TERBARU - Jokowi Sebut Mini Lockdown, Epidemiolog: Banyak yang Bisa Dilakukan Pemerintah, Tapi . . .

Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan opsi kepada pemerintah

Editor: Dedy Herdiana
freepik
Ilustrasi: Covid-19 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA -  Pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir, dalam rapat penanganan pandemi Covid-19, Senin (29/9/2020) kemarin, Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah instruksi dan langkah terbaru yang dilakukan pemerintah.

Salah satu langkah yang harus dilakukan pemerintah dalam menghadapi pandemi, adalah melakukan mini lockdown atau pembatasan aktivitas di lingkup kecil.

Sementara itu dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan opsi kepada pemerintah agar berhasil mengendalikan wabah Covid-19.

Salah Satu Member JKT48 Dikabarkan Positif Covid-19, Alami Gejala Pusing dan Tak Bisa Cium Bau

Hanya 1 Kecamatan di Majalengka Bebas Corona, 25 Lainnya Ada yang Positif Covid-19

Namun, pemerintah tidak menjalankan opsi-opsi tersebut dan pada akhirnya memilih menerapkan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB).

"Jadi waktu itu pandemi ini kita berikan opsi, tetapi tidak ada satupun opsi seperti pembatasan sosial berskala besar itu jauh dari harapan," kata Pandu pada webinar bertajuk 'Pilkada Berkualitas dengan Protokol Kesehatan: Utopia atau Realita', Rabu (30/9/2020).

"Banyak hal yang seharusnya bisa dilakukan oleh pemerintah, itu tidak bisa diimplementasikan dengan baik," lanjut dia.

Pandu juga menilai, strategi pemerintah dalam mengendalikan pandemi Covid-19 selalu berubah-ubah.

Hal itu, kata dia, terlihat dari bergantinya nama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

"Kita lihat strateginya berganti-ganti tadinya gugus tugas, kemudian ada komite, satgas kemudian terakhir ada menteri yang bukan bidangnya (ikut menangani pandemi)," ujar Pandu.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo kembali memimpin rapat terkait penanganan pandemi Covid-19, Senin (29/9/2020) kemarin.

Dalam rapat yang digelar secara virtual itu, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah instruksi dan langkah terbaru yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi pandemi, salah satunya instruksi untuk melakukan mini lockdown atau pembatasan aktivitas di lingkup kecil.

"Artinya pembatasan berskala mikro di tingkat desa, kampung, RW, RT, atau di kantor, pondok pesantren, saya kira itu lebih efektif," kata Presiden Jokowi.

Apabila memang ditemukan ada kasus positif di suatu lingkungan, Presiden Jokowi meminta lingkungan itu lah yang dibatasi aktivitasnya.

Ia meminta agar seluruh pemerintah daerah bisa menggunakan cara ini.

"Saya kira itu lebih efektif. Mini lockdown yang berulang itu akan lebih efektif," kata dia.

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved