Citra Yuliasari Rilis Buku Sosialijah Karantina, Kumpulan Cerita Emak-emak Kocak saat Pandemi
Melihat isi curhatan di media sosial ini, justru memberikan ide baru bagi Citra Yuliasari untuk merilis buku Sosialijah.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di masa pandemi, masyarakat dituntut untuk menghabiskan waktu di rumah saja. Hal ini justru membuat ide kreatif muncul dan tak terduga sebelumnya.
Beragam aktivitas baru yang tidak biasanya dilakukan pun bermunculan saat pandemi, misalnya saja jadi lebih rajin membersihkan rumah, menonton drama Korea, dan menanam tanaman.
Di masa pandemi juga aktivitas orang tua bertambah, yaitu harus mendampingi anak-anaknya untuk belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah secara online.
Baca juga: VIDEO Seperti Tradisi, Warga Ramai-ramai Tangkap Ikan Saat Bendung Rentang Sengaja Dikeringkan
Melihat isi curhatan di media sosial ini, justru memberikan ide baru bagi Citra Yuliasari untuk merilis buku Sosialijah.
Buka kedua dari Citra Yuliasari ini memiliki tema masa karantina di tengah pandemi Covid-19 yang berjudul Sosialijah Karantina.
Citra mengatakan, buku ini berisi kumpulan cerita para sosialijah dari mulai menemani anak belajar di rumah, emosi dan halusinasi yang terkuras saat menonton drama Korea
Ada juga fenomena bersepeda, WFH, dan banyak cerita lainnya yang dikemas secara apik dan lucu.
"Sosialijah sadalah plesetan dari kata Sosial(ita) dan Ijah (nama populer asisten rumah tangga)," ujar Citra, Senin (12/10/2020).
Sosialijah adalah sebutan untuk ibu-ibu kelas menengah, yang masih suka bersosialisasi untuk eksistensi, tetapi tugas utamanya masih ngijah, alias bebenah rumah.
Baca juga: Sifat Calon Mantu yang Bukan Artis dan Lulusan Magister Belanda, Ibu Ayu Ting Ting; Idaman Banget
Hal menarik lainnya adalah, kata Citra, apabila berada di rumah mereka seneng banget mengenakan daster yang adem tetapi kalau keluar rumah lipstik harus tetap on.
Buku ini berisikan 166 halaman di dalamnya. Supaya lebih menarik buku Sosialijah Karantina juga ditambahkan ilustrasi yang didesain menarik dengan tampilannya yang artistik.
“Buku ini dipersembahkan sebagai kenang-kenangan, bagaimana kita pernah melewati masa-masa yang tidak biasa ini dan mencoba tetap bertahan. Masa dimana rebahan adalah bagian dari perjuangan,” ujar Citra.
Untuk proses penulisan bukunya, Cjtra melakukannya selama 7 bulan, tepatnya ketika corona mulai mewabah di Indonesia.