AC Milan Mulai Limbung setelah Garang di Awal Musim, Rapuhnya Lini Belakang Terekspos

AC Milan boleh saja mengawali Liga Italia dengan fantastis, namun akhir-akhir ini performa Rossoneri tengah limbung.

Editor: Ravianto
capture beinsport
Penalti pemain Udinese Rodrigo de Paul ke gawang AC Milan yang dikawal Gianluigi Donnarumma, Minggu (1/11/2020). 

TRIBUNJABAR.ID, MILAN - AC Milan yang sekarang memiliki catatan apik dalam urusan menyerang dan mencetak gol, namun melempem nan rapuh di lini pertahanan.

Kondisi yang dialami oleh AC Milan tentu menjadi pekerjaan rumah berat bagi Stefano Pioli selaku pelatih kepala,

AC Milan boleh saja mengawali Liga Italia dengan fantastis, namun akhir-akhir ini performa Rossoneri tengah limbung.

Klub raksasa Liga Italia, AC Milan memulai kampanye mereka di Liga Italia musim ini dengan apik.

Penyerang Swedia AC Milan, Zlatan Ibrahimovic (tengah) merayakan bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Udinese dan AC Milan di Stadion Friuli, alias
Penyerang Swedia AC Milan, Zlatan Ibrahimovic (tengah) merayakan bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Udinese dan AC Milan di Stadion Friuli, alias "Dacia Arena" di Udine pada 1 November 2020. Andreas SOLARO / AFP (Andreas SOLARO / AFP)

Tercatat dari lima pertandingan yang telah dimainkan, Rossoneri membukukan lima kemenangan dan dua hasil imbang.

Namun yang menjadi pertanyaan, dari dua pertandingan terakhir mereka, tim asuhan Stefano Pioli itu belum meraih kemenangan lagi.

Tercatat Zlatan Ibrahimovic cs mengemas satu kekalahan dan sekali hasil imbang.

Kekalahan yang dialami oleh Rossoneri saat mereka bersua dengan Lille di pekan ketiga Liga Eropa.

Saat itu wakil klub Ligue 1 mampu membungkam AC Milan di Stadion San Siro dengan tiga gol tanpa balas.

Kekalahan tersebut berimbas pada penampilan AC Milan di Liga Italia.

Tepatnya Giornata ketujuh Liga Italia, AC Milan hanya bermain imbang di kandang saat menjamu Hellas Verona.

Skor imbang 2-2 mengakhiri laga AC Milan vs Hellas Verona saat itu.

Jika berkaca pada kondisi penyerangan, tentu lini depan AC Milan berfungsi dengan baik.

Sejauh gelaran Liga Italia, Zlatan Ibrahimovic dan kolega telah membukukan 16 gol dari tujuh laga. Catatan yang mengesankan.

Belum laga di Liga Eropa, dari dua laga, Rossoneri mampu mencetak enam gol.

Namun yang menjadi pertanyaan, dalam tiga pertandingan terakhir lini belakang Rossoneri terbilang rapuh.

Mereka saat bersua dengan Udinese, Lille, dan Verona, secara total telah kebobolan enam gol.

Berarti rataan dalam tiga laga terakhirnya, AC Milan terbobol dua gol dalam setiap laganya

Tentu kondisi tersebut menjadi warning bagi AC Milan.

Padahal hingga Giornata pekan ketiga Liga Italia lalu, AC Milan mampu mencatatkan clean sheet.

Di mana tim yang berhasil merusak 'keperawanan' gawang Gianluigi Donnarumma ialah Romelu Lukaku dari Inter Milan.

Stefano Pioli pun membenarkan bawah timnya dalam kondisi yang rapuh di lini belakang.

Penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic (tengah) diberi selamat oleh pelatih AC Milan Italia Stefano Pioli (kiri) setelah memenangkan pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan AC Milan di stadion San Siro di Milan pada 17 Oktober 2020.
Penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic (tengah) diberi selamat oleh pelatih AC Milan Italia Stefano Pioli (kiri) setelah memenangkan pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan AC Milan di stadion San Siro di Milan pada 17 Oktober 2020. (MIGUEL MEDINA / AFP)

"Kami telah kebobolan lima gol saat menghadapi Roma dan Verona, yang berarti lini belakang kami harusnya dapat lebih fokus," terang Pioli, dikutip dari Football Italia.

Selain itu, catatan rapuhnya lini pertahanan AC Milan juga terbukti dari situasi set piece maupun bola mati.

Tercatat, dari tujuh gol yang bersarang di jala AC Milan dalam gelaran Liga Italia, empat di antaranya melalui sepak pojok dan tendangan bebas.

Lantas apa yang dibutuhkan AC Milan serta langkah seperti apa dari Stefano Pioli?.

Sempre Milan menuliskan bahwa Stefano Pioli harus memiliki formula baru untuk menjadi lebih kuat lagi.

Tembok kokoh nan kuat layaknya besi wajib dimiliki oleh AC Milan jika tak ingin semakin tenggelam.

Duet andalan yang sejauh ini ditempati oleh Alessio Romagnoli-Simon Kjaer nampaknya mulai lapuk.

Perlu adanya pembaharuan dari Pioli, entah itu mengistirahatkan keduanya untuk diberikan recovery, atau memiliki alternatif untuk membuat duet baru.

Layak ditunggu langkah seperti apa yang dilakukan oleh AC Milan untuk mempertahankan statusnya saat ini sebagai Capolista alias pemuncak klasemen sementara Liga Italia.

(Tribunnews.com/Giri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved