Jawa Barat Tawarkan 76 Sektor Wisata ke Investor, dari Mulai Kebun Teh Hingga Pantai

Ini sejumlah kawasan pariwisata yang ditawarkan kepada investor oleh Pemprov Jabar.

Tribun Jabar/Mumu Mujahidin
Ilustrasi kebun teh milik PTPN. 

"Kami ingin mengangkat potensi pariwisata yang ada dengan kerja sama. Karena kalau kami mengandalkan dana APBN, APBD Provinsi, maupun APBD kabupaten/kota, itu akan sulit," ucapnya.

"Total nilai investasi dari 76 proyek yang ditawarkan dalam WJIS 2020 adalah Rp5,8 triliun. Kami berharap ketertarikan pariwisata Jabar akan makin tinggi, terutama dalam investasi pariwisata," katanya.

Salah satu keindahan Jabar terlihat dari lahan-lahan PT Perkebunan Nusantara (PN) VIII yang berlokasi di Ciater, Kabupaten Subang. 

Direktur PTPN VIII Mohammad Yudayat mengatakan, pemandangan kebun teh yang memesona dapat dioptimalkan dengan sejumlah pembangunan fasilitas.

Dengan begitu, hamparan kebun teh akan memiliki nilai tambah dengan konsep agrowisata.

"Bisnis utama kami adalah komoditas, yaitu teh, sawit, dan karet. Sekarang kami lihat ada kesempatan lain. Ada aset-aset kami yang optimalisasinya rendah, dan bisa kami kembangkan menjadi destinasi wisata," katanya.

PTPN VIII mengelola lahan ribuan hektare untuk berbagai komoditas. Sekitar 90 persen lahan PTPN VIII berada di Jabar.

Mayoritas lahan yang dikelola PTPN VIII menyajikan keindahan alam dan menyimpan sejarah.

Baca juga: Biodata Karina, Giselle, Winter, dan NingNing Member Aespa, Baru Debut MV Black Mamba Trending 1

Baca juga: Cek Rekening Tapi Bantuan Subsidi Gaji Belum Ditransfer? Anda Bisa Lapor via Medsos atau Aplikasi

Yudayat mengatakan, pihaknya akan mengembangkan lahan di Ciater lewat kerja sama dengan berbagai skema. Tujuannya agar hamparan kebun di Ciater memiliki nilai ekonomi di sektor pariwisata tanpa mengubah fungsi lahan.

"Selain pemandangan, ada nilai sejarah di lahan PTPN. Kalau ada yang pernah ke Boscha, Boscha itu dimakamkan di lahan PTPN. Sejarahnya tinggi. Kami pernah mendapatkan wisatawan mancanegara ingin duduk santai sambil minum teh dan diceritakan sejarah kebun teh yang ada," ucapnya.

Dalam WJIS 2020, PTPN VIII menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) atau Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Jaswita Jabar terkait pengembangan Ciater Agrotourism.

Direktur Utama PT Jaswita Jabar Deni Nurdyana mengatakan, pihaknya tertarik turut mengembangkan Ciater Agrotourism karena tren wisata berbasis alam terus meningkat dan diminati banyak wisatawan.

"Kalau pariwisata itu yang penting bikin orang happy. Saat pandemi, tren pariwisata itu outdoor, di luar. Kami melihat potensi yang besar. Apalagi PTPN punya potensi yang besar," katanya.

Selain penandatanganan PKS antara PTPN VIII dengan PT Jaswita Jabar, dalam WJIS 2020, PT Agro Jabar menandatangani perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) dengan PT Pupuk Indonesia Pangan.

KSO ini merupakan implementasi Peraturan Daerah (Perda) Jabar Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pusat Distribusi Provinsi. Yang mana PT Agro Jabar berperan serta dalam penyediaan stok pangan strategis.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved