Superball

Liga 1 2020 Ditunda Sampai Februari 2021, Manajemen Persib Tambah Pusing, Robert Alberts No Comment

PSSI dalam rapat Komite Eksekutif (Exco), Rabu (28/20/2020), memutuskan untuk menunda Liga 1 2020 sampai awal tahun 2021.

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA
GABUNG LATIHAN - Pemain Persib Bandung Wander Luiz (kanan) kembali bergabung latihan bersama pemain lainnya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Selasa (18/8). Wander Luiz absen pada sesi latihan pekan pertama karena belum kembali ke Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PSSI dalam rapat Komite Eksekutif (Exco), Rabu (28/20/2020), memutuskan untuk menunda Liga 1 2020 sampai awal tahun 2021.

Keputusan ini dibuat setelah mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang satu di antaranya adalah pelaksanaan pilkada, Desember 2020.

Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dalam keterangan resminya mengatakan, penundaan kompetisi dilakukan tidak hanya kepada Liga 1.

Menurut Yunus, semua kompetisi yang berada di bawah naungan PSSI akan ditunda sampai awal 2021.

"Rapat Exco PSSI menghasilkan keputusan bahwa PSSI menunda semua kompetisi, yakni Liga 1, 2, dan 3 pada tahun 2020 ini. Selanjutnya kompetisi akan dimulai lagi pada awal 2021," ujar Yunus Nusi.

Yunus Nusi menambahkan, PSSI selanjutnya akan menyerahkan keputusan ini kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi untuk ditindak lanjuti.

Termasuk berbagai kemungkinan untuk mengubah format kompetisi yang saat ini menerapkan kompetisi penuh dua putaran.

"PSSI akan memberikan kewenangan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 dan 2 untuk mencari formula, format, dan sistem kompetisi terhadap keputusan PSSI tersebut," katanya.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, mempertanyakan keputusan PSSI yang tidak mencantumkan tanggal pasti kick off Liga 1.

Menurutnya, hal ini sama saja dengan keputusan-keputusan sebelumnya yang masih mengambang.

"Awal Januari atau Februari nih, itu yang kayak gitu harus pasti. Tanggal berapa pastinya. Malah di situ disebut awal tahun. Makanya itu bikin pusing semua. Mending tentuin jika Februari ya sama tanggalnya, misalnya tanggal 1 gitu, awal 2021 juga kan ngawang-ngawang," ujar Teddy saat dihubungi awak media, Kamis (29/10/2020).

Keberatan tidak tercantumnya tanggal pasti kick off Liga, diakui pria berkacamata itu, lantaran Persib menjadi sulit mengatur operasional klub.

Menurutnya, dengan tidak adanya kepastian tanggal kompetisi, klub akan kembali dibuat bingung untuk membuat rencana.

Selama ini, tim berjuluk Maung Bandung itu tetap melakukan latihan rutin.

Persib merupakan sedikit tim di Liga 1 yang masih tetap menggelar latihan bersama meskipun secara intensitas waktu, Febri Hariyadi dkk hanya berlatih selama tiga hari dalam sepekan.

Jika tetap melakukan latihan seperti yang selama ini dijalankan oleh Persib, biaya operasional akan terus membengkak, mulai penyewaan lapangan latihan, transportasi, hingga makanan harus dikeluarkan klub setiap harinya.

Namun, diakui Teddy, pihak klub sampai saat ini belum menerima surat resmi dari PSSI sehingga untuk menentukan apakah timnya tetap latihan atau diliburkan, masih menunggu surat dan diskusi dengan pelatih kepala Robert Alberts.

"Biasanya prosesnya kita tunggu surat resminya. Kita tunggu itu deh, jadi kita semua di klub bisa membuat perencanaan dengan baik. Kalo disebut awal 2021 bulan Maret juga awal tahun. Makanya kalo misalkan bulan Februari, kita kan persiapan tim itu kan enam sampai delapan minggu, kalo bulan Februari ya kita liburkan aja. Pemain pulang semua," katanya.

Selain itu, ada permasalahan lain yang harus dihadapi klub jika PSSI tidak segera mengumumkan jadwal pasti Liga 1.

Masalah itu adalah gaji dan kontrak beberapa pemain yang akan habis pada Desember 2020.

Namun Persib bisa bernapas lega karena Teddy memastikan bahwa kontrak para pemainnya aman sehingga jika Liga 1 digulirkan pada awal Januari 2021, skuat yang ada saat ini masih akan tetap berada di dalam tim.

"Begini. Itu kan disetiap kontrak itu harus sampai dengan kompetisi selesai. Iya dong, kita kan mengikuti kompetisi, bukan tahun kalender. Misalnya ada yang habis tanggal 31 Desember 2020 tapi jika kompetisi belum selesai pemain harus ngikutin," ucapnya.

Teddy menambahkan, pihak yang mensponsori Persib sampai sekarang belum mengetahui tentang hal ini.

Pihaknya masih menunggu surat resmi dari PSSI sebelum bertemu sponsor menjelaskan situasi yang terjadi di Liga 1.

Hanya, lanjut dia, ada beberapa sponsor yang kontrak kerja samanya akan habis di tahun ini.

Namun dia belum bisa menjelaskan bagaimana kelanjutannya karena masih menunggu surat dari PSSI sebelum bertemu dengan sponsor.

"Macam-macam, sih. Kita kan selalu kontrak jangka panjang. Tapi musim ini ada yang habis kontrak," katanya.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, ketika dihubungi belum mau memberikan komentar mengenai kick off Liga 1 2020 yang dimundurkan ke 2021.

Dia mengaku belum mendapat surat resmi dari PSSI sehingga menolak berkomentar.

Keputusan ini semakin menambah daftar panjang penundaan Liga 1. Sebelumnya, PSSI memutuskan untuk menunda kompetisi dua hari sebelum kick off pada 1 Oktober lalu.

Alasannya, pihak kepolisian tidak memberikan izin penyelenggaraan kompetisi lantaran masih tingginya angka penyebaran virus corona.

Pengumuman secara mendadak ini sempat mendapat protes keras dari banyak klub.

Mereka beralasan, PSSI dan PT LIB terlalu mendadak mengumumkan penundaan kompetisi padahal persiapan yang dilakukan sudah cukup panjang.

Setelahnya, PSSI dan klub mengadakan pertemuan di Yogyakarta pada 13 Oktober lalu dengan kesepakatan melanjutkan Liga 1.

PSSI mengeluarkan tiga opsi jadwal, yakni 1 November, 1 Desember, dan Januari 2021.

Namun sampai saat ini, PSSI belum mengantongi izin dari pihak kepolisian sehingga Liga 1 yang seharusnya kembali bergulir pada 1 November nanti terpaksa kembali ditunda menjadi tahun depan. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved