Sering Makan Sambil Berdiri, Ini Efek yang Dialami Oleh Tubuh, Tidak Dianjurkan dalam Agama Islam
Anda sering, atau setidaknya, makan sambil berdiri? Dalam agama Islam, dianjurkan untuk tidak makan dan minum sambil berdiri.
TRIBUNJABAR.ID - Anda sering, atau setidaknya, makan sambil berdiri? Dalam agama Islam, dianjurkan untuk tidak makan dan minum sambil berdiri.
Dari sisi kesehatan, ternyata makan sambil berdiri memang bisa membawa dampak bagi kesehatan.
Meskipun demikian, pemandangan makan sambil berdiri mungkin cukup sering kita lihat.
Sebagai contoh, di pesta pernikahan atau dilakukan yang beberapa orang agar mempersingkat waktu makan.
Lalu, apa dampak yang terjadi pada tubuh jika kita sering makan sambil berdiri?
Beberapa orang meyakini, makan sambil berdiri dapat membantu menurunkan berat badan lebih banyak daripada makan sambil duduk.
Namun, faktanya mungkin sebaliknya.
Dilansir Healthline, berdiri memang dapat membakar sekitar 50 kalori per jam lebih banyak daripada duduk, tetapi ini belum tentu memberi perbedaan signifikan dari waktu ke waktu.
Sebab, kebanyakan orang mengonsumsi makanan dengan relatif cepat.
Jadi pada skenario terbaik, mengonsumsi makanan sambil berdiri dapat membantu membakar sekitar 12-25 kalori ekstra.
Sebaliknya, makan sambil duduk cenderung mengurangi kecepatan makan, sehingga berpotensi mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi.
Beberapa penelitian menunjukkan, makan lebih lambat dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan perasaan kenyang.
Dua faktor tersebut dapat mengurangi jumlah total kalori yang dikonsumsi saat makan.
Sehingga, makan sambil duduk dapat membuat seseorang makan 88 kalori lebih sedikit pada setiap sesi makan.
Makan sambil duduk juga dapat membantu otak mencatat bahwa kita telah mengonsumsi "makanan yang sebenarnya", sehingga mengurangi kemungkinan kita makan berlebih pada waktu makan berikutnya.
Bikin cepat lapar
Tubuh memiliki beberapa cara untuk menentukan apakah kita benar-benar lapar atau kenyang.
Salah satunya adalah merasakan berapa banyak makanan yang ada di perut.
Sejauh mana perut meregang setelah makan dapat membuat otak menilai apakah kita sudah cukup makan.
Semakin perut meregang dan semakin lama rasa kenyang itu bertahan, semakin kecil kemungkinan kita merasa lapar.
Itulah sebabnya makanan yang dicerna dengan cepat, seperti karbohidrat olahan, cenderung membuat kita merasa lebih lapar dibandingkan makanan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, seperti serat dan protein.
Baca juga: Musim Hujan Telah Tiba, Pengendara Sepeda Motor Harus Selalu Sediakan Tiga Modal Ini
Baca juga: Anarko Selalu Hadir di Demonstrasi dan Bikin Kerusuhan, Begini Mereka Melancarkan Aksinya
Baca juga: Baru Diresmikan, Ada Nama Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi Uni Emirat Arab
Meskipun tidak banyak perbedaan dalam hal kecepatan pencernaan antara makan sambil duduk atau berdiri, perbedaannya menjadi signifikan jika kita memperhitungkan pergerakan setelahnya.
Bergerak segera setelah makan bisa membuat perut lebih cepat kosong dan usus mencerna makanan hingga 30 persen lebih cepat.
Penelitian mengaitkan pengosongan perut yang lebih cepat dengan peningkatan rasa lapar setelah makan. Jadi, mereka yang berdiri dan berjalan sambil makan mungkin akan merasa lebih lapar setelah makan daripada mereka yang hanya berdiri diam atau duduk. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hal yang Terjadi pada Tubuh jika Sering Makan Sambil Berdiri"