Hari Pahlawan
Kumpulan Kata Mutiara untuk Hari Pahlawan pada 10 November, Buat Update WhatsApp dan Media Sosial
Pada 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Anda bisa memperingati hari tersebut melalui ucapan seperti kata mutiara.
Pada 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Anda bisa memperingati hari tersebut melalui ucapan seperti kata mutiara.
Anda bisa mengirimkan kata mutuara untuk ucapan Hari Pahlawan lewat status di media sosial dan WhatsaApp.
TRIBUNJABAR.ID - Untuk memperingati Hari Pahlawan pada 10 November, Anda dapat membagikan ucapan selamat Hari Pahlawan.
Agar ucapannya berbeda dan menarik, Anda dapat mengirimkan ucapan berupa pantun hingga kata-kata mutiara.
Dihimpun TribunJabar.id dari berbagai sumber, berikut ini adalah kumpulan kutipan, pantun, dan kata mutiara Hari Pahlawan 10 November:
1. Setelah merdeka para generasi muda juga wajib berjuang untuk meneruskan jasa dari para pahlawan yang lebih dulu ada. Selamat Hari Pahlawan.
2. Mentari kini mulai memancarkan sinar keemasannya menggantikan gelapnya malam. Hari ini adalah 10 November, tepat sebagai Hari Pahlawan. Selamat Hari Pahlawan!
3. Jasa dari perjuangan para pahlawan begitu luar biasa bahkan juga tidak bisa digantikan dengan nominal harta berapa pun. Selamat Hari Pahlawan!
4. Tanpa adanya semangat yang berkobar layaknya pahlawan perang di masa lampau. Seberapa hebat dan canggihnya senjata yang kamu miliki saat ini tidak akan pernah ada apa-apanya.
Baca juga: Kata-kata Menyentuh dan Pantun Hari Pahlawan yang Menggetarkan Hati, Cocok Dikirim pada 10 November
5. Semangat kuat dan berapi-api adalah kunci keberhasilan. Tengoklah sejenak, modal senjata apa yang dimiliki oleh para pahlawan kita? Ya, memang sekadar bambu runcing. Selamat Hari Pahlawan!
6. Kalau jadi Pahlawan buat bangsa dan negara terlalu berat buatmu, minimal jadilah pahlawan buat diri sendiri dan keluarga. Selamat Hari Pahlwan 10 November 2020.
7. Selamat Hari Pahlawan 10 November 2020. Semoga bisa menjadi pahlawan untuk diri sendiri keluarga serta orang-orang yang dicintai.
8. Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata membela cita-cita. - Mohammad Hatta
9. Perjuangan Belum Berakhir, Perkokoh Persatuan Membangun Negeri. Selamat Hari Pahlawan 10 November 2020.
10. Selamat Hari Pahlawan Nasional 10 November 2020. Mari kobarkan semangat nasionalisme untuk mengenang jasa para pahlawan kita.

Pantun
1. Cita-cita Paling Mulia
Terbenam indah di dalam Jiwa
Para Pahlawan Negeri Tercinta
Kan Ku Lanjutkan Perjuangannya
2. Kakek menceraikan karena emosi
Nenek yang selingkuh dengan si kaya
Harumkan dengan prestasi
Berjuang untuk Indonesia raya
3. Kakek tersenyum menawan
Ternyata nenek sudah berpunya
Mengenang selalu jasa pahlawan
Dengan cara mengharumkan namanya
4. Kami kagum dengan perjuanganmu
Walau bersenjata bambu
Tidak takut maju menyerbu
Mengusir penjajah berpeluru
5. Memang pahit buah peria,
Makanan orang pergi menjala
Jikalau mengaku taat setia,
Bersamalah kita pertahankan Negara
6. Kakek memijat dengan hati-hati
Nenek senang karena dipijat
Pahlawan tak pernah mati
Kan terkenang sepanjang hayat
7. Bendera merah putih berkibar
Ditiang bendera tengah lapangan
Bangsa Indonesia bangsa yang besar
Karena menghormati para pahlawan
8. Para pahlawan itu gagah dan pinter
Terbukti bisa memerdekakan Indonesia
Selamat Hari Pahlawan 10 november
Untuk semua pencinta Indonesia
Kutipan dari Tokoh
1. Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang:
“ Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya “.
(Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah).
2. Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman:
“Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”.
(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pertanyaan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).
3. Pesan Pahlawan Nasional Prof. DR. R. Soeharso:
“ Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya “.
(Pernyataannya sebagai seorang nasionalis dan patriot).
4. Pesan Pahlawan Nasional Prof. Moh. Yamin, SH:
“Cita cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul p
ada akar sejarah bangsa kita sendiri “.
(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris).
5. Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi:
“ Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi “.
(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang).
6. Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif:
“ Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama “
(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera).
7. Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis:
“ Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang “.
(Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI).
8.Pesan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyowo /KGPAA Mankunegoro I:
- Rumongso melu handarbeni ( merasa ikut memiliki )
- Wajib melu hangrungkebi ( wajib ikut mempertahankan )
- Mulat sario hangroso wani ( mawas diri dan berani bertanggung jawab ).
(Merupakan prinsip Tri Dharma yang dikembangkan oleh Mangkunegoro I).
9. Pesan Pahlawan Nasional Pattimura:
“Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimurapattimura muda akan bangkit”
(Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817).
10. Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare:
“Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku”
( Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali
bergabung dengan NKRI).
11. Pesan Pahlawan Nasional Bung Tomo :
“Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan”.
(Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan)
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.”
(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)
12. Pesan Pahlawan Nasional Gubenur Suryo:
“Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali”
(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya)
13. Pesan Pahlawan Nasional Ir. Soekarno :
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”
(Pidato HUT Proklamasi 1963)
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”
“Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”
14. Pesan Pahlawan Nasional Moh. Hatta:
“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”
15. Pesan Pahlawan Nasional R.A. Kartini:
“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.