Kajian
Hati-hati dengan Lisan, Kata Aa Gym Bahaya Bisa Membuka Aib Diri Sendiri, Rasulullah Beri Peringatan
Seringkali kita mendengar pepatah yang menyebut ‘Mulutmu adalah Harimaumu’. Betapa bahayanya lisan, dari sebuah perkataan perang pun dapat terjadi.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: taufik ismail
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk disebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya malaikat pengawas (Raqib dan Atid) yang selalu hadir”.
Masih banyak peringatan-peringatan tentang pentingnya menjaga lisan atau perkataan.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al Israa: 36.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban”.
Baca juga: Doa-doa yang Dibaca Nabi Sulaiman, Doa Meminta Kekayaan, Syukur Nikmat hingga Doa Menundukkan Jin
Baca juga: Doa-doa Mustajab Agar Keinginan Cepat Dikabulkan Allah SWT, Baca Surat Al Fatihah hingga Doa Hajat
Berikut ini keutamaan-keutamaan menjaga lisan atau perkataan, dikutip dari Umma.id.
1. Sifat kedudukan tinggi sebagai muslim
Menjaga lisan atau perkataan merupakan bagian dari sifat tertinggi bagi seorang muslim.
Hal ini disampaikan Rasullah SAW ketika suatu hari ada orang yang bertanya, ‘Siapah muslim yang paling utama?’
Rasulullah SAW pun menjawab:
“Orang yang bisa menjaga lisan dan tangannya dari berbuat buruk kepada orang lain.” (HR. Bukhari Muslim No 64).
إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيِّ الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرً قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Dijelaskan pula dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Dijanjikan Surga