Tak Tepat Jika Guru Terus-terusan Beri Tugas untuk Siswa selama KBM Jarak Jauh, Ini Pandangan Pakar

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Selama pandemi corona, orangtua tentunya sudah tak asing dengan tugas sekolah putra-putri mereka yang harus belajar dari rumah.

Seringkali putra-putri kita mendapatkan tugas sekolah selama kegiatan belajar mengajar (KBM) daring.

Tugas-tugas itu dinilai malah akan memberatkan siswa yang sudah lama tak belajar secara tatap muka.

Guru dinilai tidak tepat jika menyampaikan pelajaran kepada peserta didik selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) hanya dengan melalui tugas.

Hal ini diungkapkan pakar pendidikan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Imam Sujadi.

Imam menyebut selama PJJ isi pembelajaran perlu diubah.

"Kalau siswa diberi pelajaran hanya dengan tugas-tugas, maka akan keberatan," ungkap Imam dalam program Overview Tribunnews, Kamis (15/10/2020).

Menurut Imam, penting bagi guru untuk membuat sebuah aktivitas yang bisa sekaligus menjelaskan materi pembelajaran, tak hanya tugas semata.

"Jadi kurikulum kita berbasis kompetensi, bukan berbasis materi."

"Jadi yang harus dituntut kompetensinya apa," ungkap Imam.

Menurut Imam, kompetensi pelajaran dapat dicapai melalui aktivitas-aktivitas yang ada.

"Gunakan lingkungan seadanya, ambil contoh sederhana, misal dalam pelajaran matematika."

"Untuk mengajarkan tentang penjumlahan dan sebagainya, jangan diberi tugas mengerjakan banyak soal tentang penjumlahan."

"Tapi coba siswa diminta mengamati misalnya meteran listrik di rumah dalam satu minggu," ungkap Imam.

Imam menyebut, siswa bisa diminta untuk mengamati berapa meteran listrik di rumah per harinya.