Diklaim Ampuh untuk Virus Corona, Obat Antibodi Ganda Ini Bisa Jadi Terapi Obati Covid-19
Salah satu perusahaan farmasi di Amerika Serikat telah mengajukan permohonan izin penggunaan darurat (EUA) untuk obat antibodi terhadap Covid-19
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Para peneliti terus meneiti obat untuk penanganan Covid-19 dan kali ini salah satu perusahaan farmasi di Amerika Serikat telah mengajukan permohonan izin penggunaan darurat (EUA) untuk obat antibodi terhadap Covid-19.
Dikutip dari Kompas.Com, perusahaan farmasi Eli Lilly juga berencana untuk mengejar persetujuan serupa untuk terapi antibodi ganda pada bulan depan setelah menghasilkan data yang menjanjikan, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/10/2020).
Perusahan ini mengungkapkan dalam penelitian sebelumnya, campuran dua obat antibodi dapat membantu mengurangi viral load virus dibandingkan dengan pengobatan antibodi tunggal.
• Tes Swab Gratis, Bagi Warga yang Melakukan Kontak Erat dengan Pasien Positif Covid-19
Viral load virus corona penyebab Covid-19 yang rendah akan berpotensi mengurangi gejala penyakit pada pasien.
"Kami yakin data Lilly memberikan beberapa bukti nyata bahwa pendekatan kombinasi mAb (monoclonal antibody) dapat memberikan manfaat klinis yang berarti," kata analis Baird, Brian Skorney.
Pada September lalu, data menunjukkan terapi tunggal Lilly, LY-CoV555 yang sedang dikembangkan bersama perusahaan bioteknologi Kanada AbCellera, berhasil membantu menghentikan rawat inap dan UGD pasien Covid-19.
Berdasarkan data tersebut, pengajuan permohonan EUA kepada FDA dan mereka berharap bisa memproduksi satu juta dosis obat biotek tersebut yang akan tersedia pada akhir tahun ini.
• BPOM Terbitkan Ijin Obat Covid-19, Ini Perbedaan Remdesivir dan Favipiravir, Hanya untuk Darurat
Saat ini, sejumlah produsen obat sedang menguji perawatan antibodi untuk Covid-19 sebagai salah satu upaya untuk membantu sistem kekebalan tubuh pasien dalam melawan virus.
Kendati demikian, belum ada satu pun dari obat-obatan Covid-19 potensial yang mendapatkan izin dari FDA untuk penggunaan darurat di Amerika Serikat.
Jenis obat campuran antibodi ganda eksperimental atau obat antibodi sintetis juga diberikan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Obat tersebut dikembangkan Regeneron Pharmaceuticals Inc. Kepala Eksekutif David Ricks mengatakan obat antibodi ganda yang dikembangkan Lilly didistribusikan dengan merekrut pasien nyang membutuhkan uji klinis karena urgensi untuk menghasilkan data yang menunjukkan bahwa obat itu benar-benar bekerja.
Seperti dikutip dari Science Alert, salah satu pasien dalam pengobatan kombinasi antibodi tersebut memiliki efek samping yang serius, yakni infeksi saluran kemih.
• Ada Wabah Demam Kuning Sebelum Covid-19, Capai 5000 Kematian Hingga Akhir Pandemi,
Kendati demikian, mereka mengira hal tersebut tidak terkait dengan penelitian.
Untuk diketahui, antibodi adalah protein dalam tubuh yang berfungsi melawan infeksi yang dibuat oleh sistem kekebalan dan bisa juga diambil dari pasien yang sembuh.
Namun, bukan tidak mungkin antibodi tersebut dibuat sebagai plasma konvalesen atau plasma pemulihan sebagai pengobatan massal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ilustrasi-obat.jpg)