Terdampak Pandemi, Ibu Kantin Sekolah Diajak Manfaatkan Digital Saat PJJ

Saat pandemi Covid-19, pengelola kantin sekolah agar mampu beradaptasi dan menggerakkan ekonomi dari rumah

Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
ISTIMEWA

TRIBUNJABAR.D, BANDUNG - Pandemi Covid-19 membuat pelajar sekolah untuk sementara waktu tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar atau belajar tatap muka di sekolah.

Sebagai gantinya, pemerintah menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar secara online.

Kondisi ini tentu berdampak pada sejumlah kegiatan atau aktivitas di sekolah, salah satunya kantin sekolah.

Para ibu pengelola kantin hal ini berdampak secara ekonomi karena mereka tidak bisa lagi berjualan selama PJJ.

Dampak ini salah satunya dialami oleh ibu pengelola kantin sekolah Generasi Maju binaan Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia.

Baca juga: Kabar Baik dari Ciamis, Dalam Empat Hari 23 Pasien Positif Covid-19 Sembuh, Ruang Isolasi Kosong

Ibu pengelola kantin sehat berperan besar dalam pemenuhan nutrisi keluarga dan orang-orang di sekitarnya.

Untuk itu, Danone SN Indonesia menyiapkan berbagai program untuk mengedukasi pengelola kantin sekolah agar mampu beradaptasi dan menggerakkan ekonomi dari rumah.

Connie Ang, CEO Danone Specialized Nutrition Indonesia mengatakan, kegiatan sekolah yang sangat minim membuat para ibu pengelola kantin sehat harus bekerja keras agar tetap bisa mendorong pemulihan ekonomi keluarga.

"Padahal, mereka juga berperan dalam menyediakan pangan sehat bagi pelanggan maupun keluarganya," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Tribun, Rabu (14/10/2020).

Menurutnya, Danone SN Indonesia meyakini bahwa dampak positif bisnis dan sosial harus berjalan secara bersamaan.

Karena itulah, kata Connie, pihaknya terus menjaga sarana diskusi dengan ibu pengelola kantin sehat, hingga memberikan akses pelatihan pemanfaatan platform digital untuk membantu usaha mereka.

Baca juga: Usia 8 Tahun Anak Sudah Pubertas? Jangan Kaget, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Sejak tahun 2011, Danone SN Indonesia melalui Sarihusada rutin melakukan binaan kepada ratusan pengelola kantin di sejumlah Sekolah Dasar di Indonesia yang dahulu diberi sebutan Ibu Warung Anak Sehat (IWAS).

Hingga 2018, program ini telah memberdayakan 350 ibu kantin, dimana 72% diantaranya mendapatkan peningkatan pendapatan sebanyak lebih dari 50%.

Selain itu, kenaikan pendapatan yang diperoleh para ibu pengelola kantin ini juga telah memberikan manfaat kepada 1.092 anggota keluarganya.

Dengan berkurangnya kegiatan belajar mengajar di sekolah, para Ibu Kantin Sekolah Generasi Maju mulai mengembangkan UMKM.

Berdasarkan pengalaman dalam menyediakan pilihan asupan nutrisi yang baik untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar anak-anak di sekolah, ibu pengelola kantin sehat menjual homemade food dan menjajakannya secara door to door maupun online.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Kirim ke Orang Terdekat via Chat WhatsApp

Namun, melalui salah satu diskusi, ibu pengelola kantin mengaku bahwa pengetahuan dan pelatihan dalam berbisnis dan memasarkan produk secara daring masih diperlukan.

Dalam semangat mendorong kemampuan wanita untuk mencapai kesejahteraan, Danone SN Indonesia juga memberikan pelatihan wirausaha kepada Ibu Kantin Sekolah Generasi Maju melalui program Women Will.

Sebuah inisiatif Grow with Google yang berfokus pada program digital untuk pemberdayaan ekonomi wanita di seluruh dunia, sehingga mereka dapat berkembang dan berhasil. Silakan cek g.co/growindonesia untuk informasi program Grow with Google lainnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved