Keluarga Jemput Paksa Jenazah di RSUD Majalaya Bandung, Ternyata Positif Corona, Duga Akal-akalan RS
Keluarga menduga protokol kesehatan untuk jenazah adalah akal-akalan RSUD Majalaya. Ternyata memang positif Covid-19.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penjemputan paksa jenazah pasien Covid-19 atau virus corona oleh keluarga dan kerabatnya terjadi di RSUD Majalaya, yang berada di Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Minggu (4/10/2020) malam.
Menurut Kapolsek Paseh, Iptu Thomas Budiono, hal tersebut terjadi karena hasil pemeriksaan pasien terkait Covid-19 pada saat itu beum ada.
"Jadi nyangkanya itu, ini mah akal-akalan rumah sakit untuk menarik anggaran dan lainnya," ujar Thomas, saat dihubungi, Tribun Jabar, Senin (5/10/2020).
Thomas mengatakan, mediasi sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan keluarga pasien.
Ternyata ada yang datang dari keluarga dan kerabat almarhum ingin dikuburkan seperti biasa, tak menggunakan protokol kesehatan Covid-19.
"Yang datang (untuk menjemput jenazah) sekitar 75 orang, (almarhum) sudah dimakamkan tadi subuh," kata Thomas.
Thomas mengatakan, pihak keluarga berdatangan ke RS sekitar pukul 11.45 dan jenazahnya dibawa sekitar pukul 00. 15 WIB.
Sedangkan hasil tes swab jenazah tersebut, kata Thomas, baru keluar tadi pagi.
"Paginya hasilnya keluar positif, maka kini melakukan tracing, pendataan yang kontak erat dengan jenazah, sampai saat ini sudah terdata 18 orang," kata dia.
Tentu, kata Thomas, mereka itu yang melakukan atau mengurus pemulasaraan jenazah tersebut di rumah duka yang berada di Paseh dan keluarga almarhum.
"Maka kami lakukan tracing secepatnya, bersama Dinas Kesehatan. Mereka (yang melakukan kontak dengan jenazah) diimbau untuk isolasi mandiri, kemudian kami arahkan untuk swab, supaya memutus rantai penularan," ujarnya.
Hal tersebut terjadi, kata Thomas, akibat ketidakyakinan masyarakat atau keluarga almarhum.
"Padahal sudah mediasi juga," katanya.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bandung, Yudi Abdurrahman, membenarkan adanya penjemputan paksa oleh keluarga pasien Covid-19, yang merupakan warga Paseh di RSUD Majalaya.
"Sebelumnya baru diduga, berdasarkan hasil (pemeriksaannya) itu tadi pagi, yang bersangkutan positif Covid-19," kata Yudi, saat dihubungi Tribun Jabar.