Persib Bandung
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Protes Pemain Asing dari Liga Antah-Berantah Boleh ke Liga 1
Pelatih Persib Bandung, Robert khawatir, pelonggaran regulasi soalpemain asing itu justru berdampak buruk pada kualitas Liga 1
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mempertanyakan kebijakan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) soal transfer pemain, termasuk menghapuskan regulasi standarisasi pemain asing.
Dari kabar yang Robert Alberts ketahui, federasi dan operator Liga 1 melonggarkan aturan tentang syarat perekrutan pemain asing selama kompetisi di tengah pandemi Covid-19.
Menurut pelatih Persib Bandung itu, tak ada lagi pembatasan soal negara dan kasta liga asal sang pemain. Dalam regulasi terbaru, para pemain asing boleh dari negara dan kasta mana pun.
"Kami mendengar kabar yang menurut saya sangat aneh. Sebelum ada sejumlah aturan tertentu di transfer window ini, kami hanya boleh merekrut pemain dari level liga tertentu," ujar Robert Alberts setelah memimpin latihan di Bandung, Rabu (21/10/2020).
Misalnya tentang aturan perekrutan pemain dari Eropa, ucap Robert Alberts tidak dipukul rata. "Dari negara tertentu, (klub-klub Liga 1 Indonesia) hanya bisa merekrut pemain dari Liga 1 dan 2, sedangkan dari Inggris bisa dari Liga 1 hingga 3," kata pelatih asal Belanda tersebut.
Baca juga: Tiga Tahun Silam Persib Bandung Memperpanjang Kegagalan 8 Laga Beruntun di Liga 1 2017
Baca juga: Selain Latihan Biar Mamprang di Persib, Ini Kegiatan Lain yang Dilakukan Zalnando saat Waktu Luang

Bahkan, dari beberapa negara tertentu, klub-klub di Tanah Air hanya boleh menggaji pemain asing yang sebelumnya bermain di liga utama.
Robert khawatir, pelonggaran regulasi itu justru berdampak buruk pada kualitas kompetisi di Indonesia, terutama Liga 1.
Merujuk pada aturan teranyar itu, pemain amatir dari liga antah berantah pun bisa bermain di Liga 1.
"Saya rasa itu salah. Jika tidak bisa menarik pemain baru, lebih baik melihat pemain yang ada atau mencari pemain dari daerah dan lingkungan klub tersebut, beri mereka kesempatan," kata mantan pelatih Arema FC dan PSM Makassar itu.
Menurut arsitek Persib Bandung itu, kedatangan pemain asing seharusnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kompetisi Tanah Air.
"Tidak perlu mencari pemain baru yang didatangkan dari level yang tidak jelas. Mereka harus sesuai kualitas dan standar yang ada di Indonesia. Saya rasa ini adalah isu besar yang harus didiskusikan," ujar Robert Alberts.
Robert juga mengkritik PSSI dan PT LIB yang dinilai tak memberi kejelasan tentang pembukaan masa transfer pemain. Seharusnya, ucapnya, transfer window dibuka kembali pada Desember.
Baca juga: Tim Lain Ditinggalkan Pemain dan Pelatih, Persib Bisa Pertahankan Pemain, Robert Ungkap Rahasianya
Baca juga: Sedang Pandemi Virus Corona, Febri Lebih Banyak Aktivitas di dalam Rumah Saat Persib Libur Latihan

Faktanya, PT LIB dan PSSI sudah membuka keran perpindahan pemain mulai 21 September hingga 18 Oktober. Bahkan, ucapnya, setelah 18 Oktober, beberapa klub masih aktif merekrut pemain.
Robert mengaku belum menerima surat resmi dari PSSI dan PT LIB soal periode transfer pemain itu. "Saya selalu bertanya ke manajemen apakah surat resmi dari PSSI atau LIB soal transfer window sudah ada? Tetap saja, belum ada surat resmi," ujarRobert Alberts.
Ia mengatakan kebijakan transfer pada musim ini sangat tidak jelas, mulai dari waktu hingga standarisasi pemain asing.