Ketua Komisi X DPR RI Sebut Sekolah Normal Kembali pada Pertengahan Tahun 2021

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda yang membidangi soal pendidikan mengatakan, pertengahan tahun 2021

Editor: Ichsan
istimewa
Ketua Komisi X DPR RI Sebut Sekolah Normal Kembali pada Pertengahan Tahun 2021 

TRIBUNJABAR.ID - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda yang membidangi soal pendidikan mengatakan, pertengahan tahun 2021 aktivitas sekolah di Indonesia diperkirakan akan kembali normal seperti biasa.

Hal itu sejalan dengan perkembangan pandemi, di mana langkah pencegahan Covid-19 melalui vaksinasi sudah mulai dilakukan secara masif oleh pemerintah.

“Pertengahan tahun depan lah, sekolah-sekolah mulai full belajar tatap muka. Masing-masing sekolah sudah menyiapkan diri dari sekarang," kata Syaiful Huda, dalam acara workshop pendidikan di Hotel Horison Kota Sukabumi yang dihadiri para pendidik dan kepala sekolah se-kota Sukabumi, Selasa (3/11/2020).

Di sisi lain, kata Huda, pihaknya sudah menyerap beberapa masukan, sekiranya kebijakan apa saja yang sudah dan belum terimplementasi dengan baik dari Kemendikbud RI selama masa pandemi ini.

Baca juga: Joe Biden Kalahkan Trump, Hasil Pemungutan Suara di Dixville tempat Hillary Clinton Menang pada 2016

“Tadi saya sudah mendapat beberapa jawaban, PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di sini rata rata yang terlaksana tidak lebih dari 40 persen,” ujar Huda, dalam rilis yang diterima Tribun.

Artinya, lanjut dia, butuh beberapa alternatif kebijakan yang bersifat terobosan guna menyempurnakan implementasi keijakan yang diterapkan dengan pola pembelajaran jarak jauh secara daring selama ini.

“Berarti butuh kebijakan-kebijakan terobosan supaya bisa menggenapi PJJ yang 60 persennya, gimana caranya. Tadi sudah ada beberapa solusi, di antaranya guru-guru keliling, terus perlu pengadaan smartphone karena tidak cukup dengan kuota, dan seterusnya,” ujar anggota Fraksi PKB DPR RI ini.

Untuk implementasi kurikulum pendidikan, lanjut dia, sudah ditegaskan sejak awal bahwa selama masa pandemi ini sekolah-sekolah cukup menggunakan kurikulum adaptasi saja, sesuai dengan arahan dari Kemendikbud.

“Jangan mengejar target pelaksanaan kurikulum seperti biasa sampai 100 persen,” tegasnya.

Kurikulum adaptasi sendiri, terang Huda, adalah kurikulum pendidikan 2013 yang sudah disederhanakan oleh Kemendikbud.

Baca juga: Liga Champions Atalanta Vs Liverpool - Menanti Gol Perdana Mohamed Salah di Pertemuan Pertama

Penyederhanaannya mulai dari materi, waktu, konten pelajaran, dan lainnya yang sudah disederhankan menjadi lebih simpel dan praktis agar tidak membenani siswa termasuk tenaga pendidik sendiri.

“Kalau hari ini masih ada sekolah yang menggunakan kurikulum penuh yang 2013 itu, saya minta segera dihentikan karena ini akan menimbulkan anak-anak stres. Kasus di beberapa tempat, ada siswa bunuh diri, itu betul karena kurikulumnya terlalu padat. Karena itu kita minnta gunakan kurikulum ini (adaptasi) saja,” kata Huda.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved