringan internet tidak hanya tersedia untuk satu desa, melainkan dapat disebarkan oleh unit usaha setempat untuk satu kawasan. Adapun satu kawasan, Setiaji menyampaikan, terdiri dari 2 hingga 5 desa.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Bikin Catatan Ini untuk Juventus, Dua Golnya Menangkan Tim Saat Lawan Cagliari

Untuk tahun 2021 nanti, Setiaji mengatakan ditargetkan sekitar 20 hingga 25 kawasan yang dapat mendapatkan manfaat dari program Internet Desa Mandiri. Jumlah tersebut dapat mencakup sekitar 100 desa.  Blankspot di Jabar sendiri sekitar 300 titik, yang banyak itu di Jabar Selatan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved