Gempa Bumi Pangandaran

Gempa Pangandaran Gucangan Pertama Hari Ini, Seharian Kemarin Ada 7 Kali Gempa, Berikut Daftarnya

Guncangan gempa Pangandaran pada Selasa 20 Oktober 2020, menjadi gempa pertama hari ini. Sepanjang kemarin ada 7 kali gempa bumi.

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Twitter BMKG
ILUSTRASI gempa terjadi di Pangandaran, Jawa Barat. 

TRIBUNJABAR.ID - Guncangan gempa Pangandaran pada Selasa 20 Oktober 2020, menjadi gempa pertama hari ini.

Tidak bisa diramal bahwa sepanjang hari ini akan kembali terjadi gempa bumi, atau gempa Pangandaran susulan.

Namun sepanjang hari kemarin, BMKG mencatat ada 7 kali gempa bumi.

Lembaga BMKG mencatat gempa Pangandaran bermagnito 4,6 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Pangandaran Maksimalkan Fungsi Alat Deteksi Dini Gempa Bumi dan Potensi Tsunami

Gempa bumi di Pangandaran tersebut mengguncang sekitar pukul 02.57 WIB dan tidak berpotensi tsunami.

Doa-doa Dipanjatkan

Bacaan doa-doa dirapalkan warganet yang mendapati pengumuman BMKG terjadinya gempa bumi di Pangandaran, Selasa 20 Oktober 2020.

Ada warganet yang bertanya-tanya, apakah rentetan gempa bumi yang belakangan banyak terjadi di Indonesia, sebagian di Jawa, pertanda ramalan gempa megathrust.

Tentu saja ramalan gempa megathrust tak bisa dipastikan datangnya.

Baca juga: GEMPA Bumi 4,6 M Mengguncang Pangandaran, Ini Analisa BMKG, Tidak Berpotensi Tsunami

BMKG dan ilmuwan kegempaan tak bisa meramalkan jadwal datangnya gempa megathrust.

Selain itu, warganet berdoa agar gempa bumi di Pangandaran tak membawa petaka.

Warganet lainnya mengingatkan masyarakat untuk tenang dan tetap waspada.

Gempa bumi bermagnito 4,6 mengguncang Kabupaten Pangandaran, Selasa (20/10/2020).

Perisyiwa gempa bumi di Pangandaran tersebut mengguncang sekitar pukul 02.57 WIB dan tidak berpotensi tsunami.

Gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Pangandaran, namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

Dilansir dari Instagram @infobmkg, menurut hasil analisa BMKG, episenter gempa berlokasi di laut pada jarak 76 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran, pada kedalaman 24 kilometer.

BMKG menduga gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi Dangkal akibat aktivitas Zona Subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyelusup menunjam kebawah Lempeng Eurasia.

Belum tercatat ada aktivitas gempa bumi susulan usai gempa mengguncang Kabupaten Pangandaran tersebut.

Masyarakat pun diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, bila ada isu yang menyebar.

Sehari 7 Kali Gempa Bumi

Dalam kurun waktu satu hari, terjadi 7 kali gempa bumi dengan magnitudo di atas 5,0. Gempa-gempa tersebut terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.

Berikut rincian lokasi gempa-gempa di atas magnitudo 5,0 yang terjadi selama tanggal 19 Oktober 2020 sebagaimana data yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ;

1. Gempa Maluku Barat Daya

Gempa bumi di 161 kilometer Maluku barat daya dengan kekuatan M5,3. Gempa terjadi pada pukul 21.11 WIB pada 19 Oktober 2020.

2. Gempa Pulau Pagai Selatan

Gempa bumi terjadi di 32 kilometer Barat Daya Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat dengan kekuatan M 5,3. Gempa terjadi pada pukul 16.42 WIB pada 19 Oktober 2020.

3. Gempa Sinabang, Aceh

Gempa bumi terjadi di 48 kilometer barat laut Sinabang, Aceh dengan kekuatan M 5,4. Gempa terjadi pada pukul 16.38 WIB pada 19 Oktober 2020.

4. Gempa Pulau Pagai Selatan

Gempa bumi terjadi di 36 kilometer Barat Daya Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat dengan kekuatan M 5,0. Gempa terjadi pada pukul 15.14 WIB pada 19 Oktober 2020.

5. Gempa Pulau Pagai Selatan

Gempa bumi terjadi di 32 kilometer Tenggara Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat dengan kekuatan M 5,7. Gempa terjadi pada pukul 14.47 WIB pada 19 Oktober 2020.

6. Gempa Pulau Pagai Selatan

Gempa bumi terjadi di 33 kilometer Barat Daya Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat dengan kekuatan M 5,8. Gempa terjadi pada pukul 14.31 WIB pada 19 Oktober 2020.

7. Gempa Pulau Pagai Selatan

Gempa bumi terjadi di 33 kilometer Barat Daya Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat dengan kekuatan M 5,1. Gempa terjadi pada pukul 05.48 WIB pada 19 Oktober 2020.

Ini yang Harus Dilakukan Sebelum, Saat Gempa dan Setelah Gempa
Indonesia memang termasuk ke dalam wilayah rawan gempa. Bahkan Indonesia dikenal pula dengan istilah Ring of Fire.

Hal ini karena Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia meliputi lempeng australia, lempeng eurasia dan lempeng pasifik.

Dengan kondisi tersebut, Indonesia menjadi sangat rawan terhadap bencana gempa bumi.

Lantas apa saja yang harus dipersiapkan untuk meminimalisir dampak dari terjadinya bencana gempa bumi?

Berikut informasi sebagaimana yang dilansir oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

1. Yang dilakukan sebelum gempa bumi

a. Mengetahui potensi bahaya di rumah

Di bawah perabot yang kuat, seperti meja dan kursi
Merapat pada dinding, seperti berdiri pada siku bangunan
Menjauh dari kaca atau cermin atau pun barang-barang berat yang berpotensi jatuh
Di luar rumah, jauhi bangunan, pohon, dan jaringan telepon atau listrik, atau bangunan yang mungkin runtuh

c. Bekali pengetahuan diri sendiri dan anggota keluarga

Lampu senter dan baterai cadangan
Radio dengan baterai
Perlengkapan PPPK dan panduannya
Makanan siap saji dan minuman (perhatikan masa berlakunya)
Obat-obatan khusus disesuaikan dengan kebutuhan pemakai
Uang secukupnya
Sepatu khusus

e. Merencanakan mekanisme komunikasi darurat

Bekerja sama dengan media lokal untuk membuat kolom khusus terkait informasi respon darurat setelah bencana. Disebutkan juga pada kolom tersebut nomor telepon BPBD, instansi pemerintah terkait, rumah sakit, dan PMI.
Kenali bersama keluarga mengenai potensi bencana yang ada di sekitar rumah
Bekerja sama dengan BPBD, PMI, atau pihak terkait lainnya untuk menyiapkan laporan khusus bagi masyarakat dengan mobility impairment pada apa yang akan kita lakukan selama gempabumi
Melakukan simulasi evakuasi sederhana di rumah
Mencari informasi dari pihak terkait tentang pemutusan listrik dan air pada saat bencana
Bekerja sama dengan masyarakat untuk memperoleh pengetahuan tentang building code, retrofitting program, ancaman bahaya, dan rencana yang disusun oleh keluarga pada saat keadaan darurat

2. Yang dilakukan pada saat bencana

Tetap berada di tempat yang menurut Anda aman selama terjadi gempa. Waspadai gempa susulan yang terkadang guncangannya lebih kuat. Perhatikan langkah Anda ke tempat aman lain dan tetap berada di sekitar tempat itu sampai guncangan berhenti dan Anda dapat keluar dengan aman.

a. Ketika di dalam ruangan

Tetaplah di luar
Jauhi dari gedung, lampu jalan, atau jaringan berkabel.
Ketika di luar, tetaplah di luar hingga guncangan berhenti. Bahaya paling besar berada langsung di luar bangunan; pada pintu keluar, exterior sepanjang dinding luar.

c. Di dalam kendaran

Jangan menyalakan api
Jangan bergerak atau apa pun yang menimbulkan debu
Tutupi mulut Anda dengan sapu tangan atau kain
Munculkan suara pada pipa atau dinding sehingga tim SAR dapat mencari posisi Anda. Gunakan peluit apabila tersedia. Berteriak adalah jalan terakhir yang dapat dilakukan, tapi hal ini dapat menyebabkan akan menghirup debu.

3. Yang dilakukan setelah terjadi bencana

Siaga kemungkinan yang terjadi setelah gempa. Gelombang guncangan kedua biasanya kurang mematikan tetapi dapat lebih kuat untuk memberikan kerusakan tambahan hingga memperlemah struktur bangunan dan dapat terjadi pada satu jam pertama, beberapa hari, minggu, bahwa bulan setelah gempa.

Dengarkan radio atau televisi yang bisa diakses. Perhatikan informasi terkini terkait respon darurat.
Gunakan telepon untuk panggilan darurat

Buka laci lemari secara hati-hati. Waspadai benda-benda yang dapat menjatuhi Anda.
Jauhi area yang hancur. Jauhi area yang hancur kecuali memang kehadiran Anda dibutuhkan oleh pihak berwenang, seperti kepolisian, pemadam kebakaran, atau tim SAR. Kembalilah ke rumah apabila pihak berwenang mengatakan bahwa kondisi telah aman.

Bantu korban luka atau yang terjebak. Ingat untuk selalu membantu tetangga atau siapapun yang membutuhkan pertolongan khusus seperti anak-anak, orang tua, atau orang cacat. Berikan pertolongan pertama secara tepat. Jangan pindahkan korban yang terluka serius untuk menghindari luka yang lebih parah. Carilah bantuan kepada tim medis yang lebih ahli.

Bersihkan cairan yang berbahaya. Tinggalkan lokasi yang berbau cairan berbahaya seperti gas atau cairan kimia.

Periksa beberapa peralatan.

Periksa apabila terjadi kebocoran gas. Jika tercium bau gas, segera buka jendela dan segera keluar bangunan.

Periksa kerusakan listrik. Apabila ditemukan jaringan kabel yang rusak dan tercium bau panas listrik, segera matikan listrik.

Periksa kerusakan tempat pembuangan kotoran dan saluran pipa.

Apabila terjadi kerusakan pada tempat pembuangan kotoran dan saluran pipa, hindari penggunaan toilet dan panggil tukang di bidangnya. Hubungi instansi yang berwenang untuk antispasi pencemaran air yang lebih luas. 

DOA KETIKA GEMPA BUMI

اَللَّهُمّ إِنّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ؛ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّمَافِيْهَا وَشَرِّمَا أَرْسَلْتَ بِهِ

ALLAHUMMA INNII AS’ALUKA KHOIROHAA, WA KHOIROMAA FIIHAA WA KHOIRO MAA ARSALTA BIH, WA A’UDZUBIKA MIN SYARRIHAA WASYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA ARSALTA BIH.

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang didalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan."

Semoga doa saat gempa yang kita panjatkan akan melindungi kita dari kerusakan yang disebabkan gempa.

 
Sebagian artikel tayang di Tribunjogja.com dengan judul INFO GEMPA TERKINI : Dalam Sehari, Terjadi 7 Kali Gempa di Atas M 5,0 di Berbagai Wilayah

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved