Superball
Liga 1 2020 Ditunda Sampai Februari 2021: Kontrak Pemain Aman, Bobotoh Sedih, Tim Liburkan Pemain
Meski jadwal kick off Liga 1 2020 belum pasti, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono, memastikan bahwa kontrak para pemainnya aman.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUNJABAR.ID - Meski jadwal kick off Liga 1 2020 belum pasti, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, memastikan bahwa kontrak para pemainnya aman.
Itu berarti, jika Liga 1 digulirkan pada awal Januari 2021, skuat yang ada saat ini masih akan tetap berada di dalam tim.
"Setiap kontrak itu harus sampai dengan kompetisi selesai. Iya, dong. Kita, kan, mengikuti kompetisi bukan tahun kalender. Misalnya ada yang habis tanggal 31 Desember 2020 tapi jika kompetisi belum selesai, pemain harus ngikutin," ucapnya.
Baca juga: Manajemen Persib Bandung Pertanyakan Keputusan PSSI Menunda Liga 1 2020 Sampai Februari 2021
Teddy mengatakan, pihak yang mensponsori Persib belum mengetahui penundaan ini.
Hanya saja, kata dia, ada beberapa sponsor yang kontrak kerja samanya akan habis di tahun ini.
Namun dia belum bisa menjelaskan bagaimana kelanjutannya karena masih menunggu surat dari PSSI sebelum bertemu dengan sponsor.
Baca juga: Liga 1 2020 Ditunda Sampai Februari 2021, Manajemen Persib Tambah Pusing, Robert Alberts No Comment
"Macam-macam, sih. Kita kan selalu kontrak jangka panjang. Tapi musim ini ada yang habis kontrak," katanya.
Pelatih Persib Robert Alberts belum mau memberikan komentar mengenai kick off Liga 1 2020 yang dimundurkan ke 2021.
Dia beralasan belum bisa berkomentar karena belum mendapat surat resmi dari PSSI .
Baca juga: Liga 1 2020 Baru Dilanjutkan Februari 2021, Pemain Persib Bandung Diliburkan atau Tetap Latihan?
Gelandang Persib Bandung, Erwin Ramdani, mengaku sangat kecewa kompetisi kembali ditunda.
"Tim sudah melakukan persiapan sejak Agustus 2020," kata Erwin.
Mantan pemain Persikabo itu menuturkan, sejak pertama kali berkumpul bersama rekan-rekan setimnya di Persib, mereka sudah menerapkan protokoler kesehatan ketat.
Baca juga: PSSI Putuskan Lanjutkan Liga 1 Tahun Depan, Bos Persib Bandung Kebingungan, Pemain Dipulangkan?
Bahkan, tes usap dan tes cepat rutin dilakukan untuk mengetahui kondisi dan menjaga pemain agar tidak terkena Covid-19.
Kendati demikian, Erwin mengaku menerima segala keputusan yang dibuat PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
"Ini semua demi kesehatan kita bersama," ujarnya.
Sedih
Ketua Viking Girls, Triana Pudji Astuti (Bunda Anna), mengatakan, para bobotoh tidak hanya kecewa, tapi juga sedih dengan penundaan ini.

"Kami semua sudah rindu pisan sama Persib, masa harus nahan rindu lebih lama lagi?" ujar Bunda Anna malaui pesan Whatsapp, kemarin.
Menurutnya, seharusnya PSSI dan LIB tidak menunda Liga 1 selama itu.
Pasalnya para pemain sudah mentaati protokol kesehatan dan melakukan banyak persiapan sejak Agustus lalu.
"Mereka sudah melakukan swab test, latihan bersama, ikut laga uji coba, hingga menggelar game internal. Apa lagi alasan untuk diundurkan," ujarnya.
Liburkan Pemain
Menyusul putusan PSSI ini, sejumlah klub langsung memutuskan meliburkan kembali para pemainnya. Salah satunya Bhayangkara FC.

"Seluruh pemain kami liburkan sampai dengan ada kepastian kelanjutan liga," ujar manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi, Kamis (29/10).
Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury, mengatakan keputusan penundaan kembali Liga 1 hingga tahun depan adalah keputusan yang kurang tepat.
"Kalau menurut saya, batal saja mulai dengan musim baru," ujarnya.
Usulan menghentikan kompetisi dan memulai dengan yang baru juga disampaikan Sekretaris Umum Persiraja, Rahmat Djailani.
Baca juga: Direktur Persib Kecewa dengan Keputusan PSSI, Ini yang Diharapkan Teddy dalam Penundaan Liga 1 2020
Ia menyarankan ketimbang hanya menunda alangkah lebih baik menghentikan kompetisi Liga 1 2020.
Penghentian kompetisi dengan status force majeure dianggap Rahmat sebagai solusi yang menguntungkan semua pihak.
Klub jadi terbebas dari segala kewajiban terkait gaji pemain sehingga bisa terselamatkan dari kebangkrutan karena tak adanya pemasukan.
"Kalau memang kompetisi dilanjutkan pada 2021, lebih bagus mulai sebagai musim baru. Artinya sebagai Liga 1 2021," kata Rahmat, Kamis (29/10). (ferdyan adhy nugraha/fasko dehotman/tribunnetwork)