Pasien Covid-19 yang Sembuh di Jabar 73 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Meningkat Perlahan

Angka kesembuhan pasien atau case recovery rate (CRR) terkonfirmasi positif Covid-19 di Jabar

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
istimewa
Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugrah‎a

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Angka kesembuhan pasien atau case recovery rate (CRR) terkonfirmasi positif Covid-19 di Jabar menunjukan angka yang menggembirakan. Persentase yang sembuh lebih dari 50 persen.

"‎Cr Jabar sebesar 73.0 persen sedangkan di nasional CRR-nya 84.10 persen. Dalam 14 hari terakhir, angka CRR Jabar mengalami peningkatan," ujar Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Percepatan Pengendalian (GTTP) Covid 19 Jabar, Setiawan Wangsaatmaja dalam paparannya di Rapat Koordinasi GTTP di Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Senin (9/11/2020).

Data yang disampaikannya merupakan data pada 8 November 2020. Dikutip dari laman Pikobar, total kasus Covid 19 sejak Maret hingga 9 November mencapai 40.093 kasus. 

Rinciannya, pasien yang sembuh sebanyak 29.266 orang. Meninggal 762 kasus dan saat ini dalam perawatan sebanyak 10.065 kasus. 

Baca juga: Polisi Sebut Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI di Sumedang Sebagian Tukang Ojek

"Untuk angka kematian atau case fatality rate (CFR) sebesar 1,9 persen sedagkan di Indonesia 3.30 persen. Dalam 14 hari terakhir, angka CFR di Jabar tidak mengalami banyak perubahan," ucap Setiawan. 

Dari 10 ribuan pasien yang dirawat, paling banyak dirawat di 10 rumah sakit di Jabar. Yakni RSUD dr Chasbullah A Kota Bekasi, RSUD Cibinong Kabupaten Bogor, RSUP Hasan Sadikin Bandung, RSUD Kota Bogor, RS Bhayangkara Brimob Kota Depok. RSUD Karawang dan RSUD Dr Slamet Garut. 

"Untuk penanganan perawatan tersebar di 308 rumah sakit. Terbanyak merawat ada di 10 rumah sakit tadi," ucap Setiawan yang juga menjabat Sekda Pemprov Jabar itu. 

Sementara itu, selain ada upaya pemulihan kesehatan, ada juga pemulihan ekonomi Jabar. Saat ini, data BPS Jabar, pertumbuhan ekonomi Jabar di triwulan ketiga mengalami kenaikan hingga minus 4,08 persen setelah‎ sebelumnya, pada triwulan ke 2 minus 5,98 persen. 

Baca juga: UMP Jabar Tidak Naik, Buruh Minta Bupati dan Wali Kota Jangan Takut Rekomendasikan Kenaikan UMK

"Implementasi adaptasi kebiasaan baru (AKB) sejak Juli 2020 mendorong dibukanya kembali kegiatan usaha yang berdampak pada perbaikan kinerja lapangan usaha di Jabar. Seperti pada industri pengolahan, perdagangan, transportasi dan penyediaan akomodasi. Di sisi lain, pendapatan masyarakat mulai pulih secara perlahan sehingga mendorong konsumsi rumah tangga," ucap dia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved