Dinantikan Pulang oleh Jutaan Pengikutnya, Inilah Sosok Sebenarnya Habib Rizieq Shihab Pendiri FPI

Kepulangan Habib Rizieq Shihab saat ini tengah dinanti-nantikan pengikutnya. Tokoh Front Pembela Islam (FPI) itu banyak dukungan dari umat Islam.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: taufik ismail
TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab saat mendatangi acara Jawa Barat Bersholawat di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (8/4/2017) 

TRIBUNJABAR.ID - Kepulangan Habib Rizieq Shihab saat ini tengah dinanti-nantikan pengikutnya.

Tokoh Front Pembela Islam (FPI) itu banyak dukungan dari umat Islam.

Sepak terjang kasus imam besar pimpinan FPI itu penuh kontroversi di Tanah Air.

Seperti diketahui Imam besar tersebut tak bisa pulang lantaran adanya upaya pencekalan.

Baca juga: Sholawat dan Takbir Sambut Kedatangan Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta

Pencekalan tersebut dilakukan pihak Arab Saudi berdasarkan permintaan pemerintah Indonesia.

Sementara itu, pemerintah Indonesia mengklaim tak melakukan pencekalan tersebut.

Kini, kepulangan Rizieq Shihab sudah dinantikan pengikutnya sejak 2018.

Akhirnya, penantian panjang pengikutnya itu kini telah tiba.

Imam besar Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia Selasa (10/11/2020).

Ribuan pengikutnya bahkan serentak melakukan penyambutan tokoh FPI tersebut.

Lantas, siapakah sosok sebenarnya Habib Rizieq Shihab?

Rizieq Shihab
Rizieq Shihab (KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG)

Habib Rizieq Shihab memiliki nama lengkap Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab.

Ia adalah tokoh Islam Indonesia lahir di Jakarta 24 Agustus 1965.

Habib Rizieq adalah putra dari Habib Husein bin Muhammad Shihab dan ibunya Syarifah Sidah Alatas.

Ia dibesarkan oleh sosok ayahnya yang juga seorang pemuka agama.

Ayahnya adalah seorang pendiri Gerakan Pandu Arab Indonesia pada tahun 1937.

Organisasi tersebut awalnya dikenal sebagai perkumpulan orang Indonesia keturunan Arab.

Namun, kini organisasi tersebut berubah nama menjadi Pandu Islam Indonesia (PII).

Setelah ayahnya wafat, Habib Rizieq memang tidak dididik di pesantren.

Sejak usia empat tahun ia diasuh dan dibimbing ibunya untuk mengaji di masjid-masjid.

Namun, ibunya juga tetap memastikan agar putranya itu mendapatkan perhatian tentang pendidikan.

Baca juga: Sambut Kepulangan Habib Rizieq Shihab, Forum Silaturahmi KAMI Keluarkan Surat Pernyataan dan Harapan

Habib menempuh pendidikan di Petamburan Jakarta Pusat.

Kemudian lulus pendidikan menengah di SMP 40 Pejompongan dan SMAN 4 Jakarta lulus di Islamic Village Tanggerang.

Pada 1983, Habib Rizieq mengambil kelas bahasa Arab di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA).

Lalu ia mendapat tawaran beasiswa dari organisasi OKI (Organisasi Kerjasama Islam) untuk kuliah di Arab Saudi.

Akhirnya, ia pun melanjutkan pendidikan Studi Agama Islam (Fiqih dan Ushul Fiqh) di King Saud University.

Habib sempat melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Islam Intersnasional Malaysia

Namun ia berhasil menyelesaikan studinya di bidang Syari'ah meraih gelar Master of Arts (M.A.) pada tahun 2008 di Universitas Malaya.

Saat itu, Habib Rizieq menyelesaikan tesisnya berjudul "Pengaruh Pancasila Terhadap Pelaksanaan Syariat Islam di Indonesia”.

Kemudian pada 2012, Habib Rizieq kembali ke Malaysia dan menyelesaikan pendidikan doktornya dalam program Dakwah dan Manajemen di Universiti Sains Islam Malaysia (USIM).

Pada 2011, ia pernah mengeluarkan karya ilmiah berjudul ‘ Hancurkan Liberalisme, Tegakkan Syariat Islam.’

Kemudian ia juga mengeluarkan buku berjudul Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah.

Buku terakhinya berjudul Dialog FPI, Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq menyapa ribuan anggota FPI diiringi salawat seusai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (12/1/2017). Kehadiran Habib Rizieq di Mapolda Jabar dalam rangka memenuhi panggilan tim penyidik Polda Jabar terkait dugaan kasus penghinaan Pancasila. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq menyapa ribuan anggota FPI diiringi salawat seusai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (12/1/2017). Kehadiran Habib Rizieq di Mapolda Jabar dalam rangka memenuhi panggilan tim penyidik Polda Jabar terkait dugaan kasus penghinaan Pancasila. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Rekam Dakwah

Setelah menyelesaikan sarjananya di King Saud University di Arab Saudi, ia tak langsung pulang ke Indonesia.

Habib Rizieq pernah bekerja sebagai guru SMA di Arab Saudi.

Setelah pulang ke Indonesia ia pun mulai memberikan ceramah atau berdakwah dan menjadi kepala sekolah Madrasah Aliyah di Jamiat Kheir.

Di sana, Habib Rizieq mulai berogranisasi sebagai anggota Dewan Syariah di BPRS At Taqwa Tanggerang.

Dari sana lah ia menjadi ketua sejumlah Majelis Taklim di Jabodetabek.

Dari pengalamannya berogranisasi dan berdakwah itu, pada 1998 ia mendeklarasikan mendirikan Front Pembela Islam ( FPI).

FPI juga disebut-sebut sebagai kelompok Laskar Pembela Islam kelompok paramiliter yang dianggap kontroversial.

FPI menjadi kelompok internal sebagai sayap pejuang melakukan aksi penertiban terhadap kegiatan-kegiatan  maksiat yang bertentangan dengan Islam.

Hingga akhirnya sebuah bentrokan terjadi sekitar 200 anggota massa FPI bentrok dengan ratusan preman.

Dari kasus itu, tepatnya terjadi 2008 menyeret Habib Rizieq sehingga divonis 1,5 tahun penjara.

Ia dinyatakan bersalah akibat penyerangan terhadap massa aliansi Kebangsaan untuk kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Dari kasus tersebut, sosok Habib kian disoroti.

Itulah, sekilas tentang profil atau sosok Habib Rizieq Shihab yang kepulangannya ke Indonesia dinantikan pengikutnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved