Amien Rais Dirikan Partai Ummat, Ini Nama-nama yang Bergabung, Agung Mozin Sebut Ada Mantan Panglima
Sejumlah mantan pimpinan institusi negara disebut akan bergabung ke dalam Partai Ummat bentukan Amien Rais bersama loyalisnya.
"Dari (mantan) pimpinan KPK, ada. Ada juga dari Walhi, contoh begitu. Ada juga mantan KPU, mantan kepolisian, dan ada juga mantan tentara, ada mantan Panglima," sambung Agung.
• Sead Kolasinac dan Lucas Torreira Segera Dilepas dari Arsenal, Bagaimana Nasib Mesut Oezil?
Tribunnews.com mendapatkan sejumlah nama-nama itu namun beberapa diantaranya belum berkenan diekspos.
Selain itu, kata Agung, beberapa tokoh yang saat ini ada di dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), turut akan bergabung dalam partai yang digagas Amien Rais.
"Mereka minta kepada pak Amien dan kita. Kalau mau bergabung bukan sekadar mengejar politik jangka pendek atau sesaat, tapi ada agenda besar yang kita perjuangkan bersama. Yang menarik sama mereka, oke tapi pemberantasan korupsi jadi agenda besar partai baru ini," tutur Agung.
Agung Mozin membenarkan bahwa Amien mendirikan partai baru setelah kecewa dengan kepengurusan PAN yang dipimpin Zulkifli Hasan.
selain Agung Mozin loyalis Amien Rais lainnya yang pindah dari PAN lalu membentuk Partai Ummat antara lain Drajad Wibowo, Chandra Tirta Wijaya, Putra Jaya Husin dan Muhammad Asri Anas.
• Siapa Susul Ross Barkley untuk Tinggalkan Chelsea? Marcos Alonso Masuk Daftar
Chandra merupakan politikus asal Palembang, pernah menjadi anggota DPR RI dari PAN.
Putra Jaya Husin merupakan pendiri PAN dan pernah menjadi anggota DPR dari PAN.
Drajad Wibodo juga senior di PAN pernah menjadi anggota DPR dan menjabat wakil ketua umum PAN.
Muhammad Asri Anas politikus asal Sulawesi, mantan Wasekjen PAN dan Ketua DPW PAN Sulbar serta pernah jadi anggota DPD RI 3 periode.
Pindah partai
Bagaimana reaksi para petinggi PAN?
Akankah Partai Ummat akan jadi saingan PAN di Pemilu 2024?
Wakil Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyakini tidak ada perpindahan secara massif dari kader PAN ke Partai Ummat bentukan Amien Rais.
Menurut Viva, kader maupun pengurus PAN memiliki rasionalitas politik dan berakal sehat, sehingga akan tetap istiqomah serta cinta terhadap partai berlambang matahari putih.
• Siapa Susul Ross Barkley untuk Tinggalkan Chelsea? Marcos Alonso Masuk Daftar
"Jika ada anggota yang keluar dari PAN dan ikut Partai Ummat, itu hanya sebagian kecil saja, non signifikan. Tidak bedol desa," ujar Viva kepada wartawan, Jakarta, Kamis (1/10/2020).
"Apalagi sampai saat ini tidak ada satupun anggota legislatif, di DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota maupun kader di lembaga eksekutif yang menyatakan keluar dari PAN dan bergabung di Partai Ummat," sambung Viva.
Viva menjelaskan, alasan anggota legislatif PAN tidak pindah ke Partai Ummat, karena menjadi anggota legislatif dan eksekutif melalui kontestasi bukan perjuangan yang mudah.
Selain itu, sistem kepartaian dan pemilu menurut menurut Undang-undang tentang Partai Politik dan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu tentu membutuhkan sumberdaya partai yang kuat.
"Ada persyaratan berdirinya partai politik baru, ada persyaratan partai politik baru dapat mengikuti kontestasi pemilu sebagai peserta, dan ada persyaratan partai politik peserta pemilu lolos parliamentary threshold, agar dapat meraih kursi di DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota," paparnya.
• Bupati Cirebon Izinkan Tradisi Muludan Digelar Meski Pasar Rakyat Dilarang
Viva pun menyebut basis massa PAN dan Partai Ummat juga berbeda, karena kedua partai memiliki ideologi politik yang berbeda.
"PAN berideologi nasionalis-relijius dan Partai Ummat merupakan partai Islam. Perbedaan ideologi politik tentu akan membawa konsekuensi berbeda dalam basis sosial di masyarakat," papar Viva.