Joe Biden Menangi Pilpres AS Versi Quick Count, Salip Donald Trump di Tikungan Terakhir

Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memenangi Pilpres AS 2020 versi quick count alias hitung cepat

Editor: Ichsan
instagram
Joe Biden Menangi Pilpres AS Versi Quick Count, Salip Donald Trump di Tikungan Terakhir 

TRIBUNJABAR.ID - Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memenangi Pilpres AS 2020 versi quick count alias hitung cepat The Associated Press (AP).

Biden telah mendapatkan lebih dari 270 electoral college sebagai syarat memenangi Pilpes AS 2020.

Biden hingga Jumat (6/11/2020) sekira pukul 17.30 waktu setempat mendapatkan suara lebih banyak dari calon presiden dari Partai Republik Donald Trump di negara bagian Georgia.

Biden mendapatkan 2,449,371 suara, sementara Trump mendapatkan 2,448,454 suara dari total 99 persen penghitungan.

Penambahan suara ke pundi-pundi Biden cukup meyakinkan.

Sebelum Jumat tengah hari, selisih keduanya masih di kisaran 2.000 suara.

Baca juga: Donald Trump Kesal Joe Biden Unggul dan Sedikit Orang yang Bela Argumennya soal Kecurangan Pemilu

Sekitar pukul 15.00 WIB selisihnya mengecil menjadi sekitar 600 suara, dan hingga sekira 16.30 WIB Biden unggul 917 suara.

Padahal, data empat menit sebelumnya masih menunjukkan, Biden meraup 2.447.769 suara, sedangkan Trump unggul dengan 2.448.232 suara di negara bagian itu.

Selasa (3/11/2020) lalu, kandidat dari Partai Republik itu memang sudah di atas Biden.

Akan tetapi, posisinya kini terbalik. Biden menikung Trump di menit-menit terakhir.

Jika Biden terus memimpin di Georgia sampai penghitungan rampung, calon presiden dari Partai Demokrat itu dipastikan melenggang ke Gedung Putih menjadi presiden AS selanjutnya.

Biden akan memperoleh tambahan 16 suara elektoral dari Georgia, sehingga dia dipastikan meraih tiket ke Gedung Putih.

Saat ini, perolehan suara elektoral Biden berdasarkan data FoxNews sebanyak 264 suara elektoral.

Adapun batas minimal kemenangan adalah 270 suara dari total 538 suara elektoral.

Menurut data Associated Press 6 November pukul 16.30 WIB. Sementara Donald Trump memperoleh 214 suara elektorat.

Namun berbeda dengan AP, pantauan Reuters dan CNN melaporkan Joe Biden memperoleh 253 suara elektorat dan Trump 213.

Jika mengikuti perolehan terakhir dari Associated Press, Joe Biden memperoleh 264 suara, maka Biden akan mendapatkan total 280 suara (+16 suara dari Georgia).

Sebenarnya, Biden juga bisa mendapatkan total 270 electoral college.

Baca juga: Jika Lolos ke Gedung Putih, Joe Biden akan Jadi Presiden Tertua dalam Sejarah Amerika Serikat

Jika, keunggulan suara Biden di negara bagian Nevada (6 electoral college) tak berubah.

The Nevada Independent melaporkan Joe Biden unggul tipis atas Presiden Donald Trump di Nevada pada hari Kamis, namun penghitungan suara masih berlangsung.

Sekretaris negara Nevada mengatakan kepada CNN sekitar 190.150 surat suara di seluruh negara bagian masih harus dihitung, 90 persen di antaranya berasal dari Clark County, di mana Las Vegas berada.

Dalam rilis berita yang dikeluarkan Kamis sore, Sekretaris Negara Bagian Barbara Cegavske mengatakan dari surat suara tak terhitung yang tersisa di Nevada, 123.554 dikembalikan melalui pos atau dikirim langsung ke lokasi penyerahan surat suara.

66.596 sisanya adalah surat suara yang diberikan secara langsung di tempat pemungutan suara, baik selama pemungutan suara awal atau pada Hari Pemilihan, oleh pemilih yang memanfaatkan undang-undang pendaftaran pemilih baru di Nevada.

Clark County memiliki sekitar 70 persen dari semua pemilih terdaftar aktif Nevada.

Selain 190.150 surat suara yang belum dihitung di seluruh negara bagian, tambahan 2.500 surat suara sementara harus disetujui pada hari Jumat.

Sulit untuk menentukan berapa banyak surat suara yang beredar di Nevada karena negara bagian ini adalah salah satu dari segelintir negara bagian yang mengirimkan surat suara ke semua pemilih terdaftar yang aktif.

Petugas pemilu akan menghitung surat suara yang diterima hingga 10 November, asalkan diberi cap pos pada Hari Pemilihan.

Meski jajak pendapat Reuters/Edison Research sebelum 3 November menyimpulkan Nevada condong ke Demokrat, bukan berarti Joe Biden memastikan kemenangannya di sini kecuali seluruh suara sudah dihitung.

Kamis kemarin waktu setempat, hakim federal menolak gugatan dari tim kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menghentikan penghitungan suara di Philadelphia.

Baca juga: Joe Biden Menuju Kemenangan, Berpotensi Raih 42 Suara Elektoral Lagi, Donald Trump Kehabisan Langkah

Tim kampanye Trump menggugat Dewan Pemilihan Philadelphia.

Tim Kampanye itu menuding para pejabat pemilu "dengan sengaja menolak untuk mengizinkan perwakilan dan pengawas jajak pendapat dari kubu Presiden Trump dan Partai Republik".

Gugatan diajukan ke pengadilan federal di Philadelphia.

"Seperti yang dinyatakan selama sidang hari ini, mengingat kesepakatan para pihak, mosi penggugat ditolak tanpa prasangka," kata Hakim Distrik AS Paul Diamond dalam putusannya.

Hakim Diamond memerintahkan untuk melanjutkan proses penghitungan suara di wilayah itu.

Pengadilan banding negara bagian memutuskan lebih banyak pengawas dari Partai Republik dapat memasuki gedung di Philadelphia di mana petugas jajak pendapat menghitung surat suara.

ILUSTRASI - ST. PAUL, MN - 30 OKTOBER: Seorang agen Dinas Rahasia AS berdiri menonton saat calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbicara selama rapat umum kampanye di Minnesota State Fairgrounds pada 30 Oktober 2020 di St.Paul, Minnesota. Biden berkampanye di Iowa, Wisconsin dan Minnesota pada hari Jumat. Drew Angerer / Getty Images / AFP
ILUSTRASI - ST. PAUL, MN - 30 OKTOBER: Seorang agen Dinas Rahasia AS berdiri menonton saat calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden berbicara selama rapat umum kampanye di Minnesota State Fairgrounds pada 30 Oktober 2020 di St.Paul, Minnesota. Biden berkampanye di Iowa, Wisconsin dan Minnesota pada hari Jumat. Drew Angerer / Getty Images / AFP (Drew Angerer / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Layanan Pos AS (USPS) mengatakan sekitar 1.700 surat suara telah diidentifikasi di Pennsylvania pada hari Kamis dan sedang dalam proses dikirimkan kepada pejabat pemilu.

Trump telah berulang kali mengatakan tanpa bukti bahwa suara surat-masuk rentan terhadap kecurangan, meskipun para ahli pemilu mengatakan bahwa jarang terjadi dalam pemilu AS.

Gugatan Tim kampanye Trump juga telah ditolak pengadilan di negara bagian Georgia dan Michigan.

Di Georgia, hakim di Chatham County, rumah Savannah, menolak tuntutan tim kampanye petahana presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trumpvuntuk mendiskualifikasi sekitar 50 surat suara.

Tim Kampanye Partai Republik menuding surat suara itu telah tiba setelah tenggat waktu pukul 19.00 pada hari pemilihan.

Baca juga: Tipisnya Selisih Suara Biden-Trump, Sekretaris Negara Bagian Sebut Kemungkinan Penghitungan Ulang

Di pengadilan, tim pengagas dari Partai Republik tidak bisa menunjukkan bukti bahwa surat suara telah tiba terlambat.

Sementara pejabat pemilihan daerah bersaksi, surat suara yang diprotes itu tiba tepat waktu.

Dan di Michigan, hakim Pengadilan Perselisihan Pemilu juga menolak permintaan tim kampanye Trump untuk menghentikan penghitungan suara di negara bagian itu.

Dia menegaskan, permintaan itu tidak masuk akal, mengingat penghitungan pada dasarnya telah selesai di negara bagian, dengan mantan wakil presiden Joe Biden unggul dengan sekitar 150.000 suara.

Dia telah dinyatakan sebagai pemenang di negara bagian ini.

Sementara itu, Tim kampanye Trump mengumumkan niatnya untuk mengajukan gugatan di negara bagian lain di mana penghitungan masih terus dihitung, di Nevada.

Pada konferensi pers di Las Vegas, para pejabat kampanye Trump mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengajukan gugatan di pengadilan federal untuk menghentikan penghitungan yang mereka sebut suara yang tidak tepat.

Tindakan hukum itu merupakan bagian dari rentetan gugatan hukum yang diajukan tim kampanye presiden sejak hari pemilihan umum, berupaya memperlambat penghitungan suara karena total perolehan suara Biden terus meningkat.

Sejauh ini, mereka telah mengancam melakukan gugatan hukum di lima negara bagian Pennsylvania, Wisconsin, Georgia, Michigan dan Nevada.

Baca juga: POPULER Internasional: Donald Trump Sebut Pemilu Curang, Marah ke Gubernur Pennsylvania

Pengacara kampanye Biden, Bob Bauer menuduh tim kampanye Trump mengajukan gugatan hukum "tidak bermakna atau tidak berarti" yang dimaksudkan untuk salah memberi informasi kepada publik dan mengganggu penghitungan suara.

"Ini adalah bagian dari kampanye misinformasi yang lebih luas yang memperlihatkan beberapa drama politik," katanya, apalagi tim kampanye Trump tidak memberikan bukti.

Namun presiden terus mengulangi tudingan yang tidak berdasar tentang kecurangan pemilu sepanjang hari. (tribun network/den/mal/afp/ap/Reuters/Washington Post/New York Times)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved