Persib Bandung
SIMAK DI SINI! Nasib Liga 1 2020 Ditentukan Hari Ini Lewat Manager Meeting, Persib Hadapi 2 Hal Ini
Kepastian dilanjutkan atau Liga 1 2020 dihentikan masih sangat ditunggu pencinta sepak bola.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepastian dilanjutkan atau Liga 1 2020 dihentikan masih sangat ditunggu pencinta sepak bola.
Nasib Liga 1 2020 yang bergulir sejak awal tahun ini memang sekarang sedang di ujung tanduk.
Liga 1 2020 dihentikan sejak Maret 2020 di pekan ketiga, Liga 1 2020 tak juga kunjung bergulir lagi setelah merebak pandemi corona.
Terhitung sudah 6 bulan atau setengah tahun liga dihentikan.
Nasib Liga 1 2020 akan ditentukan dalam waktu dekat.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan 18 klub peserta Liga 1 2020 akan menggelar manager meeting, Selasa (13/10/2020) di Yogyakarta.
Dalam manager meeting kali ini, fokus pembahasan adalah soal nasib Liga 1 2020 yang sempat tertunda pada 1 Oktober lalu karena tak mendapatkan izin dari pihak kepolisian.
Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts, tampaknya sudah mulai pasrah apabila kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini diputuskan untuk berhenti total.
Baca juga: Mental Pemain Persib Bandung Anjlok Gara-gara Lanjutan Liga 1 2020 Tak Jelas
Dia mencoba realistis dengan kondisi Indonesia yang ada saat ini. Apalagi dalam beberapa hari terakhir, pihak kepolisian tengah disibukkan oleh aksi unjuk rasa.
"Melihat hal paling realistis saat ini, melihat dari gambar yang lebih luas di Indonesia dengan ketidakjelasan ditambah pengaruh dari situasi politik, polisi sudah jelas mereka harus fokus mengatasi kerusuhan. Dan akan ada lebih banyak demonstrasi, saya mendengar akan ada demonstrasi lagi," ujar Robert Alberts dalam wawancara virtual setelah berlatih di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin (12/10/2020).
Selain itu, Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) pada Desember nanti, membuat Robert ragu pihak kepolisian akan memberikan izin pertandingan.
Sebab fokus dan konsentrasi aparat keamanan hampir bisa dipastikan akan mengarah ke Pilkada.
Bukan hanya itu, beberapa klub pun mengumumkan beberapa pemainnya terpapar covid-19.
Dengan demikian, Robert berpendapat, Liga 1 yang rencananya digelar pada November mendatang akan semakin sulit terealisasikan.
"Kami harus menerima ketegasan dari pengambil keputusan, jangan berbicara liga nanti akan dilanjutkan tapi dua hari sebelumnya tiba-tiba menyatakan tidak bisa. Ini tidak bagus untuk klub, tidak bagus untuk pemain dan tidak bagus suporter yang ingin mengaksikan lagi sepakbola dari televisi, tidak bagus juga untuk sponsor," ujarnya.
"Jadi ada banyak yang terlibat, dibutuhkan keputusan tegas, bukan hanya untuk segelintir klub tapi untuk sepakbola di Indonesia, melihatlah dari gambaran yang lebih luas," ucapnya.

Akui Hadapi Dua Kesulitan
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts harus menghadapi situasi sulit dalam persiapan menjelang bergulirnya Liga 1 2020.
Lanjutan Liga 1 rencananya bergulir kembali pada November mendatang.
Arsitek tim asal Belanda ini mengatakan, permasalahan terbesarnya dalam mempersiapkan Victor Igbonefo dkk adalah memotivasi agar tetap bergairah menyambut Liga 1.
Meskipun sampai saat ini, PSSI belum memutuskan apakah Liga 1 bisa kembali berlanjut atau berhenti sepenuhnya.
"Itu pertanyaan bagus, tanpa jawaban yang bagus. Karena kami sudah melakukan segalanya untuk melakukan persiapan, dua kali bahkan di musim ini. Jadi ini saya akui memang sangat sulit," ujar Robert Alberts.
Robert menambahkan, para pemainnya sudah bersikap seprofesional mungkin meskipun sampai saat ini, belum ada kejelasan kapan kompetisi dimulai.
Berbagai hal agar kondisinya tetap terjaga sudah dilakukan Nick Kuipers dkk sebagai bentuk profesionalitasnya selaku pesepak bola profesional.
"Mereka adalah pesepak bola profesional yang seharusnya bermain setiap akhir pekan di pertandingan dan ini menyeret mereka terlalu lama," kata Robert Alberts.
Jika kondisi ini terjadi karena alasan Covid-19, Robert Alberts tampaknya tidak sepakat karena beberapa negara sudah bisa menjalankan liganya meskipun menggunakan protokol kesehatan yang ketat.
Bahkan laga internasional sudah bisa dilakukan meskipun pandemi virus corona di seluruh Dunia masih ada.
"Jadi ini bukan hanya karena Covid, karena wabah ini berlaku di seluruh Dunia tapi liga-liga negara lain sudah berjalan lagi dan laga internasional pun sudah bergulir lagi di seluruh Dunia. Jadi seperti yang saya katakan, harus ada konsistensi dari pengambil keputusan dan ini sangat membingungkan," katanya.

Sulit Cari Lawan Uji Coba
Pelatih Persib Bandung, Robert Albers, berharap timnya bisa menemukan lawan uji coba dalam rangka mempersiapkan diri menuju bergulirnya Liga 1 2020 yang rencananya dimulai pada November mendatang.
Namun sampai saat ini, Robert mengakui, mencari lawan uji coba tepat di tengah pandemi virus corona merupakan sesuatu hal yang cukup sulit dilakukan.
Kota Bandung yang hari ini berstatus zona merah penyebaran covid-19 menjadi salah satu alasan Persib sulit mendatangkan klub dari luar.
Oleh karena itu, gim internal menjadi alternatif yang paling memungkinkan dilakukan agar program latihan bisa terlaksana.
Robert mengakui, gim internal memang bagus bagi para pemain untuk melihat sejauh mana kesiapan timnya sebelum bertarung di kompetisi.
Namun jika setiap pekannya dilakukan, para pemain kata arsitek tim asal Belanda itu akan mengalami kejenuhan.
"Kami tidak bisa memaksakan setiap pekan memainkan game internal, karena seperti yang sudah saya katakan itu sangat membosankan. Kali ini kami memulainya dengan itu (game internal) tapi jika kami mengulanginya itu tidak baik. Untuk saat ini kami akan berlatih dan melihat apa yang akan terjadi," ujar Robert.
Persib sendiri terakhir melakukan gim internal pada pekan lalu. Secara fisik, mantan pelatih Arema Indonesia dan PSM Makassar ini cukup puas dengan apa yang ditampilkan oleh Fabiano Beltrame dkk.
Hanya saja menurut Robert, masalah mental menjadi sorotan.
Sebab dengan ketidakjelasan kompetisi hingga lawan bertanding yang tidak berubah membuat motivasi para pemain menjadi sedikit menurun.
"Kondisi fisik pemain ok, secara mental ada masalah yang besar. Karena kami tidak bisa terus-terusan mengulang, secara motivasi itu sangat membingungkan bagi pemain dan membuat mereka tidak termotivasi. Kami harus memahami itu karena tidak ada keputusan yang pasti," katanya. (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)
Baca juga: Sinyal Bahaya Bagi Persib, Mental Pemain Turun, Terlihat Saat Gim Internal, Gegara Liga 1 Tak Jelas
Baca juga: BERITA PERSIB, Pelatih Robert Alberts: Pemainlah yang Paling Dirugikan